Bupati Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara Vandiko T. Gultom, turut berpartisipasi aktif dalam rapat tersebut, memaparkan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemkab Samosir dalam mengembangkan Kawasan Pertanian Terpadu (KPT).
Luhut memberikan apresiasi tinggi terhadap penzonasian kawasan pertanian yang diterapkan di Kabupaten Samosir, mengatakan model tersebut sebagai contoh yang baik bagi daerah lain di kawasan Danau Toba.
Baca:Jambi24jam.com&Sumatera24jam.com
Salah satu poin penting yang dibahas adalah pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan baku pupuk organik. Penelitian yang dilakukan oleh IT DEL menunjukkan potensi eceng gondok sebagai sumber nutrisi bagi tanaman.
Mantan Menko Maritim dan Investasi era Presiden RI Ir Joko Widodo ini mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI/Polri, dan peneliti untuk mengembangkan produksi pupuk organik berbasis eceng gondok, sekaligus memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar Danau Toba.
Lebih lanjut, Luhut menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk Gubernur Sumatera Utara, Bupati se-Danau Toba, TNI/Polri, dan masyarakat. Ia mendorong agar masing-masing daerah memiliki spesialisasi pertanian sesuai dengan potensi dan keunggulan daerah masing-masing, dengan perencanaan yang terintegrasi dalam APBD.
Bupati Samosir juga menyampaikan beberapa permohonan dukungan, di antaranya adalah pendanaan untuk pengembangan perkebunan kopi seluas 200 hektar di KPT Samosir yang akan dikelola oleh PT. JCO, serta pembangunan sistem penyediaan air bersih melalui sumber air Sitapigagan. Luhut merespon positif permintaan tersebut, menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution, juga turut memberikan tanggapan positif atas inisiatif-inisiatif yang dibahas dalam rapat tersebut. Ia menekankan perlunya solusi bagi masyarakat yang selama ini bergantung pada keramba jaring apung (KJA) di Danau Toba, mengusulkan agar mereka dilibatkan dalam pengembangan pupuk organik dari eceng gondok sebagai alternatif mata pencaharian.
Rapat koordinasi ini menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam pengembangan pertanian di kawasan Danau Toba, dengan menekankan pada inovasi, keberlanjutan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan eceng gondok sebagai sumber daya ekonomi dan pupuk organik menjadi salah satu fokus utama dalam upaya tersebut. (MH/J24/S24/Fendi Sinabutar).
0 Komentar