Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Ketika H Achmad Haslan Saragih Mampu Angkat PTPN 6 Dari Keterpurukan

Dirut PTPN 6 Jambi-Sumbar  H Achmad Haslan Saragih. Foto Diabadikan Sabtu 9 Juni 2018. Foto Asenk Lee Saragih
Keluarkan Kebijakan Tak Populis Demi Membersihkan Praktik Mafia

MHO-Jambi-Pada Tahun 2015 lalu, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 6 Jamb-Sumbar mengalami kerugian hingga Rp 146 Miliar. Kerugian yang dialami PTPN 6 menjadi catatan buruk bagi perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) ini. Bahkan praktik pungli dan mafia di PTPN 6 berjalan dengan massif sehingga menggerogoti penghasilan dari produksi PTPN 6 yang pada Maret 2018 lalu genap berusia 22 tahun. 

Namun seiring perjalanan waktu, ada pembenahan dan perubahan managemen kearah yang disebut transformasi total yang lebih benar dan berjalan dalam koridor kebijakan dari pihak PTPN 6. Bahkan pada Tahun 2016 PTPN 6 Jambi sudah membukukan laba bersih sekitar Rp 5,48 Miliar pada tahun 2016. Pada Tahun 2017 juga membukukan laba lebih dari Rp 147 Miliar.

Adalah H Achmad Haslan Saragih. Dialah sosok yang melawan transformasi total serta membersihkan praktik “mafia” dilingkaran PTPN 6. Sejak dipercayakan menjabat Dirut PTPN 6, Ahmad Haslan Saragih dan dilantik di Jakarta, Senin (18/7/2016) lalu, sedikit demi sedikit melakukan peningkatan produktivitas dan laba PTPN 6 sudah mulai tampak. 

H Achmad Haslan Saragih melaksanakan tugas sesuai dengan penandatanganan pakta integritas untuk bekerja secara jujur, tulus dan ikhlas membangun PTPN lebih baik dan diharapkan ke depan mampu membawa perusahaan sejajar dengan perusahaan perkebunan dunia (world class company) dengan terus melakukan transformasi. Hal itulah yang ditanamkan Achmad Haslan Saragih dalam memimpin PTPN 6 sejak Juli 2016 lalu.  

“Pertama saya ke sini (PTPN 6), tahun 2015 lalu PTPN 6 mengalami kerugian hampir Rp 145 Miliar. Namun tahun demi tahun kerugian sudah tertutupi. Bahkan tahun 2017, PTPN 6 membubukan lama bersih mencapai Rp 147 Miliar. Tahun 2018 ini8 akan meningkat lagi. Ini berkat perobahan managemen serta cara berpikir karyawan dan pihak direksi,” ujar H Achmad Haslan Saragih usai acara seremoni melepas sekitar seribu penumpang mudik gratis PTPN 6 Jambi dengan tujuan masing-masing yaitu Jambi-Padang, Jambi-Medan, dan Jambi-Gunung Tua, Padang Sidenpuan-Pekanbaru di halaman Kantor PT Perkebunan Nusantara VI Persero (PTPN 6) di Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi Sabtu (9/6/2018) siang. 

Sekda Provinsi Jambi M Dianto didampingi Dirut PTPN 6 Jambi H Ahcmad Haslan Saragih melepasnya dengan mengangkat bendera star bagi 30 bus armada mudik. 

(Baca: Mudik Gratis Ala PTPN 6 Jambi)

Menurut Achmad Haslan Saragih, pihaknya justru menutup 4 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) karena tidak menguntungkan. Karena pembelian TBS milik petani plasma tak sebanding dengan harga CPO yang dijual. Sehingga kini 4 pabrik PKS milik PTPN 6 hanya menerima upah sewa penggilingan TBS milik swasta. 

“Selama saya di PTPN 6, banyak kebijakan yang tidak populis, namun hal itu untuk menyelamatkan perusahaan milik Negara ini. Seluruh praktek-praktik yang tidak benar saya basmi. Dengan pengalaman puluhan tahun di PTPN, saya merubah PTPN 6 ini kearah yang lebih baik. Bahkan ilmu saya yang sudah berpengalaman di luar negeri seperti Jerman saya terapkan di sini untuk meningkatkan penghasilan dari perusahaan ini,” ujar mantan Direktur Produksi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV medio tahun 2013 ini.

Achmad Aslan Saragih juga optimis, jika PTPN 6 bisa bersaing dengan perusahaan swasta nasional. Asalkan managemen dan operasional perusahaan berjalan pada koridor yang tepat dan melawan segala praktik pungutan liar dari pihak manapun.

“Banyak oknum yang merasa terganggung dengan kebiajakan yang saya terapkan. Bahkan sampai difitnah. Namun hal ini tak mengurung niat saya untuk membersihkan praktik “mafia” di PTPN 6 sehingga bisa berhasil. Kami sudah bayar segala sesuatu yang menjadi kewajiban kami, mulai dari pajak, CSR dan kewajiban lainnya. Sehingga kami tak meladeni kalau ada punglin-pungli dari pihak manapun,” tegasnya.

Laba 2016

Seperti dikutip dari Tribunnews.com, (Jumat, 17 Maret 2017), berdasarkan pelaporan keuangan yang dirilis kemarin, PTPN VI membukukan laba bersih sebesar Rp 5,48 Miliar pada tahun 2016. Hal ini memberikan tren yang positif setelah sebelumnya diperkirakan tahun 2017 akan mengalami kerugian sekitar Rp 73,19 miliar.


H Achmad Haslan Saragih saat pelantikan jadi Dirut PTPN 6 Jambi-Sumbar di Jakarta, Senin (18/7/2016). Foto Antara
“Ini merupakan bukti dari keberhasilan program transformasi yang kita lakukan sejak semester kedua 2016,” ujar Ahmad Haslan Saragih.

PTPN VI merupakan salah satu anak perusahaan Holding Perkebunan Nusanatara PTPN II (Persero), program transformasi ini digulirkan pada Mei 2016 yang diikuti oleh seluruh anak perusahaan.

Ahmad Haslan Saragih yang baru menjabat Direktur Utama selama 7 bulan saat itu, telah berhasil memotivasi seluruh karyawan untuk optimis membangun kinerja PTPN 6 menjadi lebih baik, dibantu oleh Direktur Operasional Husairi dan Direktur Komersil M. Amin Sembiring.

“Perolehan laba tahun 2016 berdasarkan upaya efisiensi pembenahan struktur biaya dan restrukturisasi organisasi, selain peningkatan produksi dan harga komoditas, serta penguatan strategi penjualan dan pemasaran,” ujarnya.

Saat ini PTPN 6 mengelola lahan seluas 110.000 Ha, yang terdiri dari kebun sendiri, mitra dan anak usaha dengan komoditas kelapa sawit, teh, kopi dan karet.

MOU Pertamina

Mengutip dari http://www.jambi-independent.co.id  (Edisi Selasa, 20 Februari 2018), Pertamina Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan menandatangani Memorandum of Undertstanding (MoU), kerjasama penyediaan bahan bakar industry dengan PTPN 6 Jambi – Sumatera Barat. MoU ini ditandatangani langsung oleh Industrial Fuel Marketing Manager Region II, Jeffri Affandi dan Direktur Utama PTPN 6 Ahmad Haslan Saragih, serta disaksikan langsung oleh General Manager Pertamina MOR II, Erwin Hiswanto.
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan menandatangani Memorandum of Undertstanding (MoU), kerjasama penyediaan bahan bakar industry dengan PT Perkebunan Nusantara (PT PN) VI Jambi – Sumatera Barat. MoU ini ditandatangani langsung oleh Industrial Fuel Marketing Manager Region II, Jeffri Affandi dan Direktur Utama PT PN VI Ahmad Haslan Saragih, serta disaksikan langsung oleh General Manager Pertamina MOR II, Erwin Hiswanto. (IST- JAMBI INDEPENDENT)
“Kami sangat bersyukur bisa menjalin kerjasama dan sinergi bersama PTPN 6 dengan menyalurkan dan menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kegiatan industri. Semoga dengan demikian, bersama PTPN kami bisa memberikan kontribusi yang terbaik bagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Jambi,” kata Erwin.

IFM Manager Region II, Jeffri Affandi menambahkan, bahwa kontrak pada tahun 2018 ini didasari oleh terbentuknya kerjasama yang sudah dimulai sejak dua (2) tahun sebelumnya.

“Kerjasama ini terjalin sejak September 2016, ketika itu statusnya masih sebagai percobaan selama 4 bulan, lalu dilanjutkan dengan ikatan kontrak pada tahun 2017, dimana Pertamina menyuplai dan menjamin kualitas BBM yang disalurkan kepada PTPN 6 sehingga kami bisa mendukung kegiatan bisnis mereka,” katanya.

Menurut Jeffri, pada tahun 2018, total kerjasama Pertamina MOR II dengan PT PN VI diperkirakan mencapai nilai 18-20 Milyar Rupiah, dengan total penyaluran BBM sebanyak 2.100 Kilo Liter selama satu tahun.

Dalam upaya mendukung sinergi BUMN yang lebih baik lagi, Jeffri juga mengatakan bahwa Pertamina akan memberikan beberapa fasilitas khusus bagi PT PN VI, seperti jaminan suplai yang lebih baik, kredit term yang terukur, dan sistem iserv untuk memudahkan pemesanan BBM.

“Kami berharap dengan terus berlanjutnya sinergi ini, kedepannya kerjasama ini tidak hanya terbatas pada BBM industri saja, namun produk Pertamina lainnya yang relevan, misalkan pelumas untuk mesin-mesin, atau LPG yang digunakan di site perkebunan milik PT PN VI,” kata Jeffri.

Sementara itu, Dirut PTPN 6 Ahmad Haslan Saragih menyampaikan bahwa kerjasama seperti ini dapat memudahkan kegiatan operasional dan efisiensi bagi perusahaan. “Kami sangat bersyukur bisa terus menjalin kerjasama dengan Pertamina untuk menyuplai BBM bagi kami. Kami sangat yakin bahwa tidak akan terjadi masalah suplai BBM dengan Pertamina, hal ini dibuktikan dengan hasil kerjasama kami selama tahun 2017 yang baik,” jelas Haslan.

Haslan Saragih berharap, kerjasama yang baik dapat terulang kembali sehingga hasil dari sinergi BUMN ini dapat menguntungkan stakeholder utama PT PN, yakni masyarakat. “Yang kami inginkan hanya perusahaan dapat beroperasi dengan semaksimal mungkin, dengan demikian masyarakat dapat menikmati produk hasil perkebunan kami tanpa adanya kekurangan di pasar,” katanya. (MHO-Asenk Lee Saragih)
Acara seremoni melepas sekitar seribu penumpang mudik gratis PTPN 6 Jambi dengan tujuan masing-masing yaitu Jambi-Padang, Jambi-Medan, dan Jambi-Gunung Tua, Padang Sidenpuan-Pekanbaru di halaman Kantor PT Perkebunan Nusantara VI Persero (PTPN 6) di Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi Sabtu (9/6/2018) siang. Sekda Provinsi Jambi M Dianto didampingi Dirut PTPN 6 Jambi H Ahcmad Haslan Saragih melepasnya dengan mengangkat bendera star bagi 30 bus armada mudik. Foto Asenk Lee Saragih


Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar