JAMBI, MH - Inggris kembali mencetak rekor baru diamuk Covid- 19, ada 183.037 kasus baru per Rabu (29/12/2021). Meningkat lebih dari 53 ribu kasus dari hari sebelumnya.
Lonjakan Covid- 19 yang dipicu varian Omicron membuat jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit ikut meningkat. Meski begitu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menekankan tidak akan memberlakukan pembatasan baru di akhir tahun, untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid- 19 varian Omicron.
Menurut Boris Johnson, vaksinasi booster yang diterima warganya efektif memberikan perlindungan pada varian Omicron, meski 90 persen dari jumlah kasus infeksi Covid- 19 baru yang dilaporkan kini adalah varian Omicron.
Lebih dari 33 juta warga Inggris sudah divaksinasi booster, atau sekitar 58 persen dari populasi berusia di atas 12 tahun.
"Nikmati Tahun Baru dengan bijaksana dan hati - hati," ungkap Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dikutip dari Channel News Asia.
"Kami memiliki kasus yang pasti meningkat, kami memiliki banyak kasus Omicron, tetapi di sisi lain kami dapat melihat data tentang Omicron yang relatif ringan." ujar Boris Johnson.
Data, yang mencakup angka lima hari untuk Irlandia Utara karena perbedaan praktik pelaporan selama liburan Natal, menunjukkan jumlah kasus telah meningkat dari tertinggi Selasa sebelumnya hanya di bawah 130.000 dan naik 41,4 persen dalam sepekan terakhir.
Rawat inap juga meningkat tajam dan menurut angka resmi, ada 10.462 orang dirawat di rumah sakit Inggris pada hari Rabu, naik 916 kasus dari hari sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, 771 di antaranya harus berada di tempat tidur ventilasi mekanis. Johnson mengatakan dia telah diberitahu oleh beberapa dokter, 90 persen pasien Covid- 19 dalam perawatan intensif belum menerima vaksin booster.
Ada juga 57 kematian yang tercatat dalam 28 hari setelah tes virus Corona positif, naik dari 18 pada Selasa, tetapi jauh di bawah angka yang dilaporkan awal bulan. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar).
0 Komentar