Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Djonggi Simorangkir : Protap Sudah Menggemparkan Dunia, Apa Mau Dilupakan ?

Dr Djonggi Simorangkir SH MH

Jakarta, MH - Rencana pembentukan Provinsi Danautoba (Prodato) adalah hak konstitusional warga negara. Akan tetapi, apa yang dilakukan para tokoh yang telah berjuang keras merealisasikan Provinsi Tapanuli (Protap) harus dihargai.

Jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dengan kata lain, saat moratorium pemekaran daerah dibuka, idealnya, Protap yang harus diperjuangkan lebih dulu.

Penegasan bernas ini disampaikan tokoh Batak sekaligus pengacara populer dan pengamat sosial kemasyarakatan Dr Djonggi Simorangkir SH MH, saat dimintai komentarnya seputar rencana pembentukan Prodato di kediamannya di kawasan elite Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/7) malam.

"Protap merupakan perjuangan untuk mendekatkan rentang kendali pemerintahan seperti sekarang ini. Masyarakat perlu dilayani dengan baik, karena itu perlu dibentuk provinsi baru di Sumut," kata Djonggi.

Lebih jauh suami Dr Ida Rumindang Radjagukguk SH MH yang juga seorang advokat, moderator, sengketa pajak dan ahli hukum ini mengatakan, "Apakah rencana Prodato ini juga sudah dibicarakan dengan para tokoh Protap yang sudah mengalami masa-masa sulit perjuangan sampai harus mendekam di balik jeruji besi?"

Djonggi mengajak para penggagas Prodato untuk menghormati para pejuang Protap. Jangan asal lenggang kangkung aja kalau meminjam istilah orang Jawa.

Demikian juga bila Protap terealisasi, Djonggi mengusulkan diadakan konvensi untuk pemilihan gubernur, dimana setiap marga mengirim satu putra terbaiknya untuk 'diadu' dengan marga lain.

Dengan begitu, akan lahir sosok pemimpin yang benar-benar punya keunggulan dan kualitas yang tidak biasa-biasa saja. Kalau perlu dilakukan tes tertulis dan wawancara bagi para calon gubernur kelak.

Selanjutnya ayah dari Glenn Felix SH MH yang juga berkarir di dunia advokat, kurator, dan sengketa pajak ini mengatakan, "Protap sudah menggemparkan dunia, apa mau dilupakan begitu saja? Harus tahu diri dan berkaca dulu". (SIB).

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar