Gubernur Provinsi Sumatera Utara Edy Rahmayadi ketika memberikan kata sambutan dalam acara Partangiangan Bolon Punguan Pomparan Raja Pasaribu Indonesia di Pardede Hall Medan, Minggu 27/8/2023. |
Kehadiran "Gondang Sabangunan" adalah merupakan alat musik tradisional Batak dari Samosir membuat suasana semakin meriah dan semarak, acara penuh dengan nuansa Batak seperti manortor dan mangulosi.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dalam kata sambutannya mengajak putra-putri yang tergabung dalam Punguan Pomparan Raja Pasaribu Indonesia (PPRPI) bisa menggalakkan kembali konsep pembangunan “Marsipature Hutanabe (Martabe)” (membenahi kampung masing - masing).
Karena konsep tersebut merupakan salah satu keunggulan Provinsi Sumatera Utara, yang ingin menjadikan putra-putri daerah sebagai orang terdepan untuk pembangunan daerahnya, ungkap Gubernur.
Lebih lanjut dikatakan mantan Pangkostrad ini, “Ada pepatah suku Batak “Marsipature Hutanabe (Martabe)”, di mana pun Pasaribu, pasti tahu kampungnya, walau mereka saat ini ada di Jakarta, Belanda, hingga Sabang sampai Merauke, tapi mereka harus tahu asal usul nenek moyang mereka ada di sini (Sumut).
Untuk itu, kita harapkan kebersamaan mereka yang merantau dan sukses di perantauan untuk pulang ke kampung dan bangunlah kampung nenek moyang mereka,” kata Gubernur Edy Rahmayadi saat menghadiri Musyawarah Besar (Mubes) dan Partangiangan Bolon PPRPI di Pardede Hall, Jalan DR TD Pardede Medan, Minggu (27/8/2023).
Edy menjelaskan, marga yang dimilki masyarakat Sumut merupakan sebuah identitas untuk memperkuat ikatan keluarga yang erat. Inilah kebesaran Sumut, ada stempel marga yang membuat sebuah ikatan yang kokoh dan pemersatu untuk saling memberikan dukungan.
Pria kelahiran Sabang Aceh ini juga mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak program pembangunan, baik pertanian, peternakan dan kehutanan, yang bisa dikolaborasikan dengan PPRPI, sehingga Sumut ini bisa terus maju.
“Kita ada DPR, DPRD dan DPD, ayo sama-sama kita bergandengan tangan, kita besarkan kampung kita ini, ” harap mantan Pangdam I/Bukit Barisan ini.
Program konsep pembangunan "Marsipature Hutanabe" (Martabe) pertama sekali dicetuskan Gubernur Provinsi Sumatera Utara Mayjen TNI AD (Purn) Raja Inal Siregar.
Sementara Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Punguan Pomparan Raja Pasaribu Indonesia (PPRPI) Ir Benny Sahala Pasaribu, Mec, PhD mengatakan, PPRPI merupakan sebuah organisasi yang berfokus pada kemasyarakatan.
“Perkumpulan Keturunan Raja Pasaribu ini umumnya kita fokus kepada kerakyatan, tadi kita secara simbolis memberi bantuan dana pendidikan kepada 50 anak, bertahap dan juga kita akan membangun UMKM,” jelas alumni William College Massachusetts Amerika Serikat (Program S2) ini.
Adapun besaran bantuan pendidikan yang telah diberikan oleh DPP terhadap putra - putri Pomparan Pasaribu tersebut perorang adalah tingkat SD Rp 300.000,-, tingkat SMP dan SMA sebesar Rp 500.000,- dan tingkat mahasiswa S1 adalah sebesar Rp 1.000.000,-. tutur alumni Ottawa University Kanada (Program S3) ini.
Dikatakan Benny bahwa kriteria utama penerima bantuan pendidikan tersebut adalah putra - putri Pomparan Pasaribu yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi, namum memiliki prestasi yang gemilang.
Menurut mantan Ketua Panitia Anggaran DPR RI, bahwa bantuan pendidikan ini merupakan salah satu kegiatan peduli kasih Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Punguan Pomparan Raja Pasaribu Indonesia sebagai nilai dasar dan sikap memperhatikan dan proaktif terhadap keadaan di lingkungan Pomparan Pasaribu, pungkasnya. (MH/Red/Fendi Sinabutar).
0 Komentar