SM Perempuan Yang Bawa Anjing Masuk Mesjid Itu Butuh Perawatan Jiwa |
MH-Saya sebenarnya enggan menulis kasus perempuan SM yang lagi viral. Perempuan Katolik yang marah2, masuk masjid tanpa melepas alas kaki dan membawa anjing kecil.
Di tengah reaksi yang panas dan menyerempet ke SARA apapun narasi yang mau saya tulis pasti akan menimbulkan antipati. Bahkan bukti-bukti dan keterangan dokter jiwa seterang benderangpun tetap saja amarah dan sumpah serapah mengalir bak air bah. Saya jadi bertanya kita yang gila atau perempuan itu?
Saya tahu perempuan SM itu mengidap Schizoprenia sejak awal melihat videonya. Ia totally loss control. Ia marah kepada semua orang. Ia bukan saja marah juga memukul dan memaki2. Emosinya di luar kendali. Saya tahu dan faham sekali orang yang kena gejala ini. Apalagi orang yang sudah akut.
Kota Medan, sekitar tahun 90-an, narkoba begitu merebak. Abang saya adalah salah seorang yang terkena narkoba. Bermacam ragam jenis narkoba dikonsumsinya. Aksi kriminal jalanan adalah turunan dari akibat kecanduan narkoba.
Ia perlu uang untuk membeli narkoba dan mencuri bagian dari hidupnya. Tahun 2000, ketika istrinya mengandung, dia tertangkap. Masuk penjara. Istrinya melahirkan seorang putri yang lucu, sedangkan Ia meringkuk dalam penjara.
Selepas dari hukuman tahun 2003, saya membawanya ke Batam. Tujuannya untuk memutus hubungannya dengan lingkungan hitamnya. Istri dan anaknya turut serta.
Di Kota Batam saya mengajaknya berjualan kaki lima. Cukup bagus hasilnya. Saya gembira sekali dan mengabarkannya kepada orang tuaku perubahan dirinya. Hari demi hari penjualannya semakin bagus. Rasanya dunia menjadi terang kembali.
Suatu hari, seperti biasa abangku ingin membeli bensin di SPBU. Bensin itu lalu dijualnya kembali eceran perbotol di kios kecilnya. Setiap sore saya meminjamkan mobil untuk mengangkut BBM dari SPBU. Saya menunggu di kios kecilnya sambil melayani pembeli.
Sekitar pukul 19.30 wib, tiba-tiba ada suara keras berdentum. Brakkkk !!! Brakkk!! Dari kejauhan saya melihat abangku berlari tergopoh-gopoh.
"Dik..dik..tolong aku dik.... Ada sesosok hantu mengejarku," ucapnya dengan wajah pucat ketakutan.
Sekejab, ia berlari secepat kilat hilang entah kemana. Hilang di telan kegelapan malam. Mobil yang dikendarainya bertabrakan dengan mobil kijang. Ia mengira mobil kijang di depannya adalah hantu yang akan membunuhnya. Ia menabrak mobil kijang itu untuk membela diri dari sosok hantu yang akan menerkamnya
Ini mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Hari demi hari, babak baru paranoid akibat pengaruh narkoba yang dulu dikonsumsinya menerkam pikiran abang saya. Kadang dia ketakutan lalu mengurung diri teriak-teriak. Ia membaca jampi-jampi dalam kamar dengan membakar kayu dan kertas untuk mengusir setan hantu yang dilihatnya.
Setiap hari kerjanya penuh curiga. Kadang istrinya disangka mata-mata polisi yang akan menangkapnya. Kadang ketika kumat, ia mencampakkan televisi dan membakarnya. Ia mengira ada roh setan yang akan keluar dari tabung televisi.
Hampir setiap hari saya harus bolak balik mengurus sakit abang saya. Kadang dia membawa parang mondar mandir menakut-nakuti orang. Pak RT bahkan akan mengusirnya dari kompleks. Istrinya menderita lahir batin, anak-anaknya apalagi. Sudah berulang kali saya dipanggil Pak RT dan tetangganya.
Suatu hari di tahun 2007, ia kumat. Semua pakaian dan barang-barang dibakarnya. Anak istrinya dikurung dalam kamar. Ia berencana membunuh mereka semua, pasalnya dia menuduh ada persengkokolan jahat untuk menangkapnya.
Saya sangat takut sekali lalu segera bergegas menyelamatkan anak dan istrinya. Akhirnya, anak-anak dan istrinya, saya kembalikan ke kampung. Yang penting aman, pikir saya.
Kisah orang yang terkena schizoprenia mungkin banyak yang lebih parah lagi dibandingkan dengan yang pernah saya hadapi.
Jangan tanyakan betapa perih dan sakitnya perasaan dan jiwa saya. Antara kemarahan, emosi dan sayang campur aduk. Marah karena membuat susah, sayang karena mereka bagian dari keluarga. Kadang dalam hati terpikir, lebih baik diracun mati saja.
Banyak sekali pengorbanan yang harus diberikan. Tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Air mata adalah benda yang teramat murah untuk ongkos menanggung penderitaan itu. Sebagai keluarga, sampai sekarang saya harus pontang panting berbagi berkat Tuhan untuk menghidupi 3 anak-anaknya.
Sampai sekarang, ayah dari keponakan saya itu terjebak dengan pikiran disorientasinya. Otaknya sudah error. Setiap hari tidak bekerja, hanya berjalan mondar mandir membuang waktu dengan pikirannya yang terus halusinasi.
