Baca: Jambi24jam.com&Sumatera24Jam.com
Pertemuan difasilitasi oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) bekerjasama dengan United Evangelical Mission (UEM). Tampil sebagai keynote speaker, Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, menyerukan bahwa kehadiran PT TPL terbukti tidak membawa dampak kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, melainkan justru telah mengakibatkan krisis lingkungan hidup dan konflik horizontal.
Fakta-fakta kerusakan lingkungan hidup sebagai dampak kehadiran PT Toba Pulp Lestari ditampilkan oleh Tim Kompilator Data Kerusakan Lingkungan di Danau Toba sekitarnya, yang bekerja dibawah koordinasi Litbang PGI.
![]() |
PT Eldivo Tunas Arta (ETA) Rute Jambi-Pematangsiantar dan Pematangsiantar-Jambi Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). |
Hadir dalam pertemuan, para pimpinan Gereja se-Sumatera Utara, di antaranya Ephorus HKI, Sekjend GKPS, Ketua Sinode GKI Sumatera Utara, Bishop HKIP, Sekjend GKPI, Praeses GMI, Sekjend GKLI, utusan Pimpinan GPP, Ketum Moderamen GBKP, serta Vikep Keuskupan Agung Medan.
Selain itu, pimpinan lembaga keumatan dari PIKI Pematangsiantar dan Simalungun, PWKI Sumatera Utara, GAMKI Pematangsiantar, juga Rektor Universitas HKBP Nommensen (UHN) Pematangsiantar, dan Rektor IAKN, Tarutung.
“Dari pertemuan ini jelas bahwa seruan keprihatinan atas krisis ekologi dan sosial akibat dampak kehadiran PT TPL di Tano Batak semakin menguat. Seruan penutupan operasional PT TPL pun semakin kuat disuarakan oleh pimpinan Gereja-gereja se-Sumatera Utara,” tegas Sekretaris Eksekutif bidang Keadilan dan Perdamaian PGI, Pdt. Etika Saragih.
Lebih lanjut Pdt. Etika Saragih menegaskan, PGI akan selalu mendukung perjuangan gereja-gereja di Provinsi Sumatera Utara menjaga kelestarian alam, salah satunya dengan menutup PT. Toba Pulp Lestari (TPL).
Pada kesempatan itu, para pimpinan Gereja se-Sumatera Utara menyampaikan terima kasih atas inisiasi PGI membuat pertemuan ini, sekaligus berharap agar PGI membantu memfasilitasi pertemuan dengan Presiden RI Prabowo Subianto, untuk menyampaikan secara langsung suara keprihatinan gereja-gereja Sumatera Utara serta masyarakat di Tano Batak atas dampak hadirnya PT TPL. (Berbagai Sumber, MH/J24/S24/Fendi Sinabutar).
0 Komentar