Kementerian Agama akan menggelar Pestival Paduan Suara Gerejawi XIII Nasional tanggal 19 s/d 26 Juni 2022 di Yogyakarta. |
JAMBI, MH - Direktorat Jendral Urusan Agama Kristen Kementerian Agama akan menggelar Pestival Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII tahun 2022 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Saat ini persiapan sudah siap dan akan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat. Keputusan ini dilakukan setelah Pesparawi Nasional bersama Dirjen Bimas Kristen, Direktur Urusan Agama Kristen Kemenag, Jannus Pangaribuan beraudiensi ke Pemda DIY, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat, 4/3/2022.
Rombongan diterima oleh Wagub Sri Paduka Pakualam X didampingi Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif dan Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, Djarot Margiantoro.
Pakualam mengatakan, meski dilematis even Pesparawi XIII ini harus dilaksanakan karena sudah mundur satu tahun. Even ini harus dengan Protokol Kesehatan yang ketat agar Pandemi Covid- 19 tidak semakin merebak di DIY.
“Even ini kalau diselenggarakan, saya mau ada antisipasi terhadap lonjakan kasus Pandemi Covid- 19 dengan sebaik - baiknya. Dari jumlah peserta, penggunaan teknologi, pemanfaatan tempat - tempat lain untuk isoter.
Lebih lanjut dikatakan Pakualam bahwa karena untuk isoter, melayani masyarakat DIY saja sudah penuh, apalagi dari luar dengan jumlah 15 ribu orang. Tentu berat, ujar Paku Alam.
Pakualam berharap Pesparawi tetap harus berjalan dengan prosedur penyelenggaraan acara pada masa Pandemi Covid- 19. Karena mengumpulkan banyak orang pada saat ini tidak bisa sembarangan dan harus ada langkah antisipasi yang matang, ungkapnya dengan nada tegas.
Sementara Masmin Afif mengatakan, ada beberapa catatan penting pada penyelenggaraan Pestival Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII yang akan digelar pada 19 hingga 26 Juni 2022 mendatang.
Even ini akan tetap dilaksanakan karena belum ada kepastian kapan Pandemi Covid- 19 akan berakhir. Jumlah awal peserta diperkirakan mencapai 15.000 peserta, untuk kemudian dipangkas menjadi 6.000 peserta saja, ungkap Masmin Afif.
“Dari jumlah ini tadi Pak Wagub minta dipertimbangkan lagi untuk bisa dikurangi. Ini karena melihat suasana saat ini yang sedang ada pada gelombang ke tiga,” kata Afif. Penyelenggaraan acara digelar di beberapa venue berbeda, untuk meminimalisir penyebaran Covid- 19.
Disiplin Prokes juga menjadi catatan penting bagi penyelenggara dan peserta. Sementara itu, Djarot Margiantoro mengaku persiapan sudah berjalan dan akan diperkuat panitia dari OPD di DIY.
Mereka juga menggandeng mahasiswa - mahasiswa daerah yang ada di DIY yang memiliki asrama, untuk mendukung operasional kegiatan. “Kami ambil langkah ini untuk memaksimalkan potensi DIY dan mengurangi keterlibatan pihak luar. Ini akan mengurangi resiko paparan Pandemi Covid- 19 juga,” ujar Djarot.
Setiap peserta akan dilengkapi kartu yang didesain memuat data keseluruhan dari peserta itu sendiri. Dalam kartu itu akan memuat berbagai macam informasi yang jelas.
“Even ini diharapkan bisa menjadi percontohan penyelenggaraan even skala besar dengan Protokol Kesehatan (Prokes) yang sangat ketat,” ujarnya. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar).
0 Komentar