Capres Prabowo Subianto didampingi Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun. |
Menteri
Pertahanan (Menhan) RI Kabinet Kerja ini menegaskan jika dirinya selalu menjunjung
tinggi asas demokrasi selama berkarir di militer. Hal itu sudah dia tunjukan
dalam berbagai momentum.
“Saya orang yang percaya dengan demokrasi. Saya kira saya sudah
buktikan komitmen saya dengan demokrasi saya dulu tentara,” ujar Prabowo dalam
diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers,
Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
Menurutnya,
latar belakang dan lingkungan membuat banyak pihak meragukannya. Bahkan Prabowo
pernah diisukan akan melakukan kudeta saat memegang komando di militer.
“Dulu banyak yang menuduh saya ini itu, mau kudeta ya kan. Tapi saya tidak
kudeta. Berkali-kali, enggak tahu mungkin muka saya muka kudeta kali,” kata
Prabowo.
Lebih
lanjut, Prabowo memastikan dirinya akan terus menghargai dan menjunjung tinggi
nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Hal itu menjadi sebuah komitmen yang
Prabowo terus bawa dalam setiap kontestasi politik.
“Saya
ikut proses demokrasi sekian puluh tahun. Saya ikut konvensi di Golkar. Waktu
itu disitu saya liat beberapa nilai. Saya bikin partai baru setapak demi
setapak. Saya ikut pemilu sudah beberapa kali,” katanya.
Selain
itu, komitmen Menteri Pertahanan (Menhan) ini terhadap demokrasi sudah dia
buktikan pada tiga kali kompetisi Pilpres. Sebab meski kalah, Prabowo tetap
menerima pemenang dari pemilu.
“2009
sebagai calon wakil presiden ibu Mega, abis itu sebagai calon presiden. Capres
lagi, dua kali kalah. Abis itu empat kali, saya percaya dengan proses
demokratis. Elemen dari demokrasi pertama adalah pemilihan umum. Rakyat harus
bisa memilih pemimpin,” pungkasnya.
Prabowo Subianto merupakan Capres nomor urut 2 di Pilpres 2024. Ia maju menggandeng Wali Koto Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.
Merekia diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang diisi oleh Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Prima, Gelora dan Garuda. (MH/J24/S24/Red/FS).
0 Komentar