Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Longsor Putus Akses Jalan Parapat-Pematangsiantar

Sejumlah petugas bersiaga di sekitar lokasi longsor akibat curah hujan yang tinggi. ( Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso )

Tidak ada laporan korban jiwa akibat bencana longsor ini. Faktor cuaca yang menyebabkan longsor terjadi berulangkali.

Parapat, MH- Bencana longsor kembali terjadi di Jembatan Sidua-dua, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, lokasi pariwisata Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (13/1/2019).

Tidak ada laporan korban jiwa akibat bencana yang sudah berulangkali terjadi tersebut. Namun, bencana tanah longsor itu memutuskan akses lalu lintas dari Parapat menuju Pematang Siantar, maupun sebaliknya.

"Ada tiga alat berat langsung dioperasionalkan untuk membersihkan lumpur yang menutupi jembatan Sidua-dua, kawasan Sibaganding di Parapat," ujar Kepala Unit Lalulintas Polres Simalungun, Iptu Rizal.

Rizal mengatakan, petugas yang sudah disiagakan di lokasi rawan bencana tersebut, langsung mengarahkan pengendara supaya melalui jalan alternatif dari Simpang Palang Tahoan.

"Sebelumnya, lumpur akibat longsor menutupi jembatan penghubung jalan. Kondisi jalan sudah dibersihkan. Namun, pengendara yang melintas sebaiknya lebih ekstra hati-hati. Kita juga tetap siaga di lokasi," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis menyampaikan, faktor cuaca yang menyebabkan longsor terjadi berulangkali di jembatan Sidua-dua, Sibaganding, Parapat.

"Di kawasan itu, curah hujan masih tinggi. Ini yang mengakibatkan longsor. Kita minta masyarakat supaya selalu mewaspadai bencana susulan saat melintas di lokasi rawan bencana tersebut," ujarnya.

Riadil mengatakan, pemerintah akan melakukan rapat untuk mencari solusi supaya longsor jika terjadi lagi, tidak sampai menutup jalan di jembatan Sidua-dua. Rapat ini juga untuk mengatasi masalah bencana di daerah lain.

"Salah satu solusi yang ditawarkan adalah membuat bendungan untuk mengalihkan longsor apabila terjadi tidak menutupi badan jalan. Bendungan yang dimaksud adalah Sabodam, dan ini masih solusi awal yang ditawarkan," sebutnya.(*)

Sumber: Suara Pembaruan
 

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar