Lasro Simbolon. |
"Baru tadi selesai rapat kita dengan seluruh
fraksi pimpinan DPRD Sumut. Jadi sudah ada tiga nama yang sampai ke meja saya.
Yang sudah saya teken," ujar Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting Kamis,
3/8/2023.
Baskami menyebutkan tiga nama yang diusulkan DPRD
yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut Ir Arief Sudarto Trinugroho, MT, Deputi
Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI Lasro Simbolon
dan Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Dr Safrizal ZA,
M. Si.
"Kami siapkan nama - namanya. Jadi besok (4/8/2023)
kami kirim ke Kemendagri. Kita hanya mengajukan permohonan, nanti yang
memutuskan dari pusat," ucap Politisi PDIP ini.
Penunjukan Pj Gubernur oleh pemerintah pusat ini
disebabkan aturan dalam UU Pilkada yang menetapkan Pilkada 2024 digelar
serentak. Pemungutan suara akan digelar pada 27 November 2024.
Seluruh kepala daerah tingkat Kota/Kabupaten maupun Provinsi yang masa jabatannya habis sebelum
November 2024, akan diisi oleh penjabat.
Salah
satunya figur yang mengerti dan paham tentang kondisi Sumut dan yang terlepas
dan tidak pernah bersinggungan dengan tarikan kepentingan politik di daerah
ini.
Sosok
tersebut dinilai ada pada Lasro Simbolon. Pendapat tersebut disampaikan
akademisi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Yusrita. Yusrita merupakan
Dosen Fakultas Ekonomi UISU dan juga Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Fakultas Ekonomi UISU.
Selain
akademisi Yusrita juga aktif dalam
bidang pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta Direktur
Eksekutif Ikatan Wirausaha Perempuan Indonesia.
Dikatakan
Yusrita, Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada menyebutkan, Pj
Gubernur akan diajukan oleh Kemendagri, lalu dipilih langsung oleh presiden.
Karena itu, menurutnya, kunci dari penetapan Pj Gubernur tersebut ada di
Kemendagri.
Untuk figur Pj
Gubernur Sumut yang tepat, menurut Yusrita adalah Lasro Simbolon. Alasannya,
Lasro Simbolon memiliki kapasitas yang
mumpuni di pemerintahan dan memiliki pengalaman serta jaringan yang luas, juga
berwawasan global.
“Lasro Simbolon
diyakini tidak pernah bersinggungan dengan tarikan kepentingan politik Sumut.
Sehingga beliau mampu tegak lurus dalam tugasnya,” sebut Yusrita.
Dikatakan Yusrita,
Lasro Simbolon merupakan putra Sumut yang berhasil meniti karier birokrasi
sampai puncak, yakni Eselon 1 A (Deputi BP2MI) dan golongan ASN tertinggi
IV/E. Lasro juga memiliki pengalaman luas, jaringan dan wawasan global, karena
berkarier panjang.
Dilanjutkan Yusrita
Lasro Simbolon juga termasuk pernah menjadi diplomat RI di berbagai negara dan
organisasi internasional. Seperti di Australia, Austria, Jenewa (Swiss),
Belanda dan Wakil Dubes RI di Moskow Rusia. Serta juga memiliki pengalaman
diplomasi multilateral di PBB dan organisasi internasional.
Ditambahkan Yusrita,
Lasro Simbolon memiliki pemahaman atas potensi, tantangan dan kekuatan Sumut.
Dia juga dikenal selalu dekat dan berkolaborasi dengan para Gubernur Sumut dan
Wagub Sumut sebelumnya.
“Beliau juga gigih dan
konsisten mempromosikan ekspor, pariwisata dan investasi di Sumut ke
mancanegara bersama para pimpinan daerah dan dunia usaha,” katanya.
Diuraikannya juga
faktor terpenting dari sosok Lasro Simbolon, menurut Yusrita, dia tidak pernah
bersinggungan dengan tarikan kepentingan politik Sumut. Karenanya diyakini dia
akan mampu tegak lurus hanya dalam melaksanakan tugas-tugasnya saja.
