Pengantin : Frengky Parlindungan Sinabariba, SE dan Tiurma Rotua br. Simarmata, S.TP di gereja HKBP Jambi, 8 Juni 2019. (Poto MH - Fendi Sinabutar). |
Poto bersama kedua pengantin dengan Pdt. Lisker Sinaga, S.Th di gereja HKBP Jambi Sabtu, 8 Juni 2019. (Poto MH - Fendi Sinabutar). |
Kami bersyukur kepada Tuhan untuk kasih yang tidak
berkesudahan. Biarlah Allah sendiri yang menjadi dasar pernikahan ini kokoh dan
dibangun di atas batu karang yang tak tergoyahkan. Merekapun mengucapkan terima
kasih kepada Tuhan yang telah membuat segala sesuatunya, “Indah pada
waktunya.”
Mempelai laki-laki Frengky Parlindungan Sinabariba, SE yang bekerja di Agung Toyota Paal 10 Jambi, merupakan putra P. Sinabariba (Op. Zheslin Doli) dan H. br. Simarmata (Op. Zheslin Boru) sedangkan mempelai perempuan Tiurma Rotua br. Simarmata, S.TP merupakan putri Op. Christine Simarmata dan Op. Christine br. Sihaloho.
Mempelai laki-laki Frengky Parlindungan Sinabariba, SE yang bekerja di Agung Toyota Paal 10 Jambi, merupakan putra P. Sinabariba (Op. Zheslin Doli) dan H. br. Simarmata (Op. Zheslin Boru) sedangkan mempelai perempuan Tiurma Rotua br. Simarmata, S.TP merupakan putri Op. Christine Simarmata dan Op. Christine br. Sihaloho.
Pemberkatan Nikah
Pemberkatan pernikahan pengantin berbahagia dilakukan Sabtu,
8 Juni 2019 di Gereja HKBP Jambi Ressort Jambi Distrik XXV Jambi. Pemberkatan
terlaksana setelah sebelumnya dilakukan acara, “ Martumpol “ pada hari
Jum’at 24 Mei 2019 di Gereja HKBP Syalom Persiapan Resort Alam Barajo Jambi.
Gereja HKBP Jambi Resort Jambi Distrik XXV Jambi, gereja
terbesar se Asia Tenggara ini menjadi saksi bisu buat kedua pengantin di dalam
peneguhan pernikahan kudus dan merekapun sepakat akan mengaruhi biduk rumah
yang mereka bentuk akan tetap setia baik suka maupun duka.
Poto bersama dengan keluarga besar pengantin laki-laki, di gereja HKBP Jambi Sabtu, 8 Juni 2019. (Poto MH - Fendi Sinabutar). |
Pada prosesi pernikahan, ke dua pengantin, orang tua dan
keluarga memasuki gereja diiringi persembahan lagu pujian yang dipersembahkan
oleh Masta br. Simarmata dan kawan-kawan. Ibadah pemberkatan nikah berlangsung
khusuk dan syahdu yang dipimpin langsung oleh Pdt. Lisker Sinaga, S.Th yang
juga Pimpinan Jemaat Gereja HKBP Syalom Jambi, mengambil naats dari Mazmur 62 :
9.
Dalam kebaktian tersebut berkumandang lagu-lagu pujian yang
dibawakan Vokal Group NHKBP Syalom Jambi. Sebagai tanda cinta kasih berdua serta janji setia saling mengasihi
dalam suka maupun duka, merekapun tukar
cincin di hadapan Pdt. Lisker Sinaga, S.Th disaksikan kedua orang tua
pengantin dan keluarga yang hadir dalam kebaktian pernikahan tersebut.
Op. Christine Simarmata dan Op. Christine br. Sihaloho ketika menyematkan Ulos Hela kepada pengantin di gedung Asi Ni Roha Sabtu, 8 Juni 2019. (Poto MH - Fendi Sinabutar). |
Seusai kotbah, Pdt. Lisker Sinaga, S.Th membacakan “Pengukuhan
dan Pemberkatan Nikah” berdasarkan dasar-dasar pernikahan Kristen dan
janji pernikahan Kristen. Setelah itu, pengantin menerima ucapan selamat dari Pendeta,
Majelis dan Jemaat HKBP Syalom Persiapan Resort Alam Barajo Jambi.
Dilanjutkan dengan ungkapan kasih mempelai kepada orang tua, terlihat ke dua orang tua, ketika
menyalami dan memeluk ke dua pengantin, merasa terharu dan menetekkan air mata
pertanda rasa bahagia menyelimuti keberadaan mereka.
Poto bersama dengan keluarga besar pengantin perempuan, di gereja HKBP Jambi Sabtu, 8 Juni 2019. ( Poto MH - Fendi Sinabutar |
Pesta Unjuk
Setelah pemberkatan nikah, ke dua pengantin didampingi orang
tua, keluarga dan hadirin, berangkat menuju Gedung “Asi Ni Roha” jl. Lapangan
Tembak Kotabaru Jambi untuk melanjutkan acara Pesta Unjuk sesuai dengan adat
budaya Batak.
Acara adat berlangsung meriah dan dihari sekitar 1.500 Orang
undangan. Mereka memadati ruangan gedung, sementara untuk undangan Nasional di
lantai II. Acara adat di pandu (Parsinabung)
dari pihak paranak Op. Josua Tambunan / br. Nainggolan dan N. Tambunan /
br. Simanjuntak sementara dari pihak parboru Parsinabung oleh Op. Hotlan
Simarmata / br. Sinurat, Ap. Frengky Simarmata / br. Pasaribu dan Ap. Gani Simarmata
/ br. Marbun.
