 |
| HADANG: Ratusan warga Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun menghadang truk kontainer di pintu gerbang masuk menuju Kota Wisata Parapat, Jumat (22/2/2019) malam. |
Parapat, MH-Ratusan warga Parapat, Jumat (22/2/2019) malam, menghadang truk kontainer pakan ikan di pintu Gerbang Masuk Kota Wisata Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun karena dinilai meresahkan masyarakat.
Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno di Polsek Parapat, Sabtu (23/2) mengatakan, sekitar 200 warga Parapat menghadang truk kontainer bermuatan pakan ikan bertonase 20 ton yang ingin menerobos masuk ke Kota Parapat dengan tujuan ke Ajibata Kabupaten Tobasa. Sebelumnya, Rabu (20/2), truk tersebut sudah parkir panjang di Jalan Lintas (Jalinsum) Parapat akibat dilarang masyarakat.
Bambang menerangkan, situasi penghadangan truk kontainer, Jumat (22/2) malam sempat ricuh hingga adu dialog antar dua kubu, antar warga pendukung truk kontainer dengan masyarakat yang menolak keberadaan truk di Pintu Gerbang Kota Parapat. Namun situasi kondusif setelah dimediasasi pihak Uspika Girsang Sipangan Bolon dan akhirnya truk kontainer tetap tidak diizinkan melintas dalam kota dengan adanya surat dari Dishub Simalungun terkait larangan truk over tonase di jalan kelas III.
"Setelah kita berdialog dengan kedua belah pihak, truk kontainer akhirnya tidak diperbolehkan masuk ke dalam Kota Parapat setelah adanya surat dari Dishub, massa pun membubarkan diri. Situasi kondusif dan tidak ada korban jiwa serta perusakan barang," ungkap Kapolsek Parapat.
Kapolsek mengaku pihaknya sudah berdialog dengan pihak suplier pakan ikan agar menuruti permintaan masyarakat dengan menggantikan alat transportasi truk kontainer ke truk roda enam sehingga dapat melintas di jalan Kota Parapat demi keamanan dan ketertiban di Parapat.(*)
Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno di Polsek Parapat, Sabtu (23/2) mengatakan, sekitar 200 warga Parapat menghadang truk kontainer bermuatan pakan ikan bertonase 20 ton yang ingin menerobos masuk ke Kota Parapat dengan tujuan ke Ajibata Kabupaten Tobasa. Sebelumnya, Rabu (20/2), truk tersebut sudah parkir panjang di Jalan Lintas (Jalinsum) Parapat akibat dilarang masyarakat.
Bambang menerangkan, situasi penghadangan truk kontainer, Jumat (22/2) malam sempat ricuh hingga adu dialog antar dua kubu, antar warga pendukung truk kontainer dengan masyarakat yang menolak keberadaan truk di Pintu Gerbang Kota Parapat. Namun situasi kondusif setelah dimediasasi pihak Uspika Girsang Sipangan Bolon dan akhirnya truk kontainer tetap tidak diizinkan melintas dalam kota dengan adanya surat dari Dishub Simalungun terkait larangan truk over tonase di jalan kelas III.
"Setelah kita berdialog dengan kedua belah pihak, truk kontainer akhirnya tidak diperbolehkan masuk ke dalam Kota Parapat setelah adanya surat dari Dishub, massa pun membubarkan diri. Situasi kondusif dan tidak ada korban jiwa serta perusakan barang," ungkap Kapolsek Parapat.
Kapolsek mengaku pihaknya sudah berdialog dengan pihak suplier pakan ikan agar menuruti permintaan masyarakat dengan menggantikan alat transportasi truk kontainer ke truk roda enam sehingga dapat melintas di jalan Kota Parapat demi keamanan dan ketertiban di Parapat.(*)
Sumber: SIB
0 Komentar