Tulisan ini saya tulis bukan untuk membela perempuan SM yang sudah dijadikan tersangka oleh polisi. Bukan juga untuk menjustifikasi tindakannya. Bukan itu. Dihukum tidak dihukum perempuan itu tidak tahu perbuatannya itu salah melanggar hukum.
Saya hanya mau menyampaikan kepada kita semua yang masih sehat jasmani dan rohani. Kepada semua orang yang masih bersujud kepada Tuhan setiap hari. Perempuan itu sedang sakit. Benar-benar sakit. Keluarga perempuan itu juga sedang sangat menderita.
Saya hampir 4 tahun menghadapi saudara yang pikirannya sakit. Tidak mudah menghadapinya. Tidak mudah merawatnya. Kalau lagi tenang abang saya nampak normal. Ia bisa berjualan. Ia bisa bawa mobil. Ia bisa melayani pembeli. Ia bisa berkomunikasi dengan lancar. Jika sudah kumat, di dalam pikirannya berkelebat segala percakapan dirinya dengan sosok yang dia takuti. Ia bisa marah. Ia bisa membawa parang. Ia bisa membakar TV. Apa saja.
Saya bersyukur, perlahan-lahan abang saya sekarang lebih stabil. Tidak seperti dulu lagi. Ia lebih tenang. Sudah bisa menuruti omongan keluarga. Menghadapi orang schizoprenia sangat diperlukan dukungan keluarga. Penderita Schizo memerlukan ruang yang nyaman dan teman yang mengerti dirinya. Memasukkannya ke rumah sakit jiwa terkadang memperburuk kejiwaannya. Apalagi memenjarakannya.
Saya merasa sedih sekali kemanusiaan kita yang waras dan sehat ini menghukum perempuan SM. Sedih sekali mengapa kita yang sehat jiwa dan jasmani kehilangan welas asih dan kemanusiaan. Mengapa orang yang sakit itu kita perparah sakitnya? Mengapa kita menjadi begini?
Memenjarakan SM demi alasan mendinginkan reaksi mereka yang marah sejatinya telah menciderai rasa keadilan dan kemanusiaan kita.
Memenjarakan perempuan itu bukan saja menambah parah sakit schizoprenia perempuan itu, namun yang lebih mendasar lagi kita kehilangan kendali atas rasa kemanusiaan kita sendiri. Kita telah menjadi binatang yang tidak berakal. Tidak bisa membedakan mana sakit mana waras. Dan ini yang sedang terjadi pada negeri kita.
Pak Polisi yang terhormat... Ibu Suzanne Margareth, perempuan itu sakit. Dia butuh pertolongan. Dia butuh perawatan.
Salam perjuangan penuh cinta. Birgaldo Sinaga.
Berikut Respon Warganet Menyikapi Tulisan Diatas
Asenk Lee Saragih: Jadi teringat Ibunda saya di kampung yg pernah mengalaminya. Puji Tuhan Ibunda saya sdh sehat dan normal dan rajin Beribadah. Kini usia Ibunda saya jalan78 tahun di kampung Hutaimbaru. Ibu SMHarus ditolong.
Darwin Damanik: Mencerahkan sekali..Semoga dgn tulisan ini kearifan polisi bisa meletakkan duduk persoalan nya. Semoga saja..
Nai Felix Boru Simanullang: Mantap banget cerita nya salut buat semua perjuangannya,semoga ibu SM dpt pertolongan utk kesembuhan jiwanya.
Anna Purba Diora: Luar biasa semoga Tuhan menciptakan Birgaldo2 lainnya lebih banyak lagi di indonesia ini.
Nova Siagian II: Luar biasa cerita ito , salut sama ito yg berjuang buat keluarga terutama anak2 (ponakan ito)
Helmina Ambarita: Ooohhh aku jd sedih.... Terimakasih ito bir sdh mau berbagi buat banyak orang, kiranya kesaksian ini menjadi Rhema buat kt semua, Hanya bisa berdoa biarlah Tuhan yg berkarya buat abangnya ito jg ibu SM.
Microwati Tambunan: Salut bang, pelajaran hidup yang berharga, TYm abang dan keluarga, utk kisah ibu SM tidak bisa berkata kata lagi, karena bagaimanapun mereka yang mendewakan agama terkadang sampai lupa dengan jiwa kemanusiaannya, semoga untuk kasus ini ibu SM dilindungi Tuhan.
Dewi Setiawan: Iaa bang aku yakin Tuhan yg mengirim perempuan ini ke.Masjid tapi sayang sambutan yg di trimanya bukannya di dekap dengan kasih sayang dan di lembutkan kemarahaannya maafkan kami.bang bri maafkan kamiii.
Ester Sundari: Semoga di baca oleh penegak hukum yg punya rasa welas asih... keadilan dan kemanusiaan... Mata hati 💕 kita semua
Adrian Kuh: Trimakasih Tuhan,,, karena Engkau masih memberiku pikiran dan pikiran itu masih bisa aku gunakan semestinya dengan selalu menuntunku untuk menggunakan logikaku, sehingga sedikit banyaknya aku bisa terhindar dari amarah2 yg selalu ingin menguasai pikiranku,,
Viona Panjaitan: Sebagai manusia kita harus bisa saling mengerti,,memaafkan dan mengasihi krn itu adalah sifat yang diajarkan oleh Tuhan sang maha pencipta. Semoga kita bisa memahaminya secara luas,,
Uli Hutajulu: Hanya org yg rendah hati. Dan punya kasih yg mampu memahami kelemahan org lain. Bang bir tulisanmu sgt menggugah pesaraan...Jbu bang
Beyunge Sarah: Semua terjadi ats kehendak Allah... Ada hikmah pd setiap peristiwa mungkin Allah mau ngingetin org"yg suka sholat di jalan, sholat di monas, sholat di depan gedung MK utk kembali ke masjid.... Maaf kn sodara" muslimku ya bang ....andai sj mereka meneladani rosulullah.... Tp sdh lh
Indah Tarigan: Seharusnya kita semua prihatin dgn Keadaan ibu itu. Tp Kenyataannya kita sebagai manusia yg hakekatnya Adalah mahkluk sosial Tapi tdk Lagi berprikemanusiaan. Kasian Banget sebenarnya melihat ibu itu. Terkhusus keluarganya. Karena keponakan Saya juga sakitnya spt itu disebabkan Selalu dibully teman2 dan guru disekolahnya Karena memang daya serapnya rendah. Kami sangat kewalahan menghadapinya. Bapak ibunya hrs berhenti bekerja demi menjaganya. Belum terbayangkan sampai kapan akan sembuh spt dulu Lagi. Semoga Hati kita terketuk Oleh rasa belas kasian dan kepedulian terhadap sesama dan berpikir jika Keadaan itu menimpa anggota keluarga kita.
Alexandra I Pathibang: Tulisan ini membuat saya trenyuh.... dan tambah sediih, karena tidak melihat jalan keluar yg 'pas' terutama mengantisipasi kemurkaan massa yg tidak berkenan 🙄😑😪🙏
Dede Dianti Maryam: Saling berempati lah, saling memaafkanlah dan damailah, semoga ada penyelesaian yg baik untuk kedua belah pihak, Kita bersaudara 🙏♥️
Idha Sianturi: Saya juga sedih sekali lihat2 yang melawan ibu margareth, yg tdk mau mengerti kondisi kesehatannya...
Bingung saya, mereka itu bertuhan yg bagaimana, kok tega sekali
Bingung saya, mereka itu bertuhan yg bagaimana, kok tega sekali
Euis Walter: Di check secara medis, oleh ahli. Kalau dia memang sakit jiwa ya salah kalau di masukan ke penjara tapi harus masuk rumah sakit jiwa, atau di obat sakit jiwanya.
Maruba Yuda Simamora: Menghakimi kelak akan di HAKIMI, dan yang mengasihi kelak akan di kasihi pula oleh sang maha pengasih.
Emse Panjaitan: Mengasihi, mengasihi dan mengasihi
Mengampuni, mengampuni dan mengampuni.
Miriiss.....mengatas namakan agama tapi tak punya welas asih.
Mengampuni, mengampuni dan mengampuni.
Miriiss.....mengatas namakan agama tapi tak punya welas asih.
Iwan Kristanto: Dalam ilmu hukum pidana dikenal alasan penghapus pidana yaitu alasan pembenar dan alasan pemaaf menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”):
a. Alasan pembenarberarti alasan yang menghapus sifat melawan hukum suatu tindak pidana. Jadi, dalam alasan pembenar dilihat dari sisi perbuatannya (objektif). Misalnya, tindakan 'pencabutan nyawa' yang dilakukan eksekutor penembak mati terhadap terpidana mati (Pasal 50 KUHP);
b. Alasan pemaafadalah alasan yang menghapus kesalahan dari si pelaku suatu tindak pidana, sedangkan perbuatannya tetap melawan hukum. Jadi, dalam alasan pemaaf dilihat dari sisi orang/pelakunya (subjektif). Misalnya, lantaran pelakunya tak waras atau gila sehingga tak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya itu (Pasal 44 KUHP).
Mengenai alasan pemaaf dapat dilihat dari bunyi Pasal 44 ayat (1) KUHP:
“Tiada dapat dipidana barangsiapa mengerjakan suatu perbuatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepadanya, sebab kurang sempurna akalnya atau sakit berubah akal.”
a. Alasan pembenarberarti alasan yang menghapus sifat melawan hukum suatu tindak pidana. Jadi, dalam alasan pembenar dilihat dari sisi perbuatannya (objektif). Misalnya, tindakan 'pencabutan nyawa' yang dilakukan eksekutor penembak mati terhadap terpidana mati (Pasal 50 KUHP);
b. Alasan pemaafadalah alasan yang menghapus kesalahan dari si pelaku suatu tindak pidana, sedangkan perbuatannya tetap melawan hukum. Jadi, dalam alasan pemaaf dilihat dari sisi orang/pelakunya (subjektif). Misalnya, lantaran pelakunya tak waras atau gila sehingga tak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya itu (Pasal 44 KUHP).
Mengenai alasan pemaaf dapat dilihat dari bunyi Pasal 44 ayat (1) KUHP:
“Tiada dapat dipidana barangsiapa mengerjakan suatu perbuatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepadanya, sebab kurang sempurna akalnya atau sakit berubah akal.”
Jason Brudel: Buat mereka ibu itu dihukum mereka merasa puas banget..walaupun tidak ada yg memakan korban...
Vida Betzalel: Kesembuhan... keselamatan... Lebih penting dan utama dari segala doktrin dunia... untuk umat manusia aplg yg sakit jiwanya. Bener bang Bir... Dihukum/ di penjara Suzethe Margaret gak tau apa yg dilakukan... 😔😔😔
Rani Lestyowati: Jadi intinya demi membuat suasana sejuk, siSM yg sedang sakit malah dipenjarakan???? Jadi intinya Polisi lbh memilih jalan yg aman2 saja ????Smoga Pak Polisi juga keluarga yg menangani kasus Ibu SM tdk mengalami "Sakit yg diderita" Ibu SM . Hanya di+62 Org sakit diperlakukan spt itu #miris
Berbahagialah kalian yg menghujat Ibu SM😈😈😈
Berbahagialah kalian yg menghujat Ibu SM😈😈😈
Hetty Setyapurnama: Bila polisi tetap menahan ibu SM yg mengalami gangguan kejiwaan, artinya hukum telah disandera oleh agama. Apakah.akan diperlakukan hal yg sama bila yg membawa binatabg tsb seorang muslim ? Saudara2ku yg muslim maafkanlah ibu SM ini yg sakit jiwanya,, krn saya yakin dalam.ajaran muslim juga dibukakan pintu maaf...
Annie Liu: Yang saya lihat miris pria dengan penampilan agamis di dalam rumah ibadah menendang wanita tsb, lalu pria-pria lain ikut meneriaki dan mengusirnya. Kemanusiaan (baca: empati) di negri ini masih sangat kurang. Harusnya dengan beragama karakter seseorang harus makin baik.
Rita Brown: Saya penderita depressi pathology, zat kimia serotonin di otakku kdg seimbang kdg tdk seimbang, jd sembuh-kambuh bbrp x. Jd paham se x penderitaan SM itu yg lbh parah dr kondisiku. Bbrp komentar saya di bbrp laman ttg issue ini, saya selalu mengingatkan tmn2 netizen tuk ingat lg kita manusia yg kudunya manusiawi, welas asih diatas segala nya. Masalah lantai mesjid menjd najis lbh mudah men suci kannya kembali dgn dibersihkan bersama se bersih2nya. Namun mslh sdr sesama kita SM itu tdk sederhana. Klopun kita tdk bisa memahami pa lg mendampingi serta merawatnya, minimum jgn lg menghakimi, ingat kerabat2 nya yg sdh kerepotan tanpa ditambah lg mslh di perkarakan hukum. Mari kita refleksi diri, sejauh mana agama yg kita anut itu menjd pedoman yg memudahkan kita ber welas asih, menjd manusia yg manusiawi. Kita daya kan kembali kemampuan kita memaafkan. Memaafkan adalah bagian dr Cinta Kasih.
R Diana Lumban Gaol: Benar sekali ito bir.saya jg nonton vidionya merasakan ngiris kenapa ga di maklumin permasalahannya.kata dia suaminya di nikahkan disini.klo memang benar dia ditinggal suaminya .kenapa ga di rangkul ditanya baik2 penuh kasih.kenapa jadi kasus penista agama.ito bir sampe prasaan ini meneteskan airmata.rumahtangga yg mengalami probolem jd ahir tersangkah.mudah2 ibu itu cepat terhibur dan cepat tenang menghadapi masalah ini.dan keluarga dia menyayangi jangan di jauhin tapi dirangkullah penuh sayang dan pengertian Tuhan memberkati.salam NKRI.
Tiurma Romasli Nadeak: Dari komentar komentar ini banyak hal yang dipelajari. Terimakasih bang bir utk pencerahannya . semoga kita termasuk orang orang yg merangkul dengan kasih bukan menyudutkan. 🙏
Saar Thenu Sabandar: Iya bang... tp otak dan rasa kemanusiaan mrk sdh terkontaminasi... tdk bisa berfikir secara tenang n bersih... selalu pake emosi. Dikasih tw baik2 pun tdk mempan.. jd kita doakan saja semoga mrk dibukakan mata hatinya. Kadang apa yg kita sebut binatang justru lebih manusiawi ketimbang manusianya sendiri...😣😣Turut prihatin ya bang..
Margareth Oliver Tina: Saya punya saudara, dia usaha jualan ikan dipasar kalau ga laku dia jual kekita kita seperti biasa dia naik kendaraan bermotor selalu, tapi dibalik semua itu dia punya gangguan jiwa, kalau ngomong bisa tidak nyambung, senyum sendiri kalau udah kumat semua pohon dia tebang dan ngamuk2 ga jelas.... Begitulah yg saudara saya alami..
Ivy Ernest: Baca tulisan ini saya jd paham... mulanya emang rada jengkel lihat kelakuan ibu2 ini, tp setelah tau dia Schizo, saya yakin penderitaan dia dan keluarga jauh lebih besar drpd perasaan buruk sangka kita...
Helen Michael: Masih ada yg letakin Emoji tertawa untuk postingan ini...apakah ada yg aneh dr tulisan ini ? Saya rasa tidak...
Denny Waruwu: Karna di negara ini seolah2 pasal penistaan agama hanya berlaku bagi yg non saja sepertinya. Tapi bagi mereka tidak berlaku sama sekali. Moga pikiran saya salah🙄
MarinGan Nainggolan: Saya juga dicaci maki bg karna bilang penyakit nya itu menghantui pikirannya, gak mungkin Kan orang waras dan sehat akal cari masalah dengan bawa anjing ke masjid?
