Pulo Sibandang berada di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara surganya Pesona Wisata Danau Toba. |
JAMBI, MH - Selain
Pulau Samosir, masih
ada pulau yang berada di perairan Danau Toba, yang
dinamai Pulo Sibandang. Pulo
adalah bahasa Batak Toba, yang dalam Bahasa Indonesia disebut pulau.
Pulau ini merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan
Muara, Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara.
Bila pengunjung sedang berada di Kecamatan Muara, pulau ini
tepat berada di hadapannya.
Mayoritas penduduk di desa ini adalah bertani, secara khusus
bertani bawang. Selain bawang, hasil pertanian buah juga dapat ditemukan
di desa ini, khususnya mangga.
Maka, tak heran bila desa ini penghasil mangga di kawasan Danau Toba. Pulau
ini memiliki luasa sekitar 461 hektare dan berada pada ketinggian 910 meter di
atas permukaan laut.
Sehingga, sejumlah tanaman plawija dan pohon berbuah tumbuh
subur di kawasan tersebut. Pulo Sibandang ini juga dikenal sebagai satu
diantara 16 geosite yang ada di Geopark Kaldera Toba.
Sehingga, potensi alam, budaya - adat, serta sosial
kemasyarakatan terus diperkenalkan dengan harapan kawasan ini menjadi tujuan
wisata di masa mendatang.
Ketika ingin
sambangi kawasan ini, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang bagus saat
berada di Pelabuhan Muara sejauh mata memandang terlihat sangat menakjubkan dan
indah Pulo Sibandang tersebut.
Masyarakat di kawasan tersebut juga dikenal sangat ramah.
Objek wisata yang lain juga dapat dinikmati para pengujung sebelum berangkat
menuju Pulo Sibandang.Tepat di Pulo Sibandang, objek wisata yakni desa pengrajin ulos dapat menjadi wisata
edukasi.
Di pulau ini, pengunjung dapat menyaksikan proses pembuatan
Ulos Harungguan yang berada di Desa Papande. Ulos di desa tersebut masih dibuat
dengan alat tenun tradisional.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati sebuah ritual
kuno masyarakat setempat yang dinamai Hodahoda.Ritual ini akan dipadukan dengan
tarian (mossak) sebagai karya seni budaya.
Dari sisi pertanian, pulau ini dikenal dengan sebutan pulau
mangga.Pulo Sibandang ini ditumbuhi pohon mangga yang dikenal manis. Bahkan,
pulau ini dikenal sebagai penyuplai buah mangga di kawasan Danau Toba hingga bagi masyarakat Provinsi Sumatera Utara.
Dengan tanah yang subur Pulo Sibandang juga menjadi surga
Budidaya pertanian. Agrowisata di kawasan ini pun berkembang, apalagi Pulo Sibandang
yang dikenal sebagai Pulo Mangga.
Buah ini dihasilkan di tiga Desa yakni Desa Sampuran, Desa
Papande dan Desa Sibandang. Selain mangga Pulo Sibandang juga jadi sentra
penghasil kemiri, cokelat dan kopi. Pada segi infrastruktur dilengkapi beragam
homestay yang berkonsep gaya arsitektur khas.
Masyarakat sekitar sangat ramah, sementara menu kulinernya
khas dengan cita rasa nikmat dan tradisional.
"Keasrian Pulo Sibandang ini masih terpelihara dengan
baik, selain nyaman harga yang ditawarkan juga menarik". Pulau Sibandang ini
ternyata menyimpan sejuta pesona; alamnya asri dan indah, peninggalan
budaya yang lestari, serta situs - situs sejarah bagi masyarakat sekitar.
Misalnya, rumah peninggalan Kepala Nagari Rajagukguk yang
kini dijadikan sebagai wisata sejarah. Usia rumah peninggalan tersebut
sekitar 300 tahun.
Selain rumah
peninggalan Kepala Nagari Rajagukguk, di pulau ini juga terdapat makam Raja
Sorta Uluan yang diyakini sebagai Raja Pulau Sibandang di puncak bukit
Sibandang, hingga situs berupa Partukkoan yang merupakan kursi batu tempat para
Raja terdahulu melakukan musyawarah.
Untuk menuju kawasan Pulau Sibandang, pengunjung dapat
memilih beberapa rute. Bila melalui rute Parapat dan Dolok Sanggul,
pengunjung harus masuk melalui simpang Bandara Silangit atau Muara, kemudian
menuju pelabuhan kapal di Desa Unte Mungkur.
Dari
pelabuhan, pengunjung akan menikmati perjalanan kapal penyeberangan dengan
jarak sekitar 600 meter atau waktu tempuh sekitar sepuluh menit. (Berbagai Sumber, MH -
Fendi Sinabutar).
0 Komentar