Eksis Sejak 1942
MHO, Medan-Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boru (PPTSB)sukses melakukan optimalisasi gerakan ocial dan kemanusiaan serta dukungan kepada pemerintah dalam pengembangan objek wisata di kawasan Danau Toba. Hal itu disampaikan Ketua PPTSB Se Dunia Mangihut Sinaga SH melalui Ketua Panitia Rakernas Eduard Sinaga SH MAP, di Wisma Toga Sinaga Jalan Bunga Terompet Medan.
“PPTSB adalah organisasi marga yang telah melaksanakan program di bidang ocial, kemanusiaan serta pengembangan potensi objek wisata budaya. Maka untuk melakukan optimalisasi program itu PPTSB Periode 2014-2018 menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-3, Sabtu (24/3/2018) di Wisma Toga Sinaga Medan,” ujarnya.
Ketua PPTSB Wilayah Provinsi Jambi Drs Albertus Sinaga, M.Pd / Br Bakara (kedua dari kiri) dan Pengurus lainnya di Rakernas Ke 3 PPTSB di Wisma di Wisma Toga Sinaga Jalan Bunga Terompet Medan Sabtu (24/3/2018). Sumber Photo Group WA PPTSB Jambi. (Klik Pengurus PPTSB Wilayah Prov Jambi Di Sini)
|
Edward Sinaga yang didampingi Wakil Ketua Umum PPTSB Dr Timbul Sinaga, Ketua I Pengurus Pusat PPTSB Letkol (Inf) Drs Hombar Sinaga MM dan Sekretaris Panitia Maslen Sinaga menyampaikan, PPTSB adalah organisasi marga yang sudah berusia 76 tahun sehingga tidak lagi hanya membicarakan hal-hal seremoni seperti adat dan ocial tapi sudah lebih jauh berbuat tentang ekonomi, politik, SDM, lingkungan hidup dan pemberdayaan generasi muda.
PPTSB berdiri sejak tahun 1942 dan terus eksis melakukan regenerasi melalui musyawarah sebanyak 13 kali dan melakukan rapat kerja dalam menyiapkan program kerja.
Musyawarah terakhir diselenggarakan 23-25 Oktober 2014 yang menghasilkan Mangihut Sinaga SH MH sebagai Ketua Umum dalam pemilihan secara aklamasi untuk periode 2014-2018.
Rakernas PPTSB itu 24 Maret 2018 di Wisma Toga Sinaga Jalan Bunga Terompet Medan diikuti 202 peserta terdiri dari pengurus pusat 30 orang, pengurus wilayah 13 orang, pengurus cabang PPTSB se-Indonesia 130 orang dan pengurus yayasan, termasuk dari Pengurus Wilayah PPTSB Provinsi Jambi.
“PPTSB sudah menjadi organisasi modern dengan program kerja yang sistimatis dan terukur. Rakernas diselenggarakan untuk membuat rencana kerja yang terukur dan muaranya supaya seluruh pengurus mempunyai pedoman untuk melakukan program kerja di setiap tingkatan,” kata Edward Sinaga.
Rakernas tidak hanya membuat program kerja untuk internal PPTSB saja tapi juga program kerja yang bisa berguna untuk kepentingan masyarakat luas. Dalam Rakernas juga dilakukan pemberian beasiswa bagi warga Sinaga yang berprestasi tapi ekonomi keluarga lemah.
Kepanitiaan yang memersiapkan Rakernas adalah tokoh-tokoh muda yang mampu menyiapkan rapat kerja yang nantinya menghasilkan program- program membesarkan PPTSB dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Gerakan Sistem Organisasi Modern dan Gerakan Rp 1000
Pada Rakernas PPTSB itu juga disepakati melakukan optimalisasi program dalam menggalang persatuan dan kesatuan serta kebesaran dan kesejahteraan PPTSB.
Eduard Sinaga SH MAP didampingi Prof Jon Pieter Sinaga, Letkol Hombar Sinaga dan sejumlah pengurus dan peserta Rakernas mengatakan optimalisasi itu juga dibahas secara mendalam pada Rakernas ke 3 yang akan dibuka Ketua Umum PPTSB Mangihut Sinaga SH, Sabtu (24/3/2018) di Wisma Tosin Jalan Bunga Terompet Medan.
Maka pada Rakernas yang diikuti sekitar 200 itu menghadirkan narasumber antara lain Ketua I PPTSB Letkol Inf Drs Hombar Sinaga MM, Ketua II Prof Dr Jon Pieter Sinaga MKes, Ketua III PPTSB H Sulaiman, Wakil Ketua umum Dr Timbul Sinaga SE MSAc dan Sahat Sinaga SH MKN.
Materi Rakernas menyangkut evaluasi bidang organisasi, SDM, pemberdayaan ekonomi dan usaha, pendidikan dan tenaga kerja. Evaluasi program kerja bidang politik, hukum, HAM, aset. Evaluasi bidang adat tarombo, seni dan budaya, infokom. Kemudian pencanangan Gerakan Rp 1000 dalam hal penggalangan dana Rp 1000 setiap anggota PPTSB di Indonesia.
Eduard menjelaskan Rakernas merupakan forum yang sangat strategis untuk melakukan evaluasi dan penyusunan kebijakan percepatan pelaksanaan program kerja.
Prof Jon Pieter pada kesempatan itu mengatakan bahwa Rakernas pada periode sebelumnya telah membenahi organisasi bidang fisik yaitu Wisma Tosin di Medan dan Reklamasi Tugu Toga Sinaga di Urat Samosir. Maka ke depan dibutuhkan upaya pemeliharaan yang berkesinambungan.
Ke depan diharapkan sudah bisa menjalankan sistem organisasi modern yang merupakan kombinasi kumpulan dari berbagai unsur pengurus pusat, wilayah cabang dan unsur ketua ketua dan sekretaris masing masing tingkatan harus difungsikan sehingga program diharapkan dapat berjalan yang tentunya didukung oleh dana yang berasal dari iuran anggota yang berbasis nasional.
Jon Pieter menilai, ke depan PPTSB harus menyiapkan program pengkaderan pemimpin, sehingga semua program dari periode ke periode dapat berlangsung secara berkesinambungan. Figur Ketua Umum Mangihut Sinaga yang sudah meletakkan dasar-dasar pengelolaan aset dan upaya melakukan optimalisasi program kerja serta pembenahan organisasi menjadi organisasi modern masih dibutuhkan kepemimpinannya ke depan untuk melakukan pangkaderan pemimpin masa depan pada organisasi PPTSB.
Figur-figur pemimpin organisasi PPTSB dari periode ke periode selalu lahir secara alami sehingga suksesi di PPTSB dari tahun 1942 hingga sekarang selalu melahirkan pemimpin yang mampu mengayomi semua keturunan Sinaga. Hal itu terjadi karena misi utama PPTSB adalah untuk meningkatkan kwalitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.(MH-Lee/Berbagai Sumber)
0 Komentar