Dr. RE. Nainggolan MM (Sekda Provinsi Sumut 2008 - 2010). |
Pada sisi lain, kita juga langsung membayangkan betapa banyaknya dampak yang terasa dalam penyelenggaraan pemerintahan mengingat Beliau adalah seorang Menko sekaligus salah seorang pembantu utama Presiden Joko Widodo, yang memberinya begitu banyak tugas dan tanggung jawab.
Selasa 10 Oktober 2023 sore, melalui akun Instagram resminya, kita untuk pertama kalinya mengetahui langsung dari Pak Luhut tentang kondisinya. Ternyata, pada awalnya Beliau merasa sangat kelelahan usai menghadiri sebuah kegiatan; kelelahan yang tidak biasa, sebagaimana yang biasanya Beliau rasakan. Melihat kondisi itu, istrinya tercinta, Ibu Devi Simatupang, kemudian berinisiatif membawanya ke salah satu rumah sakit di Jakarta untuk tindakan pencegahan lebih lanjut.
Kita semua sudah berkali-kali menyaksikan betapa besar kasih Ibu Devi terhadap Beliau. Kita juga yakin, jika bukan karena permintaan Ibu Devi agar beristirahat, Pak Luhut pasti masih akan memaksakan diri terus bekerja, bersikukuh melawan rasa lelah di tubuhnya, karena begitu besar dedikasi dan tanggung jawabnya terhadap tugas dan kepercayaan yang Beliau emban.
Beberapa hari harus beristirahat di rumah sakit bagi seseorang yang terbiasa bekerja dan aktif berkegiatan, tentu saja membuat Pak Luhut bosan dan ingin segera bergerak. Namun, seperti Beliau akui sendiri, “Tapi saya yakin sikap istri dan keputusan tim dokter adalah yang terbaik untuk saya saat ini.”
Setelah empat hari beristirahat di RS tersebut, Beliau mendapat tawaran dari Senior Minister Singapura, Teo Chee Hean untuk menjalani tahap perawatan dan pemulihan lanjutan di negara jiran itu. Pak Luhut sendiri dengan “intonasi” penuh sukacita mengakui dalam unggahan Instagram itu betapa berbesar hati dengan besarnya perhatian dan rangkaian doa yang tak putus-putus dari semua kerabat, sahabat, dan secara khusus berterima kasih atas perhatian Presiden Joko Widodo yang memerintahkan tim dokter Kepresidenan untuk merawatnya.
Pak Luhut yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-76 ini bukanlah sosok biasa. Beliau seorang prajurit pejuang dan tokoh yang memiliki energi dan dedikasi luar biasa dalam setiap pekerjaan dan tugas yang diamanatkan padanya.
Sekitar 48 tahun yang lalu, dirinya harus meninggalkan asrama di Cijantung untuk terjun dalam operasi ke Timor Timur. Pada saat itu, tepat hanya sehari sebelum anak pertamanya, Paulina, merayakan ulang tahunnya yang ke 3.
Setelah menuntaskan pengabdian sebagai prajurit TNI AD, Luhut melanjutkan baktinya kepada negara dengan dedikasi dan kesungguhan yang sama. Bahkan hingga saat ini dirinya masih diberikan kesempatan dan kekuatan untuk ikut berkontribusi dan menyaksikan Indonesia menjadi negara yang hebat, dihormati, diperhitungkan baik dalam perekonomian maupun percaturan geopolitik dunia.
Baginya, hikmat hidup yang selama ini ia cita-citakan bisa terwujud, untuk memberi arti, bukan hanya sekedar menghabiskan hari.
Memberi
Hati untuk Kampung Halaman
Dedikasi dan kesungguhan Pak Luhut untuk bekerja dan berbakti bagi negara dan bangsa memang tidak pernah kita ragukan. Tidak saja mendapatkan rasa hormat dari kawan, Beliau juga mendulang rasa segan dari "lawan". LBP sendiri, demikian inisialnya akrab disapa, tidak pernah menganggap siapapun di negeri ini sebagai musuh. "Bahwa dalam berbagai hal kita kadang berbeda pendapat, berdebat panas, itu tidak pernah mengubah kenyataan bahwa kita semua adalah saudara sebangsa, yang sama-sama mencintai negeri ini," katanya dalam sebuah kesempatan.
Yang lebih istimewa lagi, di tengah kesibukannya mengemban amanat sebagai Menko Marves dan penugasan lainnya, Pak Luhut tidak pernah lupa untuk senantiasa memberi hati kepada daerah kelahirannya, Sumatera Utara, bersama-sama dengan Ibu Devi Simatupang.
Andil dan perhatiannya kita akui tidak main-main dalam membantu kawasan Danau Toba seperti bangkit dari tidur panjangnya selama ini. Salah satu yang spektakuler, terselenggaranya F1 Powerboat untuk pertama kalinya di Danau Toba, yang disaksikan puluhan ribu penonton yang antusias dan jutaan pasang mata lainnya yang menyaksikan dari televisi dan aneka saluran streaming online.
Di luar tugasnya sebagai penyelenggara negara, Pak Luhut bersama Ibu secara pribadi juga sudah sejak lama memberikan darma baktinya bagi kampung halaman. Siapa yang tidak mengenal Institut Teknologi (IT) Del, sebuah lembaga pendidikan yang sangat prestisius sekaligus sarat prestasi. Lembaga pendidikan yang sudah mendunia ini tidak beliau dirikan dan kembangkan dari Medan, Jakarta, atau kota besar lainnya, tetapi langsung dari tepian Danau Toba.
Kiprah yang luar biasa baik selaku penyelenggara negara maupun sebagai pribadi, membuat semua orang menyimpan rasa hormat kepada Beliau, terlepas dari apakah mereka satu arah politik atau tidak.
Oleh karena itu, di masa-masa Beliau sedang kurang sehat dan harus dirawat seperti ini, kita seperti bisa melihat bahwa doa-doa sedang dilangitkan dari tepian Danau Toba, dari segenap pelosok tanah air bagi kesembuhan tokoh kita ini.
Negara kita yang sedang berakselerasi mengejar impian menjadi Indonesia Maju, di bawah nakhoda negeri yang luar biasa, Bapak Presiden Joko Widodo, masih sangat membutuhkan sentuhan dan kerja keras Pak Luhut. Dengan segala harapan dan keyakinan iman kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kita memohon Beliau segera mendapatkan kesembuhan, dan boleh kembali bergerak cepat, tepat, bijaksana, dan akurat, demi Nusa dan Bangsa. (Oleh Dr. RE. Nainggolan MM (Sekda Provinsi Sumut 2008 - 2010).
0 Komentar