Sebelum acara adat dimulai, pihak horong ni Hula-Hula dan
Tulang kedua belah pihak memasuki ruangan. Setelah itu, acarapun di mulai dengan
menyampaikan “Tudu-tudu sipanganon” dari pihak paranak, kepada pihak parboru dan
“Dengke simudur-udur” dari pihak parboru kepada pihak paranak.
Poto bersama dengan orang tua pengantin perempuan dan keluarga di gereja HKBP Jambi Sabtu, 8 Juni 2019. (Poto MH - Fendi Sinabutar). |
Setelah makan siang bersama, dilakukan pembagian parjambaran,
dalam hal pembagian parjambaran ini terlihat pelaksanaan harmoni Dalihan Na
Tolu berjalan dengan baik, karena semau yang hadir mendapat jambar sesuai
dengan kedudukannya di ulaon tersebut.
Dilanjutkan dengan acara menerima tumpak berupa “sumbangan kasih” dari pihak undangan. Dalam acara ini mereka manortor bersama sembari berjoget ria mengikuti irama musik yang diperankan JKR Musik, berkumandang lagu-lagu rohani dan lawas Batak membuat suasana semakin meriah dan semarak.
Dilanjutkan dengan acara menerima tumpak berupa “sumbangan kasih” dari pihak undangan. Dalam acara ini mereka manortor bersama sembari berjoget ria mengikuti irama musik yang diperankan JKR Musik, berkumandang lagu-lagu rohani dan lawas Batak membuat suasana semakin meriah dan semarak.
Acara adatpun berlanjut yang dibawakan parsinabung kedua
belah pihak, sesuai kesepakatan pada saat “ Patua Hata” pihak paranak
menyerahkan sinamot sebesar Rp 30.000.000,-. Pihak parboru menyerahkan
ragi-ragi sinamot sebanyak 15 (lima belas) helai ulos herbang. Dan pihak
paranak juga menyampaikan “Suhi ni Ampang na Opat”.
Dalam acara adat inilah peranan Raja Parhata (Parsinabung) kedua belah pihak, lihai menyampaikan umpasa-umpasa yang tujuan dan maksudnya tetap bermuara kepada kekuasaan Tuhan. Selanjutnya pihak paranak dan parboru memberikan “Titi Marangkup” kepada Hula-Hula Simarmata Tulang dari Frengky Parlindungan Sinabariba, SE.
Dalam acara adat inilah peranan Raja Parhata (Parsinabung) kedua belah pihak, lihai menyampaikan umpasa-umpasa yang tujuan dan maksudnya tetap bermuara kepada kekuasaan Tuhan. Selanjutnya pihak paranak dan parboru memberikan “Titi Marangkup” kepada Hula-Hula Simarmata Tulang dari Frengky Parlindungan Sinabariba, SE.
Bentuk dari ulaon adat ini adalah, “Taruhon Jual” yang
berarti pelaksanaan ulaon di tempat
paranak keluarga Sinabariba.
Ulos Pansamot
Pemberian ulospun dilakukan pihak parboru kepada pihak
paranak. Diawali dengan “Ulos Pansamot” sebagai tanda dimulainya
partuturon hubungan besan, yang disematkan Op. Christine Simarmata dan Op.
Christine br. Sihaloho kepada Op. Zheslin Sinabariba dan Op. Zheslin br.
Simarmata.
Selanjutnya Op. Christine Simarmata dan Op. Christine br.
Sihaloho menyematkan, “Ulos Hela” kepada kedua pengantin sebagai pertanda
Frengky Parlindungan Sinabariba,SE menjadi menantu Simarmata.
Poto bersama dengan pihak Hula-hula parboru marga Sihaloho dengan pengantin di gereja HKBP Jambi Sabtu, 8 Juni 2019. (Poto MH - Fendi Sinabutar). |
Sarung (mandar) pun disematkan sebagai lambang kesiapan
Frengky Parlindungan Sinabariba, SE menjadi parhobas di keluarga Simarmata.
Selanjutnya secara berturut-turut pihak parboru menyematkan 15 helai lagi ulos
kepada pihak paranak.
Ulos Holong
Acara pesta adat Batak selalu mengacu terhadap tatanan
Dalihan Na Tolu. Dalam hal ini, hadir horong Hula-Hula dan Tulang dari kedua
belah pihak. Mereka bergantian menyematkan ulos kepada kedua pengantin sebagai “Ulos
Holong” sembari manortor.
Dari pihak parboru hadir Hula-Hula Sihaloho, Tulang Sinurat, Tulang Rorobot
Sijabat Siopat Ama, Hula-Hula Anak Manjae Girsang, Sihaloho dan Tambunan. Dari
pihak paranak hadir Hula-Hula Simarmata, Tulang Turnip, Tulang Rorobot Naibaho
dan Hula-Hula Anak Manjae Simarmata.
Kiri - Kanan : Ap. Rudi Sinabariba saksi pihak paranak dan Ap. Hesty Simarmata saksi dari pihak parboru di gereja HKBP Jambi Sabtu, 8 Juni 2019. (Poto MH - Fendi Sinabutar). |
Dalam prosesi menyematkan ulos holong ini berkumandang
lagu-lagu lawas Batak yang dinyanyikan Trio JKR Musik. Acara berjalan lancar,
teratur dengan cuaca cerah dalam satu hari.
Karena jenis ulaon pesta “ulaon sadari” maka pemenuhan secara
adat (pangarimpunan) diikuti dengan “tingkir tangga” dan “paulak une” yang
dilaksanakan di tempat pesta Gedung Asi Ni Roha.
Acara adat pernikahan pun berakhir, setelah dibagikan
olop-olop dan ditutup dengan Doa, merekapun pulang bersama dengan bahagia dan penuh rasa sukacita.
(MH, Fendi Sinabutar).
0 Komentar