Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. TEMPO/Tony Hartawan |
Medan, MH -
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta Gubernur
Sumatera Utara untuk bersikap tegas dalam membenahi kawasan wisata super
prioritas Danau Toba. Hal ini disampaikan saat meresmikan layanan taksi online
di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang hari ini.
"Saya
minta Pak Gubernur bersikap tegas membenahi Danau Toba, termasuk kepada para
bupati sekawasan danau," kata Luhut kepada Gubernur Sumatera Utara Edy
Rahmayadi, Kamis, 11 Juli 2019.
Luhut menjelaskan, saat ini, pemerintah sedang gencar-gencarnya membenahi
kawasan wisata super prioritas seperti Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan
Danau Toba. Sebagai prioritas nasional, menurut Luhut,
seharusnya lingkungan danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara itu bebas
pencemaran.
Pasalnya, jika danau tercemar, akan menjadi promosi yang buruk untuk
wisatawan. Apalagi sekarang pariwisata di Indonesia sudah terintegrasi.
Danau Toba, menurut Luhut, sudah punya Badan Pelaksana Otorita Danau Toba
(BPODT). Dengan demikian, pengembangannya seharusnya tidak hanya lewat promosi
namun bagaimana meningkatkan pelayanan serta menjaga lingkungan tetap asri.
“Promosi membuat orang banyak datang, tapi begitu lihat Danau Toba jorok,
akan jadi iklan yang jelek buat kita," ucap Luhut. "Pak Gubernur,
saya titip kebersihan Danau Toba, jangan dicemari. Itu saya minta supaya
dilakukan."
Pemerintah belakangan ini terus menggenjot kawasan wisata super
prioritas. Presiden Jokowi sebelumnya menargetkan pembangunan
infrastruktur di kawasan Puncak Waringin di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat,
Nusa Tenggara Timur (NTT) rampung tahun depan.
"Maksimal tahun depan sudah rampung semua. Terminal, airport,
runway, rampung," kata Jokowi dalam siaran tertulis Biro Pers, Media, dan
Informasi Sekretariat Presiden, Rabu, 10 Juli 2019.
Pemerintah, kata Jokowi, sedang melakukan percepatan pembangunan
infrastruktur pendukung pariwisata. Labuan Bajo juga merupakan daerah yang
diprioritaskan untuk menjadi salah satu destinasi wisata baru yang akan
dikembangkan.
Jokowi menyebutkan,
pemerintah telah merencanakan destinasi wisata baru sudah sejak dua tahun lalu.
"Kita kan sudah rencanakan dua tahun yang lalu kita ingin ada 10 destinasi
baru dan ini yang 4 yang ingin kita prioritaskan. Salah satunya adalah Labuan
Bajo," ujarnya.
Khusus pengelolaan bandara, kata Jokowi, akan menjadi perhatian
tersendiri, misalnya dengan melakukan lelang. Menurut dia, pemerintah ingin
agar pengelola bandara di kawasan-kawasan wisata memiliki jaringan pariwisata
internasional. Sehingga dapat menarik minat turis-turis untuk datang ke Labuan
Bajo dan diharapkan akan meningkatkan devisa.
Untuk
mewujudkan hal tersebut, pembenahan kawasan dan pembangunan fasilitas-fasilitas
Pulau Komodo dinilainya harus terintegrasi dengan Pulau Rinca, yang masih
termasuk ke dalam Kawasan Taman Nasional Komodo. Saat ini di Pulau Komodo
kurang lebih ada 1.700 komodo dan di Pulau Rinca kurang lebih ada 1.040 komodo. (TEMPO.CO).
0 Komentar