Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

FKUB Provinsi dan Kota Jambi Kutuk Keras Aksi Bom di Surabaya


Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jambi mengutuk keras atas aksi terorisme yang terjadi di Surabaya. IST
MHO, Jambi- Aksi terorisme yang terjadi di Surabaya Minggu-Senin (13, 14 Mei 2018) yang menewaskan 25 orang termasuk pelaku dan 43 orang korban luka-luka, dikecam keras Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jambi dan FKUB Kota Jambi.

Dalam konferensi pers, perwakilan antar agama, Islam, Kristen, Protestan, Budha, Hindu, dan Konghuchu ini mengutuk keras atas insiden yang terjadi tersebut, Senin (14/5/2018).

Ketua FKUB Provinsi Jambi Arman Safaat mengatakan, 4 rangkaian aksi teroris sepanjang tahun 2018 yang menonjol yakni, aksi tahanan teroris di Mako Brimob pada 8-10 Mei 2018 menyebabkan 5 orang anggota Brimob gugur dan 1 napi teroris tewas.

Aksi bom bunuh diri di Surabaya pada 13 Mei 2018, yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl. Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia Jl. Diponegoro dan Gereja Pantekosta Jl. Arjuno menyebabkan 9 orang meninggal dunia dan 43 orang luka berat.

Kemudian, kata dia, sekitar pukul 21.15 WIB (13 Mei 2018) di Rusunawa Sidoarjo kembali terjadi lagi ledakan bom yang diduga rangkaian dari aksi sebelumnya dengan korban 5 orang luka dan tiga korban (pelaku) tewas.

Pada 14 Mei 2018, pukul 08.50 WIB, Senin (14/5/2018), kembali terjadi aksi pengeboman di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. Jumlah korban tewas dua orang dan 4 polisi korban luka dan sipil juga ada jadi korban.

Sementara itu, rilis Middle East Special Operations Commanders Conference (MESOC) menyebutkan bahwa terdapat 2.000 orang militan alumni Afghanistan dan Filipina di Indonesia. Sementara menurut pakar terorisme Bruce Hoffman terdapat kira-kira 3.000 orang anggota Al-Qaeda di Indonesia. Hal ini belum termasuk pendukung, simpatisan dan pengikut ISIS.

“Masyarakat Provinsi Jambi harus sadar dan memahami bahwa radikalisme dan terorisme saat ini memprihatinkan dan menjadi ancaman serius yang harus diwaspadai bersama. Kebangkitan sel tidur kelompok jaringan terorisme penting untuk dicermati,” kata Arman.

Karenanya, kasus Mako Brimob dan aksi teroris di Surabaya merupakan tragedi kemanusiaan dan berpotensi mengganggu kerukunan antar umat beragama di Indonesia yang sudah terjalin dengan baik selama ini.

Untuk itu, FKUB Provinsi Jambi menyatakan sikap mengutuk keras aksi terror yang biadab dan tidak berperikemanusiaan tersebut. Kemudian, menyatakan turut berbelasungkawa para korban dan keluarganya serta meminta pemerintah memastikan remedy (pemulihan) yang memadai bagi korban atau keluarganya sehingga memperoleh keadilan dan layanan negara.

Mendukung aparat keamanan mengungkap pelaku dan membongkar motif di balik aksi Bom bunuh diri tersebut. Selanjutnya, meminta masyarakat agar selektif dalam mengakses informasi yang beredar dan tidak menyebarkan foto dan/atau video korban serta pemberitaan Hoax terkait peristiwa tersebut.

Mengajak masyarakat Provinsi Jambi untuk membentengi diri dari aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme dengan memperkuat peran seluruh elemen masyarakat dan menjaga kerukunan hubungan antar umat beragama.

Diingatkan bagi seluruh elemen masyarakat untuk tidak bermain-main dengan isu intoleransi, radikalisme, dan terorisme dengan memberi ruang inkubasi yang kondusif bagi mereka untuk melakukan aksi kekerasan di Indonesia.

Pernyataan sikap ini ditandatangani oleh sejumlah perwakilan dari berbagai agama, yakni H. M. Aminullah (Islam), Pdt. Hutagaol (Kristen), Gregorius Langgeng (Katolik), Dewa Ketut Hastina (Hindu), Bhadra Putra (Budha), dan Bemy (Konghuchu).

FKUB Kota Jambi

Sementara Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Jambi mengutuk keras tindakan teror Bom Gereja di Surabaya.
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Jambi mengutuk keras tindakan teror Bom Gereja di Surabaya.IST
“Masyarakat Jambi sangat Prihatin atas teror Bom di Surabaya, dan tadi juga sudah bersama-sama membacakan pernyataan sikap bahwa kami mengutuk keras tindakan teror Bom itu. Kita juga turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya terhadap korban teror bom itu,” kata Pjs Walikota Jambi M Fauzi, usai membacakan pernyataan sikap terkait Bom di Surabaya, Senin (14/5/2018).

Pernyataan sikap tersebut dilakukan diruang utama kantor Walikota Jambi, Senin (14/5/2018). Dan dihadiri ileh C. Mujito dari agama Katolik, Rudy Zhang dari agama Buddha, Rahmadi dari agama Islam, Husin Abdul Wahab ketua FKUB Kota Jambi.

1. Mengutuk keras tindakan aksi teror bom rumah ibadah di Surabaya, dan rumah susun di Sidoarjo serta Polrestabes Surabaya yang telah Mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

2. Menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya pada korban dan keluarga korban atas musibah yang dialami.

3. Mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dan aparat keamanan untuk mengusut tuntas tindakan terorisme tersebut agar tidak terulang lagi.

4. Mengajak seluruh warga Kota Jambi untuk bersatu padu menahan diri untuk tidak terprovokasi, serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan.

5. Meningkatkan kewaspadaan terhadap terorisme dan tetap memelihara kerukunan antar umat beragama dikota jambi demi terciptanya toleransi dengan Baik.(MH-Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar