Makam/Tugu Raja Silahisabungan di Silalahi Nabolak Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara. (Poto, MH - Fendi Sinabutar). |
Terima kasih penulis ucapkan kepada yang terhormat St. DE Tambunan / Br. Silitonga, Op. Advent Sihaloho / Br. Simarmata, Op. Elga Sigiro / Br. Sitnggang, L. Tambunan, SE / Br. Pasaribu dan Op Sando Sinabutar / Br. Simarmata yang memberikan masukan - masukan atau sebagai Nara Sumber, sehingga dapat terwujudnya “Sejarah Singkat Terbentuknya Punguan Pomparan Raja Silahisabungan Anak dohot Boruna Se-Kota Jambi dohot Nahumaliangna”.
Masyarakat asal Tano Batak yang tinggal di “Tano Parserahan” atau di Perantauan telah identik dengan kehidupan membuat suatu Punguan atau Perkumpulan baik dari sisi Parsahutaon di lingkungan mereka berada, Parmargaon, di dalam komunitas pekerjaan bahkan ada juga yang membuat berdasarkan kampung halaman atau Bona Pasogit.
Hal ini di buat dengan tujuan agar mereka saling kenal, saling berbagi rasa, saling memiliki dan saling tolong menolong atau “Si sada ulaon baik ulaon las ni roha maupun ulaon arsak ni roha” yang tak lain adalah untuk mewujudkan rasa kebersamaan tercipta di antara mereka.
Untuk mengakomodasi kebersamaan tersebut mereka mengadakan “Pesta Partangiangan Bona Taon” sekaligus mengucapkan terima kasih atas penyertaan Tuhan terhadap anggota punguan, selama setahun ada dalam keadaan sehat - sehat.
Disamping melaksanakan Pesta Partangiangan Bona Taon mereka juga mengadakan “Arisan” setiap bulan, hal ini dilaksanakan untuk mempererat hubungan silaturahmi di antara mereka.
Istilah Punguan atau Perkumpulan sangat melekat di dalam kehidupan masyarakat Batak atau Halak Hita. Namun adakah Persatuan dan Kesatuan selalu membayangi kehidupan mereka di dalam kegiatan sehari - hari?.
Untuk itu mari kita padukan antara Persatuan dan Kesatuan dengan “Marsiamin - aminan di Parrohaon menjadi satu keterikatan di dalam memupuk rasa kekeluargaan dan persaudaraan sehingga tercipta rasa kebersamaan.
Untuk menyikapi hal tersebut di atas beberapa orang tokoh Pomparan Raja Silahisabungan dohot Boruna yang bermukim di Kota Jambi sepakat untuk membentuk Punguan yang diberi nama “Punguan Pomparan Ni Raja Silahisabungan dohot Boruna se Kota Jambi Nahumaliangna.
Adapun tokoh - tokoh tersebut antara lain : Dr. W. Sinurat, B.K. Silalahi, M. Doloksaribu, H. Sembiring, St. D.E. Tambunan, M. Silalahi, T.H. Tambunan, B. Tambunan, V. Tambunan, L. Tambunan, G. Tambunan, St. K.F. Tambunan, SH, T. Tambunan, St. M.P. Silalahi dan boru M. Hutajulu, M. Hutauruk, M. Hutapea, O. Hutapea dan U.T.S. Pane.
Tujuan dibentuknya punguan ini adalah untuk menghimpun seluruh Pomparan Ni Raja Silahisabungan yang ada di Kota Jambi dan sekitarnya di dalam satu wadah yang di sebut Punguan Pomparan Ni Raja Silahisabungan dohot Boruna se Kota Jambi Nahumaliangna.
Hal ini dibentuk agar mereka saling mengenal, saling berbagi rasa, saling tolong - menolong, saling memiliki dengan Motto “ Si sada ulaon las ni roha maupun ulaon arsak ni roha atau si sada lulu anak si sada lulu boru”.
Punguan ini di bentuk pada tahun 1980 namun Susunan Kepengurusan maupun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) punguan di tetapkan pada tanggal 25 Januari 1981 sekaligus Partangiangan Bona Taon pertama.
Menurut penuturan St. D.E. Tambunan / Br. Silitonga yang sehari - hari melayani di gereja HKBP Kebun Kelapa Jambi selaku salah seorang tim pembentukan Punguan Pomparan Ni Raja Silahisabungan dohot Boruna se Kota Jambi Nahumaliangna ini sangat di apresiasi semua anggota.
Dikisahkan St. D.E. Tambunan / Br. Silitonga agar roda organisasi punguan dapat berjalan dengan baik dan dapat menghimpun anggota punguan, maka di dalam rapat disusunlah kepengurusan punguan mulai dari Ketua Umum, Ketua I, II, III, Sekretaris Umum dan Sekretaris I, Bendahara Umum dan Bendahara I.
Selanjutnya dibentuk Ketua - Ketua Wijk / Komisaris - Komisaris di dalam lingkup wilayah Kota Jambi sekitarnya, karena pada masa tersebut Pomparan Raja Silahisabungan ada yang dari Kabupaten Karo dan Simalungun maka komisarisnya di buat, hal ini di buat untuk mengkoordinir seluruh anggota. Untuk mengakomodir kegiatan kepengurusan punguan maka dibentuk Paniroi / Koordinator.
Ketika Pesta Partangiangan Bona Taon pertama kalinya diadakan sangat direspon semua anggota punguan, yang walaupun dilaksanakan pada waktu itu di dalam rumah, namun tidak mengurangi kebersamaan anggota punguan bahkan sukses dan meriah.
Pelaksanaan Pesta Partangiangan Bona Taon tersebut di rumah Keluarga Dr. W.A. Sinurat / Br. Napitupulu yang juga pada waktu itu menjabat sebagai Kakanwil BKKBN Provinsi Jambi dan dinobatkan sebagai Ketua Umum Punguan Pomparan Ni Raja Silahisabungan dohot Boruna se Kota Jambi sekitarnya untuk periode pertama.
Sebelum diadakan Perayaan Pesta dan ramah tamah terlebih dahulu mereka melaksanakan seremoni Ibadah, lagu - lagu pujian mereka nyanyikan bersama dengan penuh suka cita yang membuat suasana semakin hikmat.
Setelah selesai ibadah kebaktian merekapun makan bersama, pihak boru dengan telaten makkobasi segala kebutuhan pesta dan somba marhula - hula menyampaikan “Tudu - tudu sipanganon” kepada pihak hula - hula dan sebaliknya pihak hula - hula dapat mengayomi pihak boru menyampaikan “Dekke simudur - udur”.
Dalam acara makan bersama ini pelaksanaan harmoni adat Batak Dalihan Na Tolu terlihat dengan jelas, pihak hula - hula mendapat jambar “Tudu - tudu sipanganon” mulai dari mewakili Loho Raja, Tungkir Raja, Sondi Raja, Butar Raja, Dabariba Raja, Debang Raja, Batu Raja dan Tambun Raja.
Sebaliknya pihak borupun mendapat jambar “Dekke simudur - udur”, mewakili dari Boru Loho Raja, Tungkir Raja, Sondi Raja, Butar Raja, Dabariba Raja, Debang Raja, Batu Raja dan Tambun Raja.
Selanjutnya dituturkan St. D.E. Tambunan / Br. Silitonga yang juga sebagai Wartawan Kantor Berita Angkatan Bersenjata wilayah Provinsi Jambi dan juga pernah sebagai Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jambi periode tahun 1994 - 1997, menyatakan bahwa semua konsumsi makanan dan minuman, daging (tudu - tudu Sipanganon) pihak boru yang menyediakan sementara pihak hula - hula hanya menyediakan dekke simudur - udur.
Suasana Pesta Partangiangan Bona Taon yang dilaksanakan pertama kalinya terjalin rasa kekeluargaan dan persaudaraan. Terlihat makna kerinduan di antara sesama keturunan Pomparan Ni Raja Silahisabungan dapat bertemu, berjabat tangan, saling menyapa seraya saling berkenalan.
Pada saat Pesta Partangiangan Bona Taon Punguan Pomparan Ni Raja Silahisabungan dohot Boruna se Kota Jambi sekitarnya dilantik Susunan Kepengurusan bahkan sekaligus disepakati Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Punguan, sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan yang ada di setiap anggota punguan.
Di dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Punguan tersebut tertulis umpasa Batak,,, “Si tarak ma dakkana, rugun dohot bulungna, gabe jala horas hula - hulana, songoni boruna Pomparan ni Ompunta Raja Silahisabungan”.
Adapun susunan kepengurusan Punguan Pomparan Raja Silahisabungan dohot Boruna se Kota Jambi sekitarnya adalah sebaga berikut :
Periode I. Tahun 1981 - 1987 Ketua Umum : Dr. W. Sinurat / Br. Napitupulu ( Ka BKKBN Provinsi Jambi pada saat itu ), Ketua I : BK. Silalahi / Br. Sitanggang, Ketua II : M. Doloksaribu / Br. Panjaitan, Ketua III : H. Sembiring, Sekretaris Umum : St. DE. Tambunan / Br. Silitonga, Sekretaris I : M. Silalahi, Bendahara Umum : TH. Tambunan / Br. Silitonga dan Bendahara I : M. Hutajulu / Br. Silalahi.
Selanjutnya Ketua - Ketua Wijk/ Komisaris - Komisaris : 1. Wilayah Telanaipura : M Hutauruk, 2. Wilayah Sipin : B Tambunan, 3. Wilayah Simpang Kawat : M Hutapea, 4. Wilayah Kota Jambi : O Hutapea, 5. Wilayah Talang Banjar : V Tambunan, 6. Wilayah Thehok : L Tambunan, 7. Wilayah Tanjung Pinang : G Tambunan, 8. Wilayah Paal Merah, Kebun Andil dan Luar Kota : St. KF. Tambunan, 9. Warga Karo dan Simalungun : H. Sembiring. Untuk Paniroi / Koordinator : 1. T. Tambunan, 2. St. KF. Tambunan, SH.
Sementara Periode ke II. Tahun 1987 - 1989 Ketua Umum : St. M.P. Silalahi / Br. Hutabarat, Wakil Ketua : St. P. Tambunan / Br. Hutabarat, Sekretaris Umum : St. D.E. Tambunan / Br. Silitonga dan Bendahara : M. Hutajulu / Br. Silalahi,
Selanjutnya Periode ke III. Tahun 1989 - 1992 Ketua Umum : St. Drs. KH. Nadapdap / Br. Hutapea Wakil Ketua : D. Tambunan / Br. Sibarani, Sekretaris Umum : St. DE. Tambuan / Br. Silitonga dan Bendahara : M. Hutajulu / Br. Silalahi
Periode ke IV. Tahun 1992 - 1994 Ketua Umum : D. Tambunan / Br. Sibarani (Merangkap Wakil Ketua), Sekretaris Umum : St. DE. Tambunan / Br. Silitonga dan Bendahara : H. Hutajulu / Br. Silalahi, Catatan : D. Tambunan / Br. Sibarani menjadi Ketua menggantikan St. Drs. KH. Nadapdap / Br. Hutapea karena pindah tugas ke Batam Kepulauan Riau.
Periode ke V. Tahun 1994 - 1996 Ketua Umum : TS. Tambunan / Br. Nainggolan, Wakil Ketua : BK. Silalahi / Br. Sitanggang, Sekretaris Umum : St. V. Tambunan / Br. Hutabarat dan Bendahara : M. Hutajulu / Br. Silalahi.
Periode ke VI. Tahun 1996 - 1998 Ketua Umum : J.W. Doloksaribu / Br. Nainggolan, Wakil Ketua : St. KF. Tambunan, SH / Br. Lubis, Sekretaris : St. V. Tambunan / Br. Hutabarat dan Bendahara : M. Hutajulu / Br. Silalahi.
Periode ke VII. Tahun 1998 - 2004 Ketua Umum : Op. Advent Sihaloho / Br. Simarmata, Wakil Ketua : H. Tambunan / Br. Nainggolan, Sekretaris : B. Tambunan / Br. Tanjung dan Bendahara : L. Tambunan, SE / Br. Pasaribu.
Periode ke VIII. Tahun 2004 - 2007 Ketua Umum : B. Tambunan / Br. Tanjung Wakil Ketua : T. Tambunan, S. Pd / Br. Lumbantobing, Sekretaris : Op. Elga Sigiro / Br. Sitanggang dan Bendahara : L. Tambunan, SE / Br. Pasaribu Catatan tahun 2006 – 2007 T. Tambunan / Br. Lumbantobing menjadi Ketua menggantikan B. Tambunan / Br. Tanjung berhubung karena kurang sehat.
Periode ke IXTahun 2007 - 2013 Ketua Umum : Op Elga Sigiro / Br. Sitanggang, Wakil Ketua : T Tambunan, S.Pd / Br. Lumbantobing, Sekretaris : L Tambunan, SE / Br. Pasaribu dan Bendahara : Dr. Sihol Situngkir, MBA / Br. Simarmata.
Periode ke XII. Tahun 2013 - 2016 Ketua Umum : L Tambunan, SE / Br. Pasaribu, Wakil Ketua : PM. Sinurat / Br. Naibaho, Sekretaris : F. Sinabutar / Br. Simarmata, Bendahara : HM. Marbun / Br. Sinurat dan ER. Simanungkalit / Br. Tambunan.
Periode ke XIII. Tahun 2016 - 2022 Ketua Umum : PM. Sinurat / Br. Naibaho, Wakil Ketua : H. Tambunan, S.Pd / Br. Simorangkir, Sekretaris : F. Sinabutar / Br. Simarmata dan Bendahara : ER. Simanungkalit / Br. Tambunan.
Pemilihan Badan Pengurus Harian (BPH) Punguan Pomparan Raja Silahisabungan Anak dohot Boruna se Kota Jambi Nahumaliangna biasanya dibentuk Tim Formatur di antara Penasehat dan utusan dari Turpuk Marga, dalam rapat pemilihan tersebut dipilih Ketua Formatur dan Sekretaris.
Di dalam rapat Penasehat Punguan mengajukan calon - calon pengurus. Namun bisa juga langsung ditetapkan oleh Tim Formatur sesuai dengan kesepakatan bersama. Setelah terpilih Badan Pengurus Harian dengan suara terbanyak atau kesepakatan bersama maka Ketua Formatur dan Sekretaris membuat Surat Keputusan (SK) pengangkatan pengurus.
Selanjutnya Badan Pengurus Harian (BPH) yang terpilih dilantik oleh Penasehat ketika mengadakan Doa Syukuran Bersama yang direncanakan dilaksanakan Minggu ke dua bulan Mei setiap tahunnya. Dan disepakati periode setiap Badan Pengurus Harian yang terpilih 3 (tiga) tahun.
Pelaksanaan adat baik ulaon las ni roha maupun ulaon arsak ni roha sebagai Parsinabung (Raja Parhata) tetap dilaksanakan sesuai dengan “Poda Sagu - Sagu Marlangan”. Apabila ulaon las ni roha maupun ulaon arsak ni roha di Turpuk Marga Loho Raja, Tungkir Raja, Sondi Raja, Butar Raja, Dabariba Raja, Debang Raja maupun Batu Raja sebagai Parsinabung atau Raja Parhata (na paturehon) anggi doli partubu Tambun Raja.
Dan sebaliknya apabila ulaon las ni roha maupun ulaon arsak ni roha di anggi doli partubu Tambun Raja, yang makkobasi atau Parsinabung / Raja Parhata dari haha doli Loho Raja, Tungkir Raja, Sondi Raja, Butar Raja, Dabariba Raja, Debang Raja maupun Batu Raja.
Menyikapi Pesta Partangiangan Dan Budaya Luhutan Bolon Pomparan Raja Silahisabungan yang dilaksanakan bulan November setiap tahunnya di Silalahi Nabolak Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara, Punguan Pomparan Raja Silahisabungan Anak dohot Boruna se Kota Jambi Nahumaliang tetap berpartisipasi untuk memberikan “Tumpak” sebesar Rp 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) yang diambil dari kas punguan.
Badan Pengurus Harian (BPH) bersama Penasehat seogyanya Pesta Partangiangan Bona Taon dilaksanakan bulan Januari Minggu ke dua setiap tahunnya, namun disepakati dilaksanakan bulan Mei Minggu ke dua setiap tahunnya menjadi “Doa Syukuran Bersama”.
Selama dua tahun berturut - turut (2020 dan 2021) Punguan Pomparan Raja Silahisabungan Anak dohot Boruna se Kota Jambi Nahumaliangna tidak mengadakan Doa Syukuran Bersama disebabkan wabah Pandemi Covid- 19 yang melanda dunia termasuk Indonesia dan Kota Jambi Provinsi Jambi.
Akibat peristiwa ini Badan Pengurus Harian (BPH) bersama Penasehat menyalurkan bantuan kepada anggota punguan yang terdampak Pandemi Covid- 19 berbentuk sembako sebanyak 150 paket pada hari Kamis, 14 Mei 2020, dana untuk kebutuhan ini di ambil dari kas punguan.
Akhirnya penulis "Mengucapkan Selamat Menyongsong Doa Syukuran Bersama Punguan Pomparan Raja Silahisabungan Anak Dohot Boruna Se Kota Jambi Nahumaliangna" Minggu, 15 Mei 2022 di Gedung Asi Ni Roha Kota Baru Jambi.
“Dang Tutu Lambak Ni Pinang Molo Dang Marsiangin - anginan, Dang Tutu Anak Ni Raja Silahisabungan Molo Dang Marsiamin - aminan”. Horas ma, Pir Tondi Madingin, Pir Tondi Matogu. (Jambi, 2/5/2022 Penulis Drs Fendi Sinabutar Pemimpin Umum / Pemimpin Redaksi Majalah Holong Online dan Wartawan Media Umum Detektif Spionase).
0 Komentar