Skrg mmg sudah terbalik, yg waras berpikiran gila karna salah memahami suatu agama. Thanks bg untuk pencerahannya kpd publik 👍
Skrg mmg sudah terbalik, yg waras berpikiran gila karna salah memahami suatu agama. Thanks bg untuk pencerahannya kpd publik 👍
Rani Hirani: Kalau orang waras berpendidikan mengerti... Sayanh indonesia separuh penduduk nya masih terbelakang
Yoenk Wahyu: Menyedihkan sikap yg diambil Polisi ,tdk berKeadilan sama skali hhhhh, "Org sakit dipenjara" hanya krn utk menjaga kenyamanan suasana ,hadewww
sama skali tdk mpy hati nurani😈😈😈😈 smoga para penghujat Ibu SM segra bertobat mumpung blm "sakit"
#KecewaPolisi
sama skali tdk mpy hati nurani😈😈😈😈 smoga para penghujat Ibu SM segra bertobat mumpung blm "sakit"
#KecewaPolisi
Megaria S: Ibu itu bukan bawa bom yg akan membinasakan seluruh mesjid hanya seekor anjing kecil yg sepertinya ringkih dan tidak akan membunuh manusia..Tapi reaksinya luar biasa.Mereka sepertinya yg schizophrenia..
Harry Sorongan: Kita hidup ditengah serigala lapar yg selalu cari alasan dan momen utk menerkam.
Theresia Pasqualen: Logika aja kalo orang waras kan gak mungkin kayak gitu,dan ini malah sdh jd tsk penistaan agama,nanti stlh penyidikan dll bhkn mgkn smp sidang dinyatakan vonis bebas maka bakal ada aksi alumni 212 lagi nih kayaknya. Terlalu dibesar besarkan.
Chelsea Crait: Klu hati sdh membenci. Sakit bkn alasan. Kehancuran yg mrk ingin kan???Yg marah pun mungkin gila juga
Krn sdh tdk sadar dan mengerti. Orang yg d pukul dan di tunjang nya. Adalah orang sakit. Sungguh sulit mengubah watak dan pikiran orang yg sdh ter Rinso Ito.
Krn sdh tdk sadar dan mengerti. Orang yg d pukul dan di tunjang nya. Adalah orang sakit. Sungguh sulit mengubah watak dan pikiran orang yg sdh ter Rinso Ito.
Herman Gani: Bagi mereka gak penting wanita itu waras atau gila, yg penting bagi mereka adalah jika bisa membuat penderitaan bagi yg tdk seiman dgn mereka,maka itu adalah suatu kepuasan
Misti Nofa Dinara: Saya sudah duga pst SM paranoid dan saya prnh menghadapi org sprt ini,kasian liatnya dan sangat menyedihkan dia tersiksa Krn ketakutannya. Pak #POLISI SM itu sakit tlg dia.
Roosgandha Elizabeth: Suami..dilarikan wanita lain..anjing..hitamnya itu.pun.. sdh.. almarhum..ketabrak.. krn ketakutan dihakimi massa..malah dipenjara..krn penyakit hallu..akut..Tuhan..terangi..lah hati dan pikiran..mereka..kaum..yg paling benar..akhirat..dan dunia..
Alvino Wakhit: Saya punya tmn jg begitu bang, ketika kumat, beli daging kidang di rebus, eh ketika mateng berubah jd singkong, sambil teriak2 panggil. pak rt, dia tanya ke pak rt, knp yg di rebus daging kidang berubah jd singkong??? klo. parah pernah bakar pom bensin dipikirannya hanya ingin bakar2an kr cuaca dingin 😔, pernah jg jln kaki dari sangatta sampe kalteng 😔, susah memang, bawaannya marah2 g karuan, sekali emosi bisa2 membunuh jg
Djoko Suharsono: Kalo kita waras cara berpikirnya ,tidak ada orang waras berani masuk masjid tanpa lepas kasut dan membawa anjing,think about it,ada contoh lagi Bang orang yang merebut kendali setiran Bis Safari Dharma Jaya yang mengakibatkan kecelakaan.
Andre Febryan: Bila benar wanita tsb menderita gangguan jiwa yang dapat di buktikan oleh psikiater di tersangkakan, di di tuntut serta di vonis penjara maka Hukum itu telah rusak
Desima Manurung: Sy juga sudah mlas sebenarnya bercoment😱😱dari kemaren byk sumpah serapah akhirnya yg menang yg tdk waras di hukum dgn berdalih biar aman apa bedanya dgn peristiwa Ahok 😢😢biar aman ,yg pintar belagak bloon yg gilak belagak wsras jadi kasus di ibu yg waras yah si ibu dan anjing nya😅😅yg ngak waras yah.manusia2 yg bercoment asal bunyi yg penting panass😂😂😂
Cybill Lee Goenardi: Wong ya perempuan itu gak melukai siapa2 jg, cuma stress mondar mandir, mbok ya yg komentar dan mengutuk sadar diri, smoga indonesia isinya gak smakin banyak org munafik 😠yg masi marah2, inget itu greja yg dibom, brapa korban jiwa.
Evie Lusiani Sibarani: Hancur hatiku melihat keadilan di negaraku. Memenjarakan org gila hanya untuk meredam kemarahan segelintir org.
Ansgarius Cuantay: Yg lebih miris lagi ada orang berencana ngebom gereja lalu ditangkep yg disalahin polisinya
Atrida Pinatih: Mungkin polisi berasumsi perempuan itu sama kayak teroris yg membawa bom ke tempat ibadah kale..
Sapari Sarkam: Agama ada buat org jadi baik penuh kasih.... Klo udah arogan udah bukan manusia beragama... Lagi dah jauh daripada beriman...
