Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Dicekek Leher, Kisah Veriona Gultom Tewas Ditangan Pacarnya (Evanz alias Isco Marbun)

Desa Sitamiang, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir.
MHO-Nasib malang dialami seorang wanita bernama Veriona Gultom (21) dan ramai diperbicangkan di media social sejak Selasa (27/2/2018) lalu hingga awal Maret 2018 ini. Perempuan asal Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara ini ditemukan tewas dengan wajah lebam mengeluarkan darah di rumah kosan milik Yanti Lim di Kampung Talajung, RT 02 RW 01 Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor Minggu (25/2/2018).

Dalam KTP, korban tercatat sebagai warga Seto Pati RT 03/03, Kelurahan Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat. Ia bekerja sebagai karyawati bagian cuting perusahaan Garmen PT Simone Wanaherang.

Kapolsek Gunung Putri, Bogor, Kompol Yudi Kusnadi mengatakan, jenazah korban ditemukan dalam posisi terlentang dan ditutup kain selimut. Selain itu, turut ditemukan sebuah boneka yang terletak di samping korban.

“Jasad wanita tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat jati, Jakarta Timur untuk proses otopsi mengetahui penyebab kematian korban dan motif di balik dugaan pembunuhan,” kata Yudi Kusnadi. 

 

Informasi yang ramai sempat diperbicangkan di media sosial, disebutkan bahwa Veriona Gultom adalah korban pembunuhan. Ia dibunuh oleh pacarnya sendiri yang bernama Evanz alias Isco Marbun.

Menelusuri dari media sosial, foto-foto Evanz banyak bertebaran di media sosial facebook yang dikaitkan dengan korban Veriona Gultom. 

Dari penelusuran, ternyata pria ini memilik lebih dari satu akun facebook (Evanz Marbun). Menelusuri ke dalam facebooknya, pria ini memang mengunggah beberapa foto bersama Veriona Gultom.

Kelima akun facebooknya dibanjiri komentar netizen yang penuh dengan sumpah dan makian. Bahkan netizen pun turut mendoakan, agar pria ini segera ditangkap polisi. Pria ini juga disebutkan berasal dari  Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

“Kalau gak salah orang ini aku pernah jumpah deh kayak kalau gak salah dia mau ke Parapat km pas 1 mobil aku turun di Tiga Dolok dari Siantar," tulis Eka Presetia Napitu.


“Buat cewe lebih hati2 bergaul,,kalau pacaran ya jangan di ajak kedalam rumah sendirian ya kesannya kan negatif nah sedapat mungkin kenalkan dengan saudara atau ajak teman2 kog ketemuan biar tidak ada celah bt berbuat jahat. Apalagi kalau sudah kasar dn maen tangan cepat2 di cut kalau bandel juga lapor kan kepolisi di dampingi keluarga.pacaran itu gak usah pake cinta diatas segalanya tp bijaksana juga," komentar Deshi Haloho.

Menurut Kustimi, Veriona Gultom baru satu bulan menempati rumah kos tersebut. “Korban tinggal di rumah kosan ini sendiri, tapi korban sering didatangi pacarnya, juga sering di antar jemput pacarnya saat mau kerja dan pulang,” kata Kustimi dilansir dari postingan netizen di media sosial.

Melansir dari situs Jurnalx.com, ternyata tetangga Verion Gultom sempat mendengar suara teriakan korban sebanyak dua kali. Namun, ketika didatangi suara tersebut pun tak terdengar lagi.

“Lalu saya laporkan ke pak RT, saat dibuka dan di periksa korban sudah tewas,” ungkapnya. Tak lama kemudian, aparat kepolisian Polsek Gunung Putri tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Tewasnya Veriona Gultom ini, ucapan duka cita ramai di laman facebook korban @Chee Goeltom Pea Veriona.

Selamat jalan kakak Chee Goeltom Pea Veriona semoga diterima disisi kanan Allah Bapa yang maha kuasa.. Huingot dope rap mardalan hita mulak sikkola kak sambil mekkel-ekkel (Masih kuingat kala itu kita sama-sama jalan pulang sekolah penuh canda tawa). #Keluarga yg ditinggalkan semoga diberi kesabaran dan ketabahan," tulis postingan Lhina Sheanipar Tuandibangarna.
Dicekek Leher, Kisah Veriona Gultom Tewas Ditangan Pacarnya (Evanz alias Isco Marbun)
“Sonang maho da dek di lambung ni Tuhani. Ibereng ho do ra, tung mansai godang do na manangiakkon ho anggiat di jalo Tuhan I ho di Tangan SiamunNa. Alai percaya do hami disi. Alana ho jolma na burju do dek. Dang taononmu be songon dia accit ni Simanjujung mi naidoltuk ni jolmai songon na nidokmi, Alai sada kesesalan di rohakku, boasa dang di paboa ho ise na mandoltuk i? Molo sanga di paboa ho ise pelaku na, takkas do ra di botoho songon dia godang ni pomparan ni si Rajasonang i na lao pamatehon i. Accit ate2 mambege naung lao ho dek alai dang wajar di parlaomon... bah tahee, hape baru piga bulan dope lao dongan ta sahalak, lak menyusul do hape ho.. Selamat jalan ma di ho da dek. Damai bersama Bapa di Sorga."  

Demikian postingan akun Facebook Kony Frasia Gultom, yang mengaku sebagai kakak korban, Selasa (27/2/2018) pukul 10.00 WIB.

“Oo.. paribanku Veriona Gultom.. Ai na boha do ho. Boasa ikkon hatop ho lao sian tano on, ai boha do parmatean mi pariban. Ale Tuhan Asi ma roham tu paribankon, lehon imana di lambungmu dohot lehonma si pelaku na mambunuhon paribanki tu polisi, asa sonang roham ni amangi nantulang dohot tulangi. Ale tuhan Alusi ma tangiang hami on.. Selamat Jalan Ma di ho Veriona Br Gultom.. #Chee Goeltom Pea Veriona. ( Paribaku Veriona Gultom, ada apa denganmu. Kenapa begitu cepat kau pergi. Kenap begitu cara meninggalmu. Tuhan kasihanilah paribanku ini. Buatlah dia di sisi-Mu, semoga polisi segera menangkap pembunuh paribanku ini biar senang hati orangtuanya. Tuhan dengarkanlah doa kami ini. Selamat jalan untukmu Veriona Br Gultom)," tulis Christiano Lasido Manalu. 

Rencana tahun ini pulang kampung sama-sama. Tapi kenyataannya yang yang duluan pulang. Ga kau tunggu aku sama si Loisa Gultom. Ga ada lagi nanti kawan kamu mejeng ke Tomok. Ga ada lagi nanti yang curhat samaku. Makasih ya nang udah jadi ade dan kawan yang baik Selama ini. Damailah bersama Bapa di Sorga. We always miss u. ( Ayub 1:12) "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang Mengambil, terpujilah nama Tuhan,"  tulis Lia Gultom dari Kabupaten Sorong, Papua Barat. 

Dimakamkan di Samosir

Jasad Veriona Gultom dibawa pulang ke kampung halamannya, di Desa Sitamiang, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, Selasa (27/2/2018). Jenazahnya diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta, Selasa pagi. Pada siang, sudah tiba di kampung halamannya, di Desa Sitamiang, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir.


Dari Bandara Kuala Namu, jenazah dibawa melalui jalur darat, lalu dilanjutkan menggunakan transportasi Danau Toba lagi untuk bisa sampai cepat di kampung halaman.

Ratusan orang sudah menunggu kapal yang membawa jenazah Veriona Gultom ke Onan Runggu di tepi Danau Toba. Tangisan dari pihak keluarga dan teman almarhum langsung pecah saat peti mati diturunkan dari kapal ke daratan. Orangtua dan keluarga seolah tidak percaya gadis muda yang baru merayakan ultah ke 21, 18 Februari 2018 ini telah pergi untuk selama-lamanya.

Kronologi Peristiwa

Kronologi Veriona ditemukan tewas di rumah Kosan milik ibu Yanti lim di Kampung Talajung, RT 02 RW 01 Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor Minggu (25/02/2018).

Menurut keterangan Saksi, Kustimi (32) tetangga kosan korban, bila korban ngontrak dirumah kosan tersebut baru satu bulan, saksi mendengar pada malam hari sebelum korban di temukan tewas sempat terdengar teriakan korban sebanyak dua kali. Namun, saat di datangi ke kamar kosannya dan pintu di ketuk tidak terdengar suara lagi.

“Korban tinggal di rumah kosan ini sendiri, tapi korban sering didatangi pacarnya, juga sering di antar jemput pacarnya saat mau kerja dan pulang,” kata Kustimi.

Ia menambahkan, dirinya mendengar jika Sabtu (24/2/2018) malam dari kamar korban terdengar teriakan korban sebanyak dua kali, tapi saat dirinya dan suami ke kamarnya dan mengetuk pintu kamarnya tidak terdengar apa-apa, dan pas tadi pagi pukul 08.00 WIB, pun tak ada suara lagi. “Lalu saya laporkan ke pak RT, saat dibuka dan di periksa korban sudah tewas,” katanya.

Pelaku Ditangkap Warga

Terduga pelaku pembunuhan Veriona Gultom sudah ditangkap warga pemuda Batak dari Pasar Pandeglang, Banten, Rabu (28/2/2018) malam.

Dari video penangkapan yang bagikan Pemuda batak menyebut dirinya Simanjuntak itu turut ikut bersama rekan-rekannya mengamankan terduga pelaku di salah satu rumah. Ia mengabadikannya melalui video yang berdurasi 5 menit. Para pemuda dari Sumut ini juga ikut mengantarkan terduga pelaku ke Polres Pandeglang.

“Ini pelaku pembunuhan Boru Gultom itu. Yang kau bunuh itu bereku (ponakanku) mamanya (ibunya) boru Simanjuntak. Tanggung jawab kau perbuatan mu ya," ujar pria yang bermarga Simanjutak itu pada pria yang terduga pelaku.

"Kau pembunuhnya kan, itu pacarmu kan?" tanya dia lagi. Si pria terduga pelaku pun menganggukkan kepalanya. "Ia sudah mengakui perbuatannya," ujar para pemuda yang berbahasa daerah Batak tersebut.

Kepada sejumlah pria yang menangkapnya, terduga pelaku mengakui perbuatannya. Kata terduga pelaku, usai membunuh, dirinya melarikan diri untuk bersembunyi di Tangerang, persisnya di wilayah Pandeglang Banten.

Cekek Leher

Dia pun mengakui, dirinya nekat menghabisi nyawa korban Veriona Gultom alias Viona akibat sering dibohongi. Namun tidak dijelaskan secara rinci kebohongan dimaksud.

Saat diinterogasi warga, terduga pelaku mengaku membantai korban yang juga pacarnya itu dengan cara mencekik leher korban hingga kehabisan nafas. (MH-Berbagai Sumber)
 



 

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar