Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Panitia Tahun Transformasi HKBP Jambi 2025 Mengadakan Rapat Perdana Membahas Program Kerja

Prof Dr Ir Dompak Napitupulu, M.Sc Ketua Panitia Tahun Transformasi HKBP Jambi Ressort Jambi Distrik XXV Jambi 2025, saat memberikan pembahasan Program Kerja di Partukkoan HKBP Jambi, Kamis (15/5/2025).

Jambi, MH - Setelah Panitia Tahun Transformasi HKBP Jambi Ressort Jambi Distrik XXV Jambi dilantik oleh Pdt Julianus Sitorus, S.Th, M.PdK, Minggu (11/5/2025), panitia mengadakan rapat perdana di Partukkoan HKBP Jambi, rapat tersebut dipimpin langsung Ketua Panitia Prof Dr Ir Dompak Napitupulu, M.Sc, Kamis (15/5/2025).

Baca: Jambi24jam.com&Sumatera24jam.com

Rapat tersebut membahas konsep dan program kerja yang akan dilaksanakan di dalam Tahun Transformasi HKBP. Prof Dompak Napitupulu menawarkan program kerja, sasaran dan tujuan Tahun Transformasi HKBP Jambi periode 2024-2028, sementara program kerja dirangkai sebanyak 6 yaitu:

1. Pendidikan dan Sosialisasi Penatalayanan dengan tujuan adalah membangun pemahaman teologis dan praktis tentang penatalayanan Kristen.

Sementara programnya: 1. Seminar dan pelatihan penatalayanan untuk pelayan (pendeta, sintua), 2. Kotbah tematik tentang penatalayanan selama beberapa Minggu, 3. Katekisasi khusus tentang penatalayanan bagi calon sidi (jemaat dewasa baru), 4. Modul pembinaan keluarga Kristen yang mengajarkan penatalayanan rumah tangga dan 5. Sosialisasi renungan harian HKBP Jambi melalui Partangiangan.

2. Transformasi Administrasi dan Keuangan Gereja. Tujuannya adalah menumbuhkan kepercayaan jemaat dan akuntabilitas.

Sementara programnya adalah 1. Pelatihan bendahara Huria tentang manajemen keuangan yang transparan, 2. Audit keuangan gereja secara berkala dan terbuka, 3. Laporan keuangan disampaikan secara rutin kepada jemaat (perencanaan, pemasukan dan pengeluaran real) dan 4. Penerapan sistem digital sederhana untuk pencatatan keuangan dan persembahan.

3. Revitalisasi Persembahan dan Perpuluhan. Tujuannya adalah mengajak jemaat memberi dengan kesadaran iman, bukan kewajiban. Programnya adalah 1. Kampanye9 "Persembahan sebagai Ibadah" (bukan hanya kewajiban sosial), 2. Pengenalan sistem perpuluhan/pelean bulanan sukarela berbasis komitmen iman dan 3. Hari khusus,"Minggu penatalayanan" untuk refleksi dan aksi nyata memberi.

4. Pengembangan Talenta Jemaat. Tujuannya adalah mengajak jemaat mempersembahkan waktu dan keahlian mereka. 

Sementara programnya adalah: 1. Pelayanan berbasis talenta (jemaat melayani sesuai keahliannya, bukan sekedar jabatan), 2. Klinik pelayanan: bimbingan musik, media digital, kepemimpinan, pengajaran, bimbel dll dan 3.  Meningkatkan pemberdayaan pemuda untuk ambil bagian aktif dalam pelayanan gereja dan sosial.

5. Penatalayanan atas Lingkungan dan Sosial. Tujuannya adalah menegaskan bahwa penatalayanan juga mencakup bumi dan sesama. 

Program yang akan dikerjakan adalah: 1. Program "Gereja ramah lingkunga" (zero waste, tanam pohon, pengelolaan sampah), 2. Perbaikan kondisi fisik lingkungan gereja (supaya bersih setiap saat, bebas becek dan menarik jemaat untuk rajin berkunjung ke kompleks gereja), 3. Pelayanan sosial terjadwal (bakti sosial, pelayanan kesehatan, dukungan UMKM) dan 4. Advokasi dan aksi nyata terhadap ketidakadilan sosial di sekitar jemaat.