Jayadi: Kalau benar agama itu indah pasti akan ada maaf..disini saya kadang merasa beragama sperti hantu yg selalu ditakuti..apa gunanya agama kalau kita masih pemarah
Era Truly'nta Milala: Setuju bang bir,betul sekali.saya pernah juga liat orang x narkoba,istrinya,anaknya,semua dianggap penghianat,maaf bisa di bilang setengah gila😢😢ngoceh,marah,dia liat hantu,kita ketawa aja ktnya ketawain dia,kita diam katanya kita ngga perduli sm dia,pokoknya serba salah
Veronica Btr's: Ya begitulah manusia, ngk mengerti arti kemanusiaan, taunya hanya menuduh.. apalagi bani kedar ngk mau tau soal kaya begini mah, judulnya hrs dihakimi aja kr rmh sucinya sdh dikotori.. Pd hal mezbah suci itu adalah hati dan jiwa kita .. Bukan gedungnya ... Ya sutralah cm org yg waras saja yg paham...Biat kesaksian ini, bisa membuka pikiran mrk
Edy Purwanto: Betul bang...harusnya polisi tahu...tidak bisa orang gila di jadikan tersangka ..jangan jngan pol......nya yg gila
Nuniek Noor Aini: Kalau dibiarkan bisa kaya pemuda yg menyerang sopir bus dan mengakibatkan kecelakaan di cipali kapan hari itu..
Bahwan Pakpahan: Bang Birgaldo Sinaga, Abangku Alan Morris Pakpahan hampir 13 tahun kami rawat di rumah dan RSJ tapi akhirnya Tuhan Panggil 2015 lalu...ODGJ dari 2002. Jadi saya sedih melihat sikap ahli taurat di Mesjid itu yg memperlakukan Ibu itu di tendang dan di bentak...saya pikir orang itu lebih gila dari Ibu itu.
Chai Lusi: Yg saya heranin dr para maha netizen yg komen "gila/depresi koq bs bawa mobil, koq pake baju rapi dsb.." betapa minim nya pengetahuan mrk, yg di andelin bacot duluan. Emosi duluan. Konon anjingnya ditemukan mati disiksa. Sorry if I have to say this... But that "religion of peace" yg sllu di gaung gaungin, cm sebatas lidah. Kenyataannya... Aah sudahlah
Yangyang Liu: Kalo di singkawang kalbar kelompok anu malah suka belain orgil yg ngerusak tempat ibadah lain. katanya itu orgil dan wajar. berarti ada perbedaan perlakuan ya
Christina Purba NyonyaSijabat: Bukankah tim dokter yang 2 hari mengobservasi menyarankan pihak kepolisian agar membawa ibu ini dalam perawatan dan pengawasan RSJ. Burukkah itu bagi penyakitnya saat ini?
Rhio Kurniawan: Saya sendiri miris, banyak masyarakat yang memberi label ODGJ terutama pendukung si "itu" Orang gila kok bisa bawa mobil, orang gila kok ngomong lancar, dsb
Selvi Tanudjaja: Betul bang.... Sya setuju dgn abang.. salut dgn cerita abang.... Berharap kakak abang selalu sehat Dan TDK kambuh2 lagi yaa... Amiiin... Gbu always...
Yoga Hartono: “Dia yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudara dalam kemanusiaan."(Ali bin Abi Thalib)
Gongga M.C. Hutagalung: Jika hukum berdasar emosi, dendam, apa bedanya orang gila menghukum org gila. Org gila hrs ditangani oleh org yg waras.
Yohana Fransiska AH Kayak: Ejaman skr udah terlalu banyak orang yang mengidap penyakit kejiwaan makanya udah ga bisa bedaim yang waras ama engga.
Alexander Siagian: Walau perbuatannya melawan hukum, orang skizofrenia tidak bisa dihukum karena saat melakukan perbuatan tersebut dia dalam keadaan terganggu jiwanya sehingga tidak mampu membedakan mana kenyataan dan mana yang hanya dalam pikirannya. Jangankan hanya bawa anjing ke masjid, membunuh orang pun
Choky Richsan: Yang perlu kita ketahui bahwa polisi saat ini bukan menegakkan hukum tetapi mencari aman. Tidak masuk diakal sehat manusia bilamana telah kita ketahui bhw membawa anjing kedalam mesjid itu membuat amarah bagi orang muslim namun ibu tsb dgn tenangnya menggunakan alas kaki dan membawa anjing kedalam mesjid kemudian marah2 yg artinya ada yg salah dgn jiwa ibu tsb.
Eldinaria Purba: Kl dokter sdh menyatakan schizo apkh polisi msh bs menahannya? Yg diperlukan dia bkn penjara tp pengobatan dan keluarganya 😞Dia cm perempuan skt yg membawa anjing kecilnya, tp sungguh org2 yg ktnya waras dan beragama yg menghakiminya tdk lbh sehat
Chintia Pasaribu: Sudah saya duga perempuan itu mengidap penyakit yang seperti itu. Penyakit ini memang tidak mudah diterima orang yang tidak tau bahkan tidak paham akan penyakit ini. Kita berharap ada penanganan khusus untuk beliau, tolong jangan disakiti fisik.maupun mentalnya. Karena seperti yang bang Birgaldo Sinaga jelaskan dalam tulisannya, "dia sudah sakit, jangan semakin kita sakiti. Dia memang butuh perawatan khusus, perhatian khusus."
Jika dia sadar, tidak akan mungkin dia melakukan hal yang menjerumuskan dia sendiri ke dalam masalah besar.
Memang benar, sangat kurangnya etika dia saat melakukan hal tidak baik itu di rumah ibadah, tapi itu bukan kemauan dia. Dia lagi lepas kontrol karena penyakitnya.
Mari kita yang punya hati dan pikiran waras, berikan dia ruang untuk membenahi dirinya. Dia butuh kita, dia butuh dukungan kita untuk memperbaiki diri dan menyembuhkan sakitnya.
Jika dia sadar, tidak akan mungkin dia melakukan hal yang menjerumuskan dia sendiri ke dalam masalah besar.
Memang benar, sangat kurangnya etika dia saat melakukan hal tidak baik itu di rumah ibadah, tapi itu bukan kemauan dia. Dia lagi lepas kontrol karena penyakitnya.
Mari kita yang punya hati dan pikiran waras, berikan dia ruang untuk membenahi dirinya. Dia butuh kita, dia butuh dukungan kita untuk memperbaiki diri dan menyembuhkan sakitnya.
Tolong jangam sakiti dia. Tolong jangan masukkan dia ke jeruji besi, itu akan membuat dia semakin menderita dan tertekan, bahkan nanti bisa jadi dia akan melakukan hal.yamg jauh lebih parah dari itu jika kita menyakitinya.
Mari teman2, bukalah hatimu, bukalah pikiranmu, bukalah matamu untuk melihat mereka yang butuh kita.
Ayo kita menebarkan kasih terutama bagi mereka yang lagi butuh perhatian kita.
#salamdamai
#salamrukun
#salamkasih
#Godbless
Mari teman2, bukalah hatimu, bukalah pikiranmu, bukalah matamu untuk melihat mereka yang butuh kita.
Ayo kita menebarkan kasih terutama bagi mereka yang lagi butuh perhatian kita.
#salamdamai
#salamrukun
#salamkasih
#Godbless
Ama Keisa Laoli: Logika juga sih, pasti kalau sehat dan waras, mana berani ibu grasa grusu dirumah ibadah orang, selain kalau dia stress, jiwanya labil, marah2 nga jelas,
Semoga kita yg sehat dan waras, mampu berhikmat melihat kejadian ini
Semoga kita yg sehat dan waras, mampu berhikmat melihat kejadian ini
Emelia Karolina: Ntar kalo ngamuk dipenjara..ada yg jd korban jiwa...siapa yg akan disalahkan ya🤔
Cheft Gadungan: Selalu tercerahkan dengan tulisan Abang ini, padahal tadinya saya juga menyudutkan wanita ini...
Bos Jimat Dukun: Yang ditulis diatas banyak di alami oleh para skizofrenia Desorder paranoid ( yang pada dasar awalnya sebelum menderita sifat dasar mereka adalah sanguin bipolar histerik anakastik karena guncangan hal hal yang buat dia despresi maka naik menjadi skizo
Jacky: Krn sbnrnya mereka mereka yg marah walau telah mengetahui kenyataan tsb juga menderita kelainan jiwa, sehingga terjadi luapan emosi yg sangat tidak stabil yg slalu mencari pelampiasan ke segala hal yg di anggap sebagai pemicu tepat.
Arif Loven Virgo Sina: Iya, jika memang dia sakit dan bisa dibuktikan secara medis, sebaiknya jgn dihukum lebih baik dirawat saja...
Wiwiek Narwoto: Saya jadi teringat beberapa tahun lalu di makassar, dimana seorg yg lagi skt jiwa membunuh seorg anak dan melukai pengasuhx saat anak trsebut pulang mengaji. Secara kebetulan anak tsb adalah anak seorg dosen di sebuah universitas muslim yg terkenal dim…Lihat Lainnya
Alexandrea Y. Fransisca: Ga ada yang mau mengerti ibu itu sakit bang, mereka hanya tau ibu itu melanggar kesucian mereka 😢
Chai Ra Nita: dr awal liat reaksi perempuan itu.aku pikir krn mrh ngamuk sebab suaminya mau nikah lagi di mesjid itu.loss control bget..menjurus kegilaan
Liem Mee Yung: Seandainya ibu SM itu masuk bawa anjing ke tempat ibadah lain selain mesjid,pasti beda critanya.
Prescila Krismiyati: Itu persis sama penyakitnya adik saya bang juga temen saya sekantor..kebetulan temen saya itu suaminya juga temen...tiap hari isterinya itu berhalusinasi kalau suaminya itu kawin lagi dg temen satu kantor...kdg kami kasian jg ketawa kl dengar curhatan dr suaminya...skrg mereka sudah cerai dan isterinya pensiun dini..kayaknya ga bisa sembuh penyakit itu
Robby: Salut atas kesabarannnya dan Turut prihatin bang, maksud baik dari Birgaldo Sinaga sangat dapat dimengerti, agar SM yang sakit jiwa dpt pengampunan, toh SM bukan seorang yang berbahaya yang dapat membunuh dan merusak, tetapi polisi perlu berhati hati, mungkin sedang mempertimbangkan efek buruk SARA yang bisa berdampak kepada perpecahan, kita mungkin sadar dituasi negeri kita saat ini, rakyat mudah terprovokasi, mudah dibentur bentur kan apalagi dengan mengolah isu SARA.
