Menko Marves Jend TNI AD (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, MPA. |
JAKARTA, MH - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sudah
kembali ke Tanah Air dan mulai bekerja lagi di kabinet Presiden Jokowi setelah
menjalani perawatan dan pemulihan selama dua bulan pasca-sakit. Luhut
mengatakan, dirinya sudah fit, tapi belum gaspol dalam bekerja.
Hal itu disampaikan Luhut dalam video yang diunggah di akun
Instagram resminya, dilihat, Jumat (22/12/2023). Dalam video itu Luhut
mengatakan saat ini mulai menjaga kesehatan setelah sakit.
"Saya sudah kembali ke Tanah Air dan secara resmi sudah
bisa kembali bergabung bersama Kabinet Indonesia Maju setelah menjalani masa
perawatan dan pemulihan selama kurang lebih 2 bulan lamanya pasca sakit.
Mungkin ini juga alasannya mengapa saya begitu bersemangat untuk menyemir
rambut agar jadi hitam kembali," tulis Luhut dalam keterangan video yang
diunggah.
Adapun dalam video yang diunggah, Luhut menyampaikan kondisi
kesehatan yang sudah membaik. Luhut mengatakan, kerap jalan kaki 2,5 kilometer
hingga plank.
"Saya merasa fit banget. Saya mantapin kesehatan ini
selama 5 bulan ke depan. Sekarang sudah 3 bulanan, lihat 3 bulan lagi supaya
betul-betul prima," ungkap pria kelahiran Simargala Kab Toba Prov Sumatera
Utara ini.
Meski sudah fit, Luhut mengatakan, speed dalam bekerja belum
kembali 100 persen. Luhut mengatakan bersama Deputinya sedang menyelesaikan
laporan untuk disampaikan pada Presiden Jokowi terkait evaluasi kinerja
pemerintah sejak 2014. "Ya sudah mulai kerja tapi tentu speednya belum
gaspol, gitu lho," ujar suami boru Simatupang ini.
Luhut juga memaparkan, laporan yang tengah disiapkan yakni
soal capaian Pemerintah dan program-program yang masih bisa dikejar sampai
akhir masa jabatan. Luhut mengatakan, digitalisasi penting dalam pemerintahan
ke depan.
"Apakah itu e-katalog, simbara, apakah mengenai seaweed
karena menurut saya ujung-ujungnya digitalisasi. Kalau sistemnya bagus seperti
e-katalog, orang akan susah korupsi. Kalau hanya imbauan atau hukuman saja itu
ga cukup," tutur mertua KSAD Jend TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc ini.
"Kalau ini benar kita bisa masukan 100 persen itu pasti
berpengaruh di BPS pertumbuhan ekonomi kita 1 persen atau lebih. Sehingga kita
tak tumbuh dengan 5 persen aja untuk kita keluar dari middle income trap, dan
kita bisa masuk high income country pada tahun 2030," ujar Luhut.
Luhut juga menyampaikan pandangan terhadap presiden terpilih
nanti. Menurutnya yang terpenting adalah keberlanjutan.
"Bisa lah seperti Pak Jokowi, nggak usah muluk-muluk,
jadi apa yang ada kita teruskan, seperti e-katalog, ini kan belum selesai Rp
1.600 triliun, tapi dampaknya sudah kita rasakan. UMKM tambah, inovasi tambah,
korupsi berkurang, lokal konten tambah, penghematan kiri kanan terjadi,"
tutur Luhut.
"Jadi pemimpin ke depan fokus aja beresin aja. Ini
insyaallah terjadi pengurangan korupsi, di Singapura mereka mengapresiasi apa
yang dicapai oleh Presiden Jokowi, Indonesia itu sekarang lain, kira-kira
begitu," pungkasnya.(Berbagai Sumber, MH/J24/S24/Fendi Sinabutar).
0 Komentar