Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Maruli Wagner Damanik untuk Simalungun 2020

Irjen Pol Maruli Wagner Damanik dalam satu seminar.Dok BS
Catatan: Anwar Saragih 

MH-Tak ada yang paling teduh daripada tubuh yang merengkuh, tak ada yang lebih tabah daripada jiwa yang merindukan rumahnya. Selalu ada jalan untuk pulang. Menuntaskan segala kerinduan, setelah perjalanan panjang yang telah dilaluinya.

Bersiap, bergegas dan menguji diri sendiri dalam sebuah pertarungan yang bahkan tidak dipikirkan sebelumnya. Ada doa, pun ada harapan. Karena apa yang tersisa dari setiap doa adalah harapan, terwujud jika Tuhan tak keberatan.

Pilihan itu pula yang diambil oleh seorang Irjen Pol Maruli Wagner Damanik. Jenderal bintang dua yang telah berkarir di tingkatan nasional, yang menjadi bakal calon bupati Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara pada Pilkada Serentak 2020 nanti.

Ragam pertanyaan mungkin kemudian datang menghampirinya, yang tidak lepas dari deretan narasi yang muncul di masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Tentang apa yang menjadi motif Wagner Damanik harus kembali ke daerah, ke tingkatan kabupaten pula. Walau pangkat yang dimilikinya akan lebih masyur dan terhormat jika ditujukan untuk menjadi Gubernur atau Wakil Gubernur.

Tapi ini tentang pilihan, bukan soal besar atau kecilnya wilayah. Ini tentang jiwa patriotisme yang dimilikinya. Ini tentang kecintaannya pada tanah lelulurnya, Kabupaten Simalungun.

Kerinduan memang begitu, selalu begitu, kerinduan pada tanah leluhur. Kerinduan akan bahasa ibu, yang mungkin jarang ia temui dalam ruang lingkup kerjanya.

Segudang prestasi telah diraih Wagner Damanik. Pelbagai jabatan di ruang lingkup kepolisian juga telah ia duduki. Pun pelbagai wilayah juga ia telah jalani sebagai proses menjalankan semua kewajibannya pada negara selama 35 tahun dalam karir di kepolisian.

Ini tentang pengabdian, pengabdian tak bersyarat dan tanpa batas oleh sosok putra Simalungun yang memiliki kekerabatan langsung dengan “Partuanon Sipolha”. Juli 2019, Ia akan pensiun dari karir kepolisiannya dengan status berkarier tanpa cacat. Sebuah langkah yang tepat untuk melanjutkan perjuangan di Pilkada Kabupaten Simalungun 2020.

Kini saatnya pula, setiap langkahnya akan diperhatikan oleh masyarakat. Setiap ide dan terobosannya akan diuji sebagai sebuah narasi besar kesejahteraan. Visi dan misinya adalah satu cerita yang harus logis dan dapat diterima masyarakat.

Cerita berikutnya adalah tentang cerita panjang dalam mengatasi persoalan kemiskinan di Tanah Simalungun, yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 jumlahnya hampir mencapai 93.000 jiwa.

Tak hanya itu saja, pengentasan pengangguran di Kabupaten Simalungun juga menjadi prioritas utama Wagner Damanik, sebab ada sekitar 36.000 masyarakat pengangguran di sana.

Pun terkait Indek Kebahagiaan Masyarakat (IKM) yang masih rendah akan menjadi prioritas utamanya dalam kepemimpinannya kelak bila rakyat Simalungun memberikan amanahnya.

Lebih lanjut, masalah angka stunting di Simalungun masih menjadi persoalan utama. Karena Kabupaten Simalungun masuk dalam 5 besar lokus utama kota/kabupaten yang angka stuntingnya tinggi di Sumatera Utara, setelah Kabupaten Langkat, Kabupaten Padang Lawas, Kota Gunung Sitoli dan Kabupaten Nias Utara.

Pada pengertian yang lebih sederhana, stunting adalah masalah gagal tumbuhnya anak karena persoalan kekurangan gizi.

Hal yang paling sahih adalah tentang persoalan pengelolaan birokrasi yang rumit dan buruk di Kabupaten Simalungun. Dampaknya terjadi pelbagai masalah di Simalungun yang tak kunjung selesai hingga hari ini.

Wagner Damanik, tentu saja tidak boleh dibiarkan sendiri dalam memikirkan Simalungun, Ia harus ditemani dan dibantu oleh seluruh insan tua maupun muda. Rekam jejaknya sebagai polisi yang baik dan jujur menjadi modal bagus untuk running di Pilkada tahun depan.

Selebihnya adalah dukungan moril, dukungan yang tulus dalam mewujudkan Simalungun yang bersih, Simalungun yang bermartabat, Simalungun yang hebat dan Simalungun yang disegani dan dihargai oleh wilayah-wilayah lain di Indonesia.

Tentu saja, majunya Wagner Damanik menjadi bakal calon bupati Simalungun akan membuka mata banyak orang tentang arti sebuah pengabdian dan kerinduan membangun tanah lelulurnya. Patriotisme Wagner Damanik pun akan menjadi narasi tersendiri dalam melihat Kabupaten Simalungun yang sangat kaya akan potensi Sumber Daya Alamnya (SDA).

Sebab, Kabupaten Simalungun merupakan satu dari 7 kota/kabupaten yang akan bersinergi dalam skema pengembangan Otorita Danau Toba. Pun di kabupaten Simalungun terdapat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang memiliki potensi bagus secara perekonomian.

Artinya, selain potensi perkebunan, pertanian, hutan, hingga perikanan dan peternakan. Kabupaten Simalungun memiliki potensi industri dan pariwisata yang sangat bagus.

Melihat potensi Kabupaten Simalungun harusnya persoalan kesejahteraan di Tanah Habonaron Do Bona ini sudah lama selesai. Pun Wagner Damanik telah memiliki formula dalam memaksimalkan seluruh potensi tersebut menjadi sebuah jalan panjang untuk membangun Kabupaten Simalungun.

Pada bagian yang berbeda, masyarakat Simalungun patut bersyukur. Ada sosok seperti Wagner Damanik, tokoh yang seharusnya sudah bisa menikmati hari tuanya sebagai pensiunan jenderal kepolisian.

Pun ini tidak ada urusannya dengan hanya sekedar urusan politik dan kekuasaan semata. Karena bagi Wagner Damanik politik bukan hanya sekadar jalan untuk berkuasa semata, tetapi politik adalah jalan untuk mensejahterakan masyarakat Simalungun secara konstitusional.

Selalu ada cara untuk pulang ke kampung tanah leluhur. Tapi pulang dengan membawa seluruh harapan masyarakat Simalungun untuk lebih maju adalah satu cerita yang akan di goreskan Irjen Pol Wagner Damanik.(Penulis Adalah Aktivis Politik)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar