Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Ahok Disalibkan Lagi Di Monas Subuh

AHOK.IST
MHO-Dulu waktu aksi di Cipinang, puluhan ribu orang bersikeras bertahan sampai matahari terbit menemani Ahok di penjara Lapas Cipinang.

Saya yang pegang komando di Mobil Komando saat itu. Hingga hampir tengah malam kami semua tidak bersedia membubarkan diri. Bersikukuh berdiri tegak apapun yang terjadi. Tidak peduli jika harus bentrok dengan aparat.


Saat itu emosi dan perasaan marah sudah sampai ke ubun2. Bagi kami lebih baik bertahan dengan risiko terburuk diangkut aparat daripada menyerah.

Tengah malam, Sahabat Pak Ahok Pak Djarot nongol di tengah2 ribuan relawan. Ia naik ke mobil komando. Saya di sampingnya berdiri. Djarot hendak bicara. Ada yang ingin disampaikannya.

Djarot membawa pesan Ahok. Djarot baru saja bertemu Ahok di Lapas Cipinang. Pesan Ahok melalui Djarot semua relawan diminta pulang. Relawan berteriak tidak mau. Masih bersikeras. Sudah kepalang tanggung. Djarot mengulangi lagi seruannya. Meminta kami pulang.

Setelah Djarot turun, ketua2 relawan rapat. Pilihannya ikut perintah Djarot atau tetap bertahan sampai pagi. Kami memilih mendengar suara Ahok yg disampaikan Djarot. Kami sepakat bubarkan diri.

Di atas mobil komando, saya meminta semua relawan pulang kerumah masing2. Cukup lama saya bicara meyakinkan agar semua relawan setia pada perintah Ahok. Meski kecewa, akhirnya semua relawan bersedia membubarkan diri.

Dua minggu terakhir ini, saya secara khusus memberi perhatian soal Paskah Bersama di Monas yang dilakukan oleh GBI GLOW Pdt Gilbert Lumoindong. Saya hampir setiap hari menyuarakan penolakan paskah bernuansa politik itu.

Seruan saya ini juga diserukan oleh banyak orang Kristen. Bahkan 6 aras gereja besar ikut menyuarakan penolakannya. Seribu alasan sudah saya sampaikan. Baik alasan politis, teologis, etika dan empati. Semua sudah disampaikan dampak Paskah Monas pada nilai perjuangan yang dulu begitu keras kami lakukan.

Dari Monas, seruan bunuh Ahok, gantung Ahok, tangkap Ahok, penjarakan Ahok, Ahok kafir si kutil babi, Ahok penista agama, Ahok Iblis Dajjal bergema kencang menyeruak merembet ke seluruh penjuru negeri. Bungkus agama dipakai untuk mengintimidasi dan meneror demi ambisi merebut kekuasaan gubernur.

Dari Monas kerakusan, ketamakan, keserakahan, buasnya nafsu syahwat kekuasaan itu membuncah. Orang2 diracuni bahwa di Monas nama Tuhan sedang dibela. Nama Tuhan sedang di muliakan. Umat digiring, diseret dengan bungkus ayat ayat suci.

Di Monas, hari ini suka tidak suka mau tidak mau, ada umat Kristen yang melegitimasi Monas sebagai simbol runtuhnya nilai2 Ahok. Ahok disalibkan kedua kali oleh saudaranya seiman. Ahok tidak bisa melawan. Ahok di dalam penjara hanya bisa menatap sedih, nilai yang dulu diperjuangkannya agar Monas jauh dari kerumunan aksi agama dipenggal oleh saudara seimannya.

Monas telah roboh. Monas telah beracun. Kemuliaan Allah Yang Maha Tinggi telah dibajak oleh segerombolan fanatik agama yang merasa jika berteriak nyaring nama Yesus Kristus Haleluya Puji Tuhan di lapangan Monas, Tuhan Allah akan mengganjarnya satu kavling surga terindah.

Nilai Ahok soal Monas telah dihapus dengan kata Haleluya Puji Tuhan Yesus Telah Bangkit. Sejarah mencatat betapa menyedihkannya ketika orang bersembah sujud meneriakkan nama Yesus di atas tubuh2 yang menderita terkalahkan oleh seruan kebencian, hujatan, cemoohan berbungkus agama demi merebut kekuasaan.

Salibkan Ahok.. Gantung Ahok...Bunuh Ahok..Penjarakan Ahok..Tangkap Ahok...untuk yang kedua kali terdengar samar dari Monas subuh pagi ini meski dengan topeng Haleluya Yesus Telah Bangkit.

Salam perjuangan penuh cinta
Birgaldo Sinaga.

Sumber: FB Birgaldo Sinaga

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar