Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Romo Franz Magnis Suseno Dan 4 (Empat) Orang Tokoh Moderat Asal Indonesia

Illustrasi.

Jambi, MH - Banyak tokoh agama asal Indonesia yang memiliki pandangan yang moderat dan berkemajuan. Salah satunya adalah tokoh agama Kristen asal Indonesia yang turut memberikan sumbangsih pada perjalanan Bangsa Indonesia.

Berikut Majalah Holong Online merangkum dari berbagai sumber 5 orang tokoh Indonesia beragama Kristen yang memberi kontribusi aktif pada kemajuan Bangsa Indonesia.

1. Franz Magnis Suseno

Franz Magnis Suseno merupakan tokoh intelektual yang sudah malang melintang dalam perjalanan kebangsaan Indonesia. Selain aktif di bidang akademik, Franz Magnis Suseno atau akrab disapa dengan Romo Magnis merupakan seorang Pastor Katolik.

Meskipun seorang pemuka agama, tetapi Romo Magnis memiliki pandangan kebangsaan yang mendalam. Hal itu sudah terpatri dalam dirinya sejak muda.

Pada tahun 1961, di usia 25 tahun, Magnis yang saat itu masih Warga Negara Jerman, datang ke Indonesia untuk belajar Teologi dan Budaya Jawa.

Perjalanan spritual dan kultur yang ia dapatkan membuatnya jatuh cinta pada Indonesia. Kecintaannya pada Indonesia membuatnya berniat untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Usahanyapun  untuk menjadi WNI akhirnya terwujud pada tahun 1977.

Kecintaannya tersebut membuatnya aktif dalam perjalanan kebangsaan, salah satu sumbangsihnya dalam budaya Indonesia adalah dengan menulis buku berjudul “Etika Kebangsaan Etika Kemanusiaan”. 

Ia juga aktif di bidang pendidikan sebagai Direktur Program Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta.

Sumbangsih Romo Magnis tersebut kemudian membuatnya dianugerahi Bintang Mahaputra Utama oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2015.

2. Johannes Leimena 

Johannes Leimena merupakan salah satu tokoh Kristen asal Indonesia yang memiliki sumbangsih dalam perjalanan Bangsa Indonesia. Tidak hanya dalam bidang agama, ia juga aktif dalam bidang pergerakan mahasiswa era pra kemerdekaan melalui Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Johannes mampu mentransformasi GMKI dari gerakan keagamaan di kalangan kampus menjadi organisasi yang memiliki pandangan keindonesiaan yang selaras dalam pandangan keimanan Kristen.

Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Johannes membantu jalannya pemerintahan pusat dengan menempati sejumlah posisi Menteri, seperti Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Wakil Perdana Menteri ketika masa Republik Indonesia Serikat, Menteri Koordinator Kompartemen Distribusi, dan terakhir Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan.

Pada tahun 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan Johannes Leimena sebagai Pahlawan Nasional  melalui Keputusan Presiden No 52 TK/2010.

3. Wilhelm Johannis Rumambi

Wilhelm Johannis Rumambi atau sering di singkat dengan W.J. Rumambi merupakan tokoh asal Minahasa, Sulawesi Utara yang aktif dalam pergerakan keagamaan di Indonesia. Sebagai alumni Sekolah Tinggi Teologia (STT) Jakarta pada tahun 1940, W.J Rumambi sempat menjadi pengurus Gereja Masehi Injili di Minahasa.

Aktivitas W.J. Rumambi dalam perjalanan bangsa dimulai pasca partai yang ia wakili, Partai Kristen Indonesia (Parkindo) keluar menjadi salah satu pemenang dalam Pemilu tahun 1955. Ia mewakili partainya dalam sidang-sidang Dewan Konstituante di Bandung, Jawa Barat.

Sumbangsih terbesar W.J. Rumambi terhadap perjalanan Bangsa Indonesia adalah saat ia menjabat sebagai Menteri Penerangan Republik Indonesia dalam Kabinet Dwikora III.

4. Amir Sjarifoeddin Harahap 

Amir Sjarifoeddin merupakan salah satu Tokoh Nasional yang memiliki sumbangsih dalam perjalanan kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak muda, Amir sudah mendapatkan pendidikan Filsafat. Ia sempat bersekolah di Haarlem, Belanda sebelum memperoleh gelar Sarjana Hukum di Batavia (sekarang Jakarta). 

Pada tahun 1931, Amir memutuskan berpindah keyakinan menjadi Kristen Protestan yang disahkan oleh gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Batavia sekarang Jakarta. Amir juga aktif dalam pergerakan GMKI di era pendudukan Jepang.

Perjuangan Amir dalam kemerdekaan Republik Indonesia adalah ketika ia mampu melakukan propaganda massa untuk melawan pendudukan Jepang di seluruh wilayah Nusantara. 

Kemampuan analisis dan pendekatan massa  yang dimilikinya tersebut membuatnya dipercaya Presiden Soekarno menempati beberapa jabatan menteri di awal-awal masa pemerintahannya, antara lain Menteri Penerangan dan Menteri Pertahanan.

5. Yosepha Alomang

Yosepha merupakan pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) asal Papua yang memperjuangkan kelestarian alam dan lingkungannya dari eksploitasi alam yang dilakukan Freeport kepada masyarakat yang terdampak.

Masa kecil Yosepha yang hidup tanpa Ayah dan Ibu membuatnya berjuang untuk mempertahankan hidupnya dengan berbagai cara. Memasuki tahun 1970-an, Yosepha mendedikasikan dirinya sebagai bidan dengan bantuan gereja Katolik.

Yosepha memulai awal mula perjuangan penegakan HAM nya saat anak sulungnya yang baru berumur 3 tahun meninggal karena kelaparan. Ia memutuskan melakukan perlawanan kepada Freeport karena merasa perusahaan tambang emas terbesar di dunia tersebut tidak memberikan tanggung jawab kepada warga Amungme sebagai masyarakat sekitar yang terdampak aktivitas tambang.

Yosepha bersama warga Amungme melakukan perlawanan dengan memotong saluran pipa Freeport. Ia bersama warga harus keluar masuk hutan untuk menyelamatkan diri dari aparat militer yang menjaga Freeport.

Usaha Yosepha dan warga tidak sia-sia. Freeport akhirnya memutuskan untuk memberikan 248.000 dollar Amerika Serikat kepada Yosepha. Uang tersebut ia gunakan untuk membangun Kompleks Yosepha Alomang.

Perjuangan Yosepha juga mendapat penghargaan dari beberapa lembaga, yakni Anugerah Lingkungan Hidup oleh Yap Thiam Hien Awards pada tahun 1999 oleh Yayasan Pusat Studi Hak Asasi Manusia Yap Thiam Hien dan Anugerah Lingkungan Hidup dari Goldman Environmental Foundation pada tahun 2003. (MH – Fendi Sinabutar).




Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar