Presiden Joko Widodo saat memberikan kata sambutan. |
JAKARTA, MH - Presiden Joko Widodo, Jumat (24/8/2018) sore, bersilaturahim
ke Kantor Persekutuan Gereja Indonesia ( PGI) di Salemba, Jakarta Pusat.
Presiden disambut Ketua Umum PGI Pdt Henriette Tabita Lebang, Sekretaris Umum
PGI Pdt Gomar Gultom beserta 250 orang pembina gereja Kristen Protestan
se-Indonesia.
Dalam sambutannya di
hadapan Presiden, Henriette mengungkapkan sejumlah kegelisahan yang menjadi
sorotan PGI. Pertama, yakni masih adanya dugaan pelanggaran hak asasi manusia
(HAM). "Gereja-gereja prihatin dengan berbagai perkembangan yang terjadi
di masyarakat belakangan ini. Masih ada masalah pelanggaran HAM yang belum
terselesaikan di berbagai tempat di Indonesia, termasuk di Papua," ujar
Henriette.
PGI meminta pemerintah memberikan perhatian khusus
soal itu, yakni dengan memberlakukan hukum yang adil bagi siapapun yang
terlibat tanpa tebang pilih. Kedua, PGI juga menyoroti masih maraknya
perdagangan manusia, hingga eksploitasi perempuan dan anak. "Kadang-kadang
dengan dalih agama," lanjut dia. Ketiga, yakni soal radikalisme dan
politisasi agama.
Menurut PGI pergerakan kelompok tersebut sangat berpotensi
memecah belah bangsa. PGI pun berharap pemerintah mendorong organisasi
keagamaan yang ada di Indonesia untuk semakin mempererat persatuan bangsa,
bukan justru sebaliknya.
.
"Kami harap fatwa
agama, menciptakan kesejukan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk ini dan
justru tidak menimbulkan keresahan, bahkan menegasikan kelompok-kelompok yang
dimarginalkan," ujar Henriette.
"Misalnya apa yang kami hadapi
menyangkut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1965 tentang PNPS (Pencegahan
Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama) yang sering dipakai mengkriminalisasi
kelompok marginal, seperti kasus terkini yang dialami Meiliana," lanjut
dia.
Henriette menambahkan, terwujudnya sila ke-5
Pancasila, "keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia" adalah impian
rakyat Indonesia. PGI terus mendukung pemerintah mewujudkan hal tersebut.
Turut
hadir mendampingi silaturahim Presiden ke PGI, yakni Sekretaris Kabinet Pramono
Anung dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. ( Sumber : Kompas.com).
0 Komentar