Sejumlah kalangan
menganggap sosok Lasro Simbolon dinilai tepat untuk menjadi Pj
Gubernur Sumut. Ia dianggap sebagai figur yang mengerti dan paham tentang
kondisi Sumut yang terlepas dari ketersinggungan dan keterikatan kepentingan
politik di Sumatera Utara.
Lasro Simbolon lahir
di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Sumatera Utara pada tanggal 3 Desember
1964. Lasro Simbolon menuntaskan pendidikan S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Sumatera Utara (USU) tahun 1987. Lasro Simbolon meraih
gelar Master of Arts pada program pasca sarjana International Politics and
Economics di Griffith University, Australia, tahun 1995.
Selanjutnya Lasro
Simbolon merupakan diplomat karier pada
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Ia menamatkan Pendidikan Sekolah Dinas Luar
Negeri selama satu tahun (1991), pada tahun 1996, Lasro ditempatkan sebagai
Sekretaris II Politik Multilateral pada KBRI/PTRI Wina, Austria (1996-2000).
Kemudian, ia kembali
bertugas di Ditjen Multilateral sebagai Kepala Seksi Politik Khusus dan kembali
ditugaskan menjadi Counsellor pada PTRI Jenewa, Swiss (2002-2006) dan menjadi
Person in Charge untuk UN Human Rights Council, IOM, ICRC dan sebagian
tugas-tugas terkait dengan ILO, WHO, dan ITU.
Setelah 4 tahun
bertugas di PTRI Jenewa, Lasro mengemban tugas sebagai Co-coordinator Bidang
Substansi, Komisi Kebenaran dan Persahabatan RI-Timor Leste di Denpasar, Bali.
Pada tahun 2008,
Lasro kemudian ditugaskan menjadi Kasubdit Hak Asasi Manusia Kelompok Rentan,
Direktorat Hak Asasi Manusia.Setelah itu, Lasro bertugas selaku Minister
Counsellor pada KBRI Den Haag, Belanda (2009-2012).
Kemudian Lasro
Simbolon dipromosikan menjadi Eselon II di Kementerian Luar Negeri sebagai
Direktur Afrika (2012-2016), satu penugasan penting selaku focal point
penguatan kerja sama bilateral Indonesia dengan seluruh negara Sub-Sahara
Afrika untuk berbagai sektor, terutama ekonomi, perdagangan, investasi,
politik, sosial budaya, pelindungan warga dan people to people interactions.
Setelah itu, Lasro
dipromosikan sebagai Wakil Kepala Perwakilan RI (Wakil Duta Besar) untuk Rusia
dan Belarus di KBRI Moskow pada bulan Juli 2016 selama 3 tahun.
Sekembalinya dari
Moskow, Lasro bertugas selaku Diplomat Ahli Madya (Minister) pada Direktorat
Jenderal Amerika dan Eropa.Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 114/TPA Tahun 2021 tanggal 5 Agustus 2021, Lasro diangkat sebagai Deputi
Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik pada Badan
Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Lasro Simbolon
mengikuti berbagai pelatihan di dalam dan luar negeri, termasuk Sekolah Staf
Luar Negeri (Sesdilu) pada tahun 2001, Sekolah Staf dan Pimpinan Luar Negeri
(Sesparlu) dan Diklat PIM II pada tahun 2008, International Training on Peace
Making and Preventive Diplomacy di Oslo, Norwegia (2005) dan International
Training for Senior Diplomats oleh Clingendael Institute, Belanda (2011).
Sepanjang
karirnya, Lasro Simbolon telah mendapatkan penganugerahan dari Presiden
Republik Indonesia berupa penghargaan Satyalencana Karya Satya 10 Tahun (2000),
penghargaan Satyalencana Karya Satya 20 Tahun (2010) serta Satyalencana Karya
Satya 30 Tahun (2020).
Lasro Simbolon juga
memperoleh penghargaan Peringkat Pertama Pendidikan Terpadu Sesparlu dan Diklat
PIM II diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan Lembaga Administrasi
Negara pada tahun 2008 Lasro Simbolon juga merupakan alumni PPRA Lemhannas RI
Angkatan LXIV. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar.
0 Komentar