Menteri ATR/BPN Sofyan A Djalil(Kompas.com / Dani Prabowo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menteri ATR Sebut Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur", https://money.kompas.com/read/2019/08/22/141609226/menteri-atr-sebut-ibu-kota-baru-di-kalimantan-timur?page=2. Penulis : Akhdi Martin Pratama Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan |
JAKARTA,
MH —
Pemerintah telah menentukan lokasi untuk ibu kota baru Indonesia. Menteri
Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil menyebut lokasi ibu kota baru itu
berada di Provinsi Kalimantan Timur. “Iya Kaltim benar,” ujar Sofyan di Kantor
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Namun,
Sofyan masih mengunci rapat di mana persisnya lokasi ibu kota baru tersebut.
Dia tak ingin membocorkan lokasi tersebut sebelum memastikan ketersediaan lahan
di lokasi itu. “Tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana,” kata Sofyan.
Menurut Sofyan, begitu lokasi
pasti calon ibu kota baru itu diumumkan Presiden Jokowi, pihaknya akan
mengamankan kepemilikan lahannya. “Begitu diputuskan di mana lokasinya, akan
kami kunci (lahannya),” ucap dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo
sendiri pernah mengunjungi Provinsi Kaltim pada Mei 2019. Saat itu dia
mengunjungi salah satu satu lokasi bernama Bukit Soeharto di Semboja, Kabupaten
Kutai Kartanegara, Kaltim. Lokasi tersebut digadang-gadang akan menjadi lokasi
ibu kota negara Indonesia.
Pemerintah
pun sudah memperhitungkan dana yang dibutuhkan untuk membangun ibu kota baru.
Dengan luas pusat pemerintahan 2.000 hektar dan luas kota keseluruhan 40.000
hektar, pemerintah telah menganggarkan sebesar 33 miliar dollar AS atau setara
dengan Rp 446 triliun.
Dana
tersebut akan digunakan untuk membangun infrasrtuktur dasar kota dan berbagai
kelengkapannya. Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PAN-RB)
Syafruddin
memperkirakan akan ada 800.000 aparatur sipil negara ( ASN) yang pindah jika
ibu kota jadi dipindahkan.
“ASN pusat sudah ada datanya tinggal ibu kotanya di mana tinggal pindah. Ya kurang lebih hampir satu juta, sekitar 800.000 (ASN) yang pindah,” ujar Syafruddin di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
“ASN pusat sudah ada datanya tinggal ibu kotanya di mana tinggal pindah. Ya kurang lebih hampir satu juta, sekitar 800.000 (ASN) yang pindah,” ujar Syafruddin di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Syafruddin
mengatakan, 800.000 ASN yang pindah tersebut terdiri dari semua kementerian
yang ada di Jakarta. Menurut dia, para ASN harus siap jika nanti dipindah.
“Kalau semua kementerian dan lembaga pindah, ya ASN pindah. Enggak mungkin
tinggal di sini (Jakarta),” kata mantan Wakapolri tersebut.
Berbeda
dengan Syafruddin, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana
mengatakan, tak semua ASN di kementerian akan dipindah ke ibu kota baru.
Dia
memperkirakan hanya 600.000 ASN yang akan dipindah ke ibu kota baru. “Enggak
semuanya. Yang pindah adalah yang tidak ada hubungannya dengan pelayanan
publik. Yang pelayanan (publik) enggak bisa pindah,” kata Bima. (KOMPAS.com).
0 Komentar