Medan, MH - Tajam tidak menusuk, kencang tidak mendahului. Begitu prinsip anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI terpilih dari daerah pemilihan Sumatera Utara, Willem TP Simarmata, dalam memilih pimpinan atau ketua lembaga tersebut untuk periode 2019-2024.
Walau merupakan peraih suara terbanyak, 803.638
suara pada Pileg 17 April lalu, WTP berusaha cermat memilih siapa yang akan
jadi Ketua DPD. Sosok yang diinginkan adalah figur Nasional yang diterima di
berbagai lapisan, track record atau rekam jejaknya cemerlang serta mumpuni
dalam memimpin lembaga setingkat Nasional.
Walau 136 anggota terpilih baru akan dilantik pada
1 Oktober mendatang, tidak sedikit orang-orang yang berkeinginan menjadi ketua
melobinya. Meminta kesediaannya berjumpa. Guna membahas kepemimpinan DPD.
Bahkan ada yang menawarkan tiket pesawat dan penginapan untuknya agar mau
bertemu.
Dari semua permintaan, hanya perjumpaan dengan
Jimly Asshiddiqie yang dipenuhinya. Jimly yang pernah memimpin Mahkamah
Konstitusi dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu menghubunginya melalui
telepon. Di kampus USU belum lama ini keduanya bertemu. Juga ikut serta Rektor
USU Runtung Sitepu.
Kata WTP yang juga mantan pimpinan tertinggi gereja
HKBP (Ephorus), adalah Jimly sosok yang paling pantas memimpin DPD lima tahun
mendatang. Dari berbagai kriteria yang diinginkannya ada pada Jimly yang saat
ini memimpin Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia.
Tentang peluang besar yang dimilikinya jadi ketua,
karena merujuk peraih suara terbesar, WTP sepertinya akan mengalah.
"Kalau bisa, kita itu tajam tapi tidak menusuk
dan kencang tapi tidak mendahului," ungkapnya kepada Medanbisnisdaily.com,
Sabtu (13/7/2019. (Medanbisnisdaily.com).
0 Komentar