Event Internasional F1H2O Kemenko Maervest Direncanakan dipindahkan ke Kabupaten Samosir |
Rapat via zoom tersebut sebelumnya membahas tiga poin penting,
yakni pengembangan pariwisata Kaldera Toba bersama BPOT, masalah lahan Bandara
Sibisa dan dan evaluasi pelaksanaan F1H2O.
Asisten
II Pemkab Toba, Joni Lubis ketika dikonfirmasi
Waspada membenarkan bahwa dalam rapat via zoom tersebut telah diputuskan
Kabupaten Samosir akan menjadi tuan rumah F1H2O 2025 mendatang.
Selain itu, seri puncak Aquabike Jetski World Championship yang
sebelumnya digelar di Kabupaten Toba juga akan dilaksanakan di Kabupaten
Samosir. Aquabike Jetski World Championship akan digelar di empat Kabupaten
yakni, Kabupaten Simalungun, Karo, Dairi dan Samosir.
“Kita
belum tau pasti apa alasan pemindahan tuan rumah F1H2O, memang tadi ada
disinggung mengenai kekurangan kita sebagai tuan rumah, tapi sayangnya langsung
diputuskan secara sepihak tanpa meminta tanggapan dari kita selaku tuan rumah,”
ujar Joni Lubis.
Joni
pun mengaku belum menerima salinan hasil rapat. Secara rinci, alasan pemindahan
tersebut pasti dituliskan dalam notulen rapat. Pihaknya kini masih menunggu
notulensi rapat untuk dibahas kembali di Kabupaten Toba.
“Informasinya
memang tadi seperti itu, tapi belum ada kita dapatkan hasil notulen rapat untuk
mengetahui alasan apa pemindahan tuan rumah F1H2O. Terkait pemindahan itu tadi
langsung disampaikan pak Odo Manuhutu,” tuturnya.
Pemkab
Toba mengaku sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Pihaknya belum bisa
memberikan tanggapan resmi terkait pemindahan tersebut dengan alasan Bupati
Toba sedang tugas ke luar kota.
“Tentu
kita kecewa dengan keputusan Kemenko Marvest ini dan kita sangat terkejut. Kita
masih menunggu notulensi rapatnya. Kalaupun ada seperti itu, maunya disampaikan
dulu dan diberikan kesempatan untuk berbenah diri sebelum diputuskan. Tujuan
pemindahannya saya sendiri tidak tahu, apakah itu benar karena ada kekurangan
kita sebagai tuan rumah, atau apakah tujuannya untuk peningkatan dan pemerataan
ekonomi pariwisata se kawasan Danau Toba?,” terang Joni.
Joni
mengakui, dalam rapat ada disampaikan beberapa kekurangan Kabupaten Toba
sebagai tuan rumah. Akan tetapi dari apa yang disampaikan itu, Joni menilai
kurang signifikan untuk dijadikan alasan utama memindahkan tuan rumah F1H2O.
“Tadi disinggung soal MC yang kurang profesional karena MC tidak bisa menyebutkan nama pembalapnya secara detail dan lain-lain. Padahal bukan kita yang memilih MC, tapi mereka. Akomodasi yang masih kurang memadai dan kenaikan harga yang dinilai terlalu tinggi. Nah inikan hal-hal umum yang sebenarnya masih bisa kita perbaiki, seharusnya masih bisa kita komunikasikan. Sekali lagi, kita belum tau pasti apa alasan pemindahan ini,” pungkas Joni Lubis. (Sumber, Waspada - MH/J24/ S2/Fendi Sinabutar).
0 Komentar