Mahesyar: banyak yg mengaku berketuhanan tpi tdk berprikemanusiaan .. kasus speti ini pun panas d goreng dan dikaitkn dg pilpres pula ..bahkan seorang yg ktanya ustad bilang org gila bwa anjing k masjid d bebaskn sedang org gila d rsj di suruh nyoblos.. kek gitu omongn gmna gk makin membuat emosi org dan keluar dri jalur mslh ..Eka Fitayasari: Kerennn,,,semoga yg membaca tulisan ini tergugah hatinya dan tumbuh empatinya😊sukses selalu buat bang Birgaldo,,,Maria Naibaho: Setuju sekali,,semoga pak polisi mengerti tindakan apa yg harus diambil ya bang bir😊Sudarsiti: Sukesi O..sangat dimengerti tp diluar sana banyak suara2 yg mengecam saya baca comen pun sampai geleng kepala itu comen diindonesia tp kemaren ada dimalaysia saya pun ada comen kalau si ibu ini sedang sakit dan kawan disini menanyakan saya jawab sakit mereka mengerti tidak ada panjang lebar dan yg nyebarkan berita ini lg ngga seperti di Indonesia diulang2 terus terlebih yg belum bisa move
Wahyudi Soebagio: Turut prihatin atas ceritanya bang Brigaldo..... kebayang susahnya merawat orang sakit apalagi sakit yg menyerang syaraf otak. Jadi inget film beautiful minds kisah nyata peraih nobel matematik
Nahum Limbong: Ketika mereka menghukum yg hina dina mereka akan menuainya berlipat lipat. TUHAN ALLAH berkuasa atas bumi dan langit.
Lenny Aven Reni: ya inilah dunia. Dunia itu jahat. Tidak berbalas kasih. Tapi Bagi yg sadar tetap pegang kasih dari Tuhan itu. Sedaya upaya kita menyalurkan kasih itu. Mari kita suarakan. Yg tdk terjangkau biarkan Tuhan yg ambil alih.Rut Sihati: Semoga bisa membuka hati orang2 yg memenjarakannya, bukan untuk membela kepentingan satu atau lainnya tpi untuk suatu kasih yg nyata 🙏🙏
Rebecca: Jemaat kami ada yg demikian bg..istrinya disiksa dan dituduh selingkuh.kasihan sama anak istrinya.yg waras hanya bisa judge dia,tp sejujurnya siapa yg mau jd bahan cemohan,di judge gila,di judge gak punya hati? Keadaan yg menjadikan dia demikian...disini peran kita semua.apalagi pengaruh halusinasi narkoba. Puji Tuhan 7 bln di rehab,dan di doakan trus,dia sembuh total.sekarang sudah melayani lagiDynta Gubeb: Saya jadi ingat kejadian sewaktu kakak kandung saya mengangkat parang ingin memotong saya. Kakak yang depresi saja bisa lost control apalagi yang mengidap penyakit seperti saudara bang bir dan bu SM😢Dan sejak saat itu saya mengerti bahwa orang yang mngalami masalah dengan pikiran dan mental yang agak rusak memang tidak boleh dilawan dengan sikap keras.
Untung Chandra Oei Khay Sing: Perempuan yang mengidap Schizoprenia itu seharusnya dibebaskan demi Hukum.
Evy Sil Sy follow grup Peduli Schizo Indonesia: Mrk yg mengalami gangguan itu tingkatannya beda2. Ada yg smp ingin bunuh diri dan itu dismpkan di media, besoknya nongol lg tp lbh kalem. Ada yg mengaku mnderita dan ingin spt Yesus, pdhl muslim..teman2nya memakl
Mia Astari: Perjuangan para Care giver Skizoprenia itu bukan setahun 2 tahun, tapi seumur hidup.. mereka ngga boleh putus obat, tapi kadang ODGJ nya sendiri yg malas minum obat atau merasa sudah sembuh, padahal menurut penelitian ODGJ yg putus obat 1-7 hari dlm setahun bisa mengakibatkan kekambuhan sampe 70%. Kebayang sedihnya keluarga.. udah gitu stigma masyarakanbsama ODGJ adalah orang gila! Gila.. gila.. padahal mereka ga gila! Karena apa yg dilakukan ga sadar. Dan perlu penyembuhan dengan obat obatan. yg gila itu koruptor, pembunuh, orang yg sengaja sebar hoax, nyebar fitnah yg dilakukan dengan sadar. Itu baru GILA!Evi Nawati Sembiring: Ada orang waras di fhoto senyum,pegang hp,nyetir sendiri,pakaian rapi,atw emang beda gila orang kaya ama miskin.,trus cari suaminya krn poligami di mesjid,emang agamanya apa?
Marulitua Purba: Kita sangat bersyukur diberikan akal sehat dan kepandaian serta Iman yang luar biasa dan Dewasa. Bukan seperti mereka yang sungguh kerdil dan rendah sehingga pikiran dan logikanya tidak bisa di pergunakan
Marulitua Purba: Kita sangat bersyukur diberikan akal sehat dan kepandaian serta Iman yang luar biasa dan Dewasa. Bukan seperti mereka yang sungguh kerdil dan rendah sehingga pikiran dan logikanya tidak bisa di pergunakan
Vivien Nuraini: Kalau koruptor bebas melenggang keluar penjara bahkan bebas dari hukuman dgn alasan "sakit"...kalau yg benar2 sakit malah dipenjara krn dianggap menista agama.. Biarlah hukum Tuhan saja yg bekerja. Amin
Sam Malhotra Siahaan: Yg tadinya kontra bagi bnyk orang menjadi pro berkat tulisan ini.orasi abang emang gak pernah salah.(*)
Sumber: FB Birgaldo Sinaga
Sumber: FB Birgaldo Sinaga
0 Komentar