Peristiwa pembunuhan tesebut menurut ustadz Martono, tergolong sadis kerena ada tusukan dari ketiak sebelah kiri hingga ke bagian dada dengan jumlah tusukan kira kira 7 sampai 8 tusukan hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Mateng Iptu Agung Setyo Negoro.
Ustadz Martono mengutuk keras peristiwa pembunuhan tersebut dan meminta kepolisian segera dapat mengungkap motif pembunuhan tersebut, hal ini disampaikan langsung oleh Ustadz Martono kepada Kapolres Mamuju Tengah AKBP Muhammad Zakiy melalui sambungan seluler.
Ustadaz Martono mengatakan, proses penyelidikan dan penyidikan ini akan terus di pantau di seluruh daerah mengingat media online kabar daerah adalah media berskala nasional dan dalam percakapan tersebut, Kapolres Mamuju Tengah memohon doa dari ustadz Martono agar kasus pembunuhan tersebut dapat segera terungkap.
Polisi pasti bekerja keras untuk mengungkap peristiwa pembunuhan terhadap jurnalis tersebut dengan berbagai alat bukti yang ada karena jurnalis juga merupakan mitra polisi dalam penegakan hukum , ujar Kapolres Mamuju Tengah melalui percakapan seluler.
Ustadz Martono mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Mamuju Tengah, atas kerja kerasnya dalam mengungkap kasus pembunuhan tersebut dengan cepat.
Ustadz Martono juga berharap, kepada seluruh jurnalis agar tidak surut dan down atas peristiwa pembunuhan tersebut dan teruslĆ h sampaikan informasi kebenaran sesuai dengan fakta yang ada.
Tindakan teror, intimidasi, bahkan penghilangan nyawa terhadap insan pers bukanlah peristiwa biasa karena ini merupakan salah satu bentuk pembungkaman dan menciderai kebebasan dan kemerdekaan pers, ujar ustadz Martono.
Ustadz Martono yang juga sebagai Penasehat Komunitas Jurnalis dan Masyarakat Sumut, juga mengucapkan turut belangsungkawa yang sedalam dalamnya atas wafatnya Demas Laira dan mendoakan agar arwah almarhum ditempatkan di tempat yang semulia mulianya di sisi Allah Swt sebagai mati sahid.
Perlu diketahui bahwa Media Online Kabar Daerah wilayah Sumut melalui jurnalisnya Askar Malindo selalu setia mendampingi ustadz Martono dalam setiap kegiatan yang penuh dengan resiko karena ke vocalan ustadz Martono dalam setiap persoalan persoalan yang terjadi ditengahi tengah masyarakat. (MH - Gidion Manik).
0 Komentar