Paus Fransiskus Pemimpin Gereja Katolik Dunia. |
Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus Rm. Anthonius Gregorius A. Lalu, Pr menyebut, Kantor Berita Takhta Suci Vatikan merilis logo dan motto resmi untuk perjalanan terpanjang Paus yang pernah ada.
Anthonius Gregorius mengatakan, Indonesia akan menjadi negara pertama yang disinggahi Paus Fransiskus pada tanggal 3-6 September 2024.
Motto yang dipilih untuk kunjungan di Indonesia adalah "Faith-Fraternity-Compassion” atau "Iman-Persaudaraan-Bela Rasa,” kata Anthonius Gregorius dalam keterangan tertulis, Minggu (12/5/2024).
Anthonius Gregorius menjelaskan, logo kunjungan ke Indonesia menampilkan Paus Fransiskus dengan tangan terangkat sedang memberi berkat dengan latar belakang burung "Garuda" emas yang direproduksi bernuansa batik, serta peta Indonesia yang menunjukkan negara dengan beragam kelompok etnis, sosial, bahasa, budaya dan agama. Di sebelah kanan gambar terdapat bendera dan tulisan Indonesia serta nama dan logo Bapa Suci.
Setelah Indonesia, Paus Fransiskus akan melanjutkan perjalanan ke Papua Nugini hingga tanggal 9 September 2024.
Logo kunjungan untuk Papua Nugini memiliki tiga unsur yakni kayu salib, burung cendrawasih dan tulisan “Pray”atau "Berdoa". Dari logo itu terlihat ada kayu salib di tengah, dengan warna-warni yang mengingatkan pada matahari terbit dan terbenam yang menjadi ciri khas negara Oceania tersebut.
“Di kayu salib tersebut terdapat burung Cendrawasih, unsur simbolis Papua Nugini, yang menampilkan warna bendera tersebut,” kata Anthonius Gregorius.
Ia mengatakan, di sebelah kiri lengan vertikal kayu salib terdapat tulisan “Pray” atau "Berdoa" yang menjadi moto perjalanan ke Papua Nugini, diilhami oleh permintaan para murid kepada Yesus: "Tuhan, ajarlah kami berdoa" (Luk 11:1).
Setelahnya, kata Anthonius Gregorius, pada tanggal 9 hingga 11 September 2024, Paus Fransiskus akan berada di Dili, ibu kota Timor-Leste. Logo perjalanan di Dili juga menampilkan Paus Fransiskus yang berada di tengah sedang memberikan berkat, dengan bumi di latar belakangnya dan peta Timor Leste muncul di latar depan.
Moto kunjungan ditulis dalam bahasa Portugis yang berbunyi “Que a vossa fé seja a vossa culture” dengan arti “Biarlah Imanmu Menjadi Budayamu." Anthonius Gregorius menyebut, motto ini merupakan sebuah dorongan untuk rakyat Timor Leste menghidupi iman sesuai dengan budaya dan tradisi mereka.
Pada perhentian terakhir perjalanan apostolik ini, yaitu 11 hingga 13 September 2024, Paus Fransiskus akan mengunjungi Singapura. Logo untuk Perjalanan Apostolik ini menggambarkan salib bergaya, terinspirasi oleh bintang yang membimbing orang Majus, oleh Ekaristi dan oleh lima bintang dari bendera Singapura.
Motto terdiri dari dua kata yaitu “Unity - Hope” atau "Persatuan - Harapan." Kedua kata tersebut masing-masing muncul di sebelah kiri dan kanan simbol salib. "Persatuan" mengungkapkan persekutuan dan keharmonisan di antara umat beriman, baik di dalam Gereja maupun dalam konteks hubungan masyarakat dan keluarga.
“Sementara itu "Harapan" menunjukkan bahwa Perjalanan Apostolik akan menjadi mercusuar harapan bagi orang-orang Kristen di wilayah tersebut, terutama bagi mereka yang mengalami diskriminasi dan penganiayaan,” ungkap Anthonius Gregorius. (Berbagai Sumber, MH/J24/S24/FS).
0 Komentar