Sebelumnya, film yang disutradarai oleh Muhadkly Acho ini mencatatkan rekor sebagai film Indonesia dengan jumlah penonton hari pertama (Opening Day) terbanyak sepanjang tahun 2025. Agak Laen: Menyala Pantiku! juga melampaui angka Opening Day film pertamanya (181.689), dan menjadi Top 2 Opening Day Terbesar film komedi Indonesia.
Suatu berkah yang besar. Terima kasih untuk teman-teman penonton yang merayakan dan ikut tertawa bersama film Agak Laen: Menyala Pantiku! di hari pertama penayangannya. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk perjalanan film kami di bioskop. Selamat hari Agak Laen,” ujar Muhadkly Acho.
Ungkapan Syukur Ernest Prakasa
Ernest Prakasa selaku produser turut merayakan pencapaian ini. Ia mengumumkan jumlah penonton hari pertama dan kedua di media sosial dilengkapi dengan ungkapan syukur. Ernest juga menambahkan emotikon menangis, seolah menggambarkan perasaannya yang terharu sekaligus tak menyangka.
Puji Tuhan. Semoga film ini jadi berkat buat banyak orang, mulai dari para pembuatnya, para pengusaha maupun karyawan bioskop, serta tentunya teman-teman penonton sekalian. Terima kasih banyak," kata Ernest Prakasa.
Agak Laen Doa Untuk Sumatera
Selain itu, Ernest juga menyampaikan simpati terhadap situasi yang terjadi di Sumatera. “Untuk teman-teman yang ada di Sumatara dan masih terkena musibah banjir, semoga cepat surut. Yang jauh dari keluarga dan belum terhubung, semoga juga baik-baik saja dan bisa terhubung kembali. Yang terpisahkan, semoga bisa berkumpul kembali dan sehat semua,” ungkapnya.
Sumatera memiliki ikatan khusus untuk film Agak Laen: Menyala Pantiku! Selain karena kwartet Agak Laen yang punya hubungan dengan tanah Sumatera, pekan lalu film ini mendapat sambutan yang sangat tinggi di Sumatera. Saat menggelar tur special screening dan live podcast di bioskop di Sumatera, banyak dari warga ikut merayakan dan merasa memiliki film ini.
Film Agak Laen 2: Menyala Pantiku! tayang perdana di bioskop pada Kamis, 27 November 2025. Setelah berulang kali gagal menjalankan misi, Detektif Bene, Boris, Jegel, dan Oki diberi satu kesempatan terakhir: Menyamar dan menyusup ke sebuah panti jompo, untuk mencari buronan kasus pembunuhan anak wali kota. (MH/J24/S24/Fendi Sinabutar).
0 Komentar