6. Monitoring dan Evaluasi Berkala. Tujuannya adalah memastikan program berjalan dan berdampak nyata. 

Baca: Pdt Julianus Sitorus, S.Th, M.PdK Lantik Panitia Tahun Transformasi HKBP Jambi 2025

Programnya adalah: 1. Evaluasi tahunan program penatalayanan di tingkat Huria hingga Weijk, 2. Pelaporan indikator keberhasilan (perkembangan kehadiran jemaat pada kebaktian Minggu dan Weijk, pertumbuhan persembahan dll) dan 3. Kegiatan refleksi bersama untuk melihat dampak spiritual dan sosialnya.

Selanjutnya Prof Dompak Napitupulu menyatakan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya komitmen untuk membarui janji, karakter, kultur dan kemampuan pelayan

2. Terwujudnya kualitas pengajaran, pemberdayaan dan pelayanan HKBP Jambi

3. Terwujudnya peran HKBP yang signifikan di dalam masyarakat, pemetintahan, lembaga Oikumene dimanapun gereja berada.

4. Terwujudnya tata kelola serta sistem kepemimpinan dan manajemen yang efektif, efisien, akuntabel menuju modernisasi penatalayanan serta kemandirian kemandirian HKBP dalam pengelolaan sumber dayanya.

5. Terwujudnya penguatan sistem dan kinerja pengembangan Sumber Daya Pelayan HKBP.

6. Terwujudnya jemaat yang salingmelayani dan peduli satu sama lain.

Dituturkan Prof Dompak Napitupulu adapun tujuan Transformasi Penatalayanan adalah sebagai berikut: 

1. Menjadikan para pelayan dan warga jemaat HKBP teladan (role model) dalam sikap hidup Kristiani serta profesional dalam melakukan tugas panggilannya sehari-hari.

2. Menjadikan warga jemaat dan pelayan HKBP mampu bertekun dalam persekutuan, giat bersaksi sebagai penginjil (melalui panggilan/vocation sehari-hari), serta mampu menjangkau dan memfasilitasi ruang-ruang penguatan dan pemberdayaan jemaat dan masyarskat terabaikan (ter marginalisasi) dalam pelayanan diakonia meniru teladan Yesus Kristus.

3. Meningkatkan layanan pendidikan sekolah-sekolah gereja sebagai media transformasi karakter jemaat yang unggul.

Rapat tersebut singkat dan padat, peserta semua dapat mengikuti dengan seksama yang dipaparkan Ketua Panitia. Dikatakan Ketua Panitia bahwa Transformasi Pelayanan di Gereja adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kebutuhan jemaat, 2. Pendekatan pelayanan yang berpusat pada jemaat, 3. Program sosial dan kemanusiaan dan 4. Inovasi dalam ibadah dan liturgi.

Pelayan gereja harus memahami apa sebenarnya kebutuhan jemaat tersebut agar mereka rajin beribadah ke gereja. Kehidupan jemaat yang dinamis adalah transformasi pelayanan di gereja, pada hakekatnya geraja harus terus bertransformasi demi pelayanan yang lebih bagus dan maksimal. Gereja yang sehat dan hidup adalah gereja yang senantiasa bersedia untuk diperbaharui, berubah ke arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Pelayan senantiasa harus mengerti apa sebenarnya kebutuhan jemaat. Prof Dompak Napitupulu menyatakan bahwa kebutuhan jemaat adalah: 1. Berorientasi pada kasih: menunjukkan kepedulian kepada semua anggotanya tanpa memandang latar belakang, 2. Relevan dengan zaman: menyesuaikan pelayanan dan program dengan perkembangan sosial, budaya dan teknologi. 

Selanjutnya 3. Memberdayakan anggota: memberikan kesempatan bagi jemaat untuk bertumbuh dalam iman, karakter dan keterampilan dan 4. Berpusat pada Kristus: menjadikan ajaran Yesus sebagai fondasi utama dalam segala aspek pelayanan.

Mari kita sukseskan Tahun Transformasi HKBP Jambi dengan menghimbau dan mengajak agar seluruh jemaat dan pelayan bersehati untuk mensukseskan program-program tersebut. (MH/J24/S24/Fendi Sinabutar).


Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar