Parsadaan Toga Siregar Gagas Pelatihan Untuk Pegiat Adat Agar Budaya Batak Tidak Melenceng


Jakarta, MH - Modernisasi yang berkembang begitu pesat belakangan ini berpotensi membuat tradisi dan budaya daerah dicampuraduk dengan budaya lain. Hal ini memunculkan kekuatiran dari para tokoh adat Batak  kalau pelaksaan tradisi Batak yang banyak diselenggarakan di berbagai tempat juga bisa melenceng dari akar budaya aslinya.

Dewan Pimpinan Pusat (DPD) Pardaan Toga Siregar (Patogar) Indonesia menilai hal ini harus diantisipasi sejak dini melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Dengan demikian setiap pelaksanaan kegiatan adat Batak memang benar-benar sudah sesuai dengan tradisi aslinya.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPD) Patogar Indonesia, Kombes (Purn) Parluatan Siregar, yang mengaku kerap menghadiri berbagai pesta adat menilai indikasi mencampurbaurkan budaya Batak itu sudah ada di berbagai daerah. Apalagi kalau pelaksananya adalah anak-anak muda.

Sebagai pengawal Budaya Batak, Patogar Indonesia menurut Parluatan Siregar, harus bertanggungjawab meluruskan hal yang melenceng itu.  

Baca: Jambi24jam.com&Sumatera24jam.com

“Kita ingin adat ini dilestarikan sesuai tradisi yang dikembangkan leluhur sejak dulu. Jangan sampai dimodifikasi dengan hal-hal yang baru,” ujar  Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPD) Patogar Indonesia, Parluatan Siregar pada pertemuan pengurus Patogar Indonesia Wilayah Jabodetabek di Sekretariat Parsadaan Siregar Dunia (PSD) di Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (19/10/2025).

Di hadapan para tokoh adat Batak marga Siregar itu, Parluatan Siregar menyampaikan gagasannya untuk menyelenggarakan program pelatihan adat dan Budaya Batak di berbagai daerah. Tujuannya, untuk mengajari anak-anak muda dan pegiat budaya tentang tradisi Budaya Batak yang sebenarnya.

"Kita ingin memberikan  Bimbingan Teknis tentang adab dan adat istiadat Batak yang asli. Maka itu kita akan mengumpulkan seluruh pengurus Patogar Indonesia, baik pengurus di tingkat Pusat, tingkat Provinsi dan pengurus Kabupaten/Kota, bila perlu sampai pengurus sektor untuk mendukung kegiatan ini," ungkap Parluatan Siregar yang masa mudanya dikenal sebagai  atlit lari terkenal Indonesia. 

Ia berharap tahun depan rencana ini bisa dilaksanakan. Patogar berencana membangun kerjasama dengan lembaga kebudayaan daerah dan lembaga adat untuk menjalankan bimbingan itu.

Langkah itu mendapat dukungan dari Presiden Persaudaraan Siregar Dunia (PSD), H. M. Yusuf Siregar yang menilai upaya meluruskan budaya itu sangat penting. Ia sangat setuju kalau Patogar Indonesia bisa berperan menegakkan marwah dan martabat Batak  khususnya keturunan Siregar - untuk bangkit kembali seperti masa jayanya tokoh-tokoh Siregar di negeri ini.

“Dulu ada banyak sekali marga Siregar yang berjaya di tingkat Nasional, seperti Panangian Siregar, Raja Inal Siregar, Bismar Siregar dan Arifin M. Siregar. Sekarang prestasi itu menurun. Maka kita perlu bangkitkan kembali semangat perjuangan Siregar dalam berbangsa ini,” kata Yusuf Siregar.

Upaya membangkitkan kembali citra Marga Siregar itu, menurut Yusuf Siregar, merupakan amanat dari  Musyawarah Nasional  Patogar Indonesia di Bona Pasogit tanah leluhur Siregar, yakni di Muara Kabupaten Tapanuli Utara beberapa waktu lalu.

“Amanat ini yang harus kita jalankan. Pengurus Patogar harus segera membentuk tim untuk menjalankan program ini,” katanya.

Ketua Umum Patogar Indonesia DPD wilayah Jabodetabek Allen Siregar termasuk yang menyambut baik rencana itu. Sebagai ujung tombak Patogar Indonesia dan Siregar dunia, pihaknya siap melaksanakan seluruh program kerja Patogar Indonesia.

"Setelah dilantik dan dikukuhkan kami akan langsung bekerja. Kita akan melaksanakan sosialisasi dan konsolidasi Patogar Indonesia. Salah satunya akan membuat dan menyempurnakan data base Patogar Indonesia. Dalam catatan kita, dilihat dari Kartu Keluarga (KK) ada jutaan bermarga Siregar," ujar Allen.

Dalam waktu dekat pihaknya akan menemui tokoh-tokoh dan organisasi bernuansa Siregar yang ada di Jakarta dalam rangka menyatukan ide. "Kami ingin meminta arahan dan kerjasama para senior kita sehingga materi adat yang disampaikan nanti benar-benar punya akar budaya yang kuat," kata Allen.

Acara pertemuan pengurus Patogar Indonesia di Kemang itu dihadiri sejumlah tokoh bermarga Siregar se-Jabodetabek, seperti, St Karmen Siregar,  H. Yusuf Siregar, Parluatan Siregar, SH, MH, Binsar Siregar, Agussalim Siregar, Risman Siregar, Allen Siregar, Safril Siregar, Ali Muda Siregar, Kholidun Siregar, Kahfi Siregar dan Nita Siregar.

Pertemuan berlangsung meriah dan penuh canda tawa karena semuanya merasa punya aliran darah yang sama, sama-sama orang Batak bermarga Siregar. (MH/J24/S24/Fendi Sinabutar).


BERITA LAINNYA

Posting Komentar

0 Komentar