MEDALI: Pemasangan medali ‘Mesrop Mashtots’ kepada Pdt Dr Soritua Nababan dari Gereja Katolik Armenia di Cicilia oleh Paus dari Tahta Suci Cilicia, Sabtu (1/2). |
Armenia, MH - Pelopor gerakan ekumenis di Asia Pdt Dr Soritua Albert Ernest Nababan dianugerahi medali St Mesrop Mashtots His Holiness Aram I di Gereja Armenia Catholicos of Cilicia, Sabtu (1/2).
Di hadapan para pemimpin ekumenis global serta perwakilan dari komunitas Armenia yang hadir pada acara khusus di Catholicosate Armenia dari Rumah Besar Cilicia, Lebanon, Paus dari Tahta Suci Cilicia menyerahkan medali tersebut kepada Dr Nababan dan mengenang kembali kepemimpinan beliau dalam gerakan ekumenis di berbagai tingkatan.
Soritua Nababan, Ephorus emeritus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) itu telah terlibat dalam gerakan ekumenis di Indonesia, Asia, dan di tingkat global dalam berbagai kesempatan. Ia merupakan sekretaris pemuda pertama dari Konferensi Kristen Asia Timur, sebagai pendahulu di Dewan Gereja Asia (CCA), dan kemudian terpilih sebagai Presiden CCA (1990-1995).
Dalam Dewan Gereja Sedunia (WCC) Dunia, Dr Nababan menjabat sebagai anggota Komite Pemuda WCC pada 1950-an, Moderator Komisi WCC tentang Misi dan Penginjilan Dunia pada 1970-an, dan anggota Komite Sentral WCC pada waktu yang berbeda.
Catholicos Aram I telah menjabat dua periode sebagai Moderator Komite Sentral WCC, dan selama masa jabatan pertamanya, Dr Nababan adalah Wakil Moderator.
Penghargaan bergengsi St Mesrop Mashtots dibentuk oleh Gereja Katolik Cilicia dari Armenia untuk menghormati para pemuka gereja dan masyarakat sebagai pengakuan atas kontribusi yang telah diberikan selama hidup mereka.
St Mesrop Mashtots (360-440 M) adalah seorang biarawan, teolog, dan ahli bahasa yang menurut tradisi, menemukan naskah Armenia pada tahun 405 M dan membantu membangun zaman keemasan sastra Kristen Armenia.
Mesrop Mashtots memulai kehidupan biara sekitar 395 M, ditahbiskan sebagai imam, berkomitmen seumur hidup untuk kehidupan spritual serta mendirikan beberapa biara. Ia juga menyebarkan Injil di daerah-daerah terpencil di Armenia untuk menolak Mazdaisme, sebuah tatanan keagamaan yang diturunkan dari Zoroastrianisme, serta menemukan 36 huruf alfabet Armenia.
Sekretaris Jenderal CCA Dr Mathews George Chunakara, yang juga hadir di acara tersebut menyatakan kebahagiaannya atas penghargaan kepada Dr Nababan, dan menyampaikan harapan terbaiknya atas nama keluarga besar ekumenis Asia.
Dr. Chunakara menyatakan bahwa Dr. Soritua Nababan merupakan sebuah bukti nyata dari pengartikulasian identitas oikoumenis Asia dan kontribusi Asia terhadap gerakan ekumenis global selama beberapa dekade. Sekretaris Jenderal CCA ini menambahkan bahwa penghargaan kepada Pdt. Nababan oleh Uskup Katolik Armenia di Cicilia adalah merupakan suatu kehormatan besar yang dianugerahkan kepada pemimpin ekumenis Asia.
Dalam sambutannya setelah menerima penghargaan bergengsi tersebut, Dr. Soritua Nababan mengatakan sangat tersentuh oleh kehormatan yang diberikan kepadanya, dan selalu mengagumi kepemimpinan karismatik dan komitmen oikoumenis dari Yang Mulia Aram I, yang juga telah diterima dan diakui oleh komunitas ekumenis global sebagai pemimpin gerejawi dan ekumenis yang setia pada abad ini.
Selain kepada Pdt. Nababan, penghargaan yang sama juga diberikan Pendeta Dr Samuel R. Kobia, yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal WCC.
Acara pemberian penghargaan ini juga dihadiri Pendeta Dr Konrad Raiser, mantan Sekretaris Jenderal WCC, yang juga merupakan penerima penghargaan Mesrop Mashtots pada tahun 2003. (pgi.or.id/c)
Pemasangan medali 'Mesrop Mashtots' kepada Dr. Soritua Nababan dari Gereja Katolik Armenia di Cicilia oleh Paus dari Tahta Suci Cilicia. (SIB)
0 Komentar