Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Cara Warga Desa Lumban Suhi - Suhi Kabupaten Samosir Atasi Masalah Ekonomi Saat Pandemi Covid- 19

Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Limban Suhi-Suhi, Stela Florensia Hutajulu, mengembangkan ide kreatif dengan para warga setempa dengan membuat warung hidup.
Jambi, MH Penurunan omzet dialami pada perajin tenun, pedagang dan nelayan yang berada di Desa Lumban Suhi-Suhi Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Hal ini tidak terlepas oleh pandemi virus Corona Covid- 19 yang masih terjadi.

Melihat kondisi tersebut Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Lumban Suhi-Suhi Stela Florensia Hutajulu, mengembangkan ide kreatif dengan para warga setempat dengan membuat warung hidup.

Dijelaskan Stela, warung hidup yang dimaksud seperti menam sayur di halaman rumah. Tujuannya meminimalisir pengeluaran uang belanja sayur. Pihak perangkat desa kemudian menyuplai bibit-bibit sayur untuk warga desa.

"Warga diajak mengaktifkan lahan tidur misalnya menanami jagung atau tanaman jangka pendek untuk mengantisipasi harga bahan pangan naik atau kelangkaan bahan pangan," kata Stela, Rabu (10/6/2020).

Tidak hanya itu warga juga diberi pelatihan seperti cara pengasinan ikan, membuat tempe dan membuat produk bawang goreng. Mengenai pelatihan pengasinan ikan dikhususkan untuk para nelayan.

Kemudian pelatihan tempe dan bawang goreng untuk para ibu-ibu penenun, yang ekonominya terdampak akibat Pandemi Covid- 19. Warga lain yang ingin menambah pengetahuan juga bisa mengikuti pelatihan.

"Kegiatan ini untuk menggerakkan industri kecil atau rumahan. Target menolong ibu-ibu sambil menunggu kondisi pasar tenun membaik," sebutnya.

Tidak ada syarat khusus bagi warga yang ingin mengikuti pelatihan. Anggota PKK Desa Suhi-Suhi membuka peluang besar kepada warganya yang ingin ikut pelatihan.
Diterangkan Stela, alasan dilakukannya kegiatan ini karena berbasis skill atau ketrampilan dan mudah dipelajari. Bahan pokoknya juga terbilang murah serta pangsa pasarnya ada. Sebab di masa Pandemi Covid- 19, paling laku adalah produk makanan. "Makanya anggota PKK dan warga fokus ke produk makanan," ujarnya.

Untuk produk tempe dan bawang goreng dibeli oleh pihak Kabupaten. Tidak hanya membeli pihak Kabupaten juga siap membantu sistem pemasaran, karena saat ini pemasaran dari rumah ke rumah sangat banyak permintaan.

"Nah ini dapat menambah pemasukan keuangan warga. Kegiatan ini sudah berjalan sejak April 2020 hingga saat ini," terangnya.

Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Desa Lumban Suhi-Suhi kurang lebih 475 KK. Untuk pelatihan tempe dan bawang goreng diikuti 22 orang, sedangkan pelatihan pengasinan ikan diikuti 20 orang yang berprofesi sebagai nelayan di Danau Toba.

Tidak ada syarat khusus bagi warga yang ingin mengikuti pelatihan. Anggota PKK Desa Lumban Suhi-Suhi membuka peluang besar kepada warganya yang ingin ikut pelatihan. Setelah pelatihan pertama, warga menginginkan untuk membuka pelatihan berikutnya.

Terkait pandemi Covid- 19, Stela berharap segera berakhir, agar perekonomian warga, khususnya di Desa Lumban Suhi-Suhi pulih kembali dan tak banyak pengangguran. Harapan dari pelatihan warga Desa Lumban Suhi-Suhi menerapkan apa yang sudah dilatih.

"Tidak hanya menerapkan dalam praktik di rumah, tetapi mengembangkan menjadi bisnis," Stela menandaskan. (Liputan6.com).


Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar