Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Luhut Binsar Panjaitan: Ada Pihak Ikut Tunggangi Demo Omnibus Law Demi Tahun 2024

Jend TNI AD (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.

Jambi, MH - Gelombang demo dan unjuk rasa terus disuarakan rakyat untuk menentang disahkannya Undang - Undang Cipta Kerja Omnibus Law oleh DPR. Bukan cuma terjadi di satu daerah, akan tetapi demo Omnibus Law ini telah turut menjalar ke berbagai daerah di Tanah Air.

Menyikapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Jend TNI AD (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, MPA angkat suara. Menurut dia pemerintah hingga kini terus coba menjelaskan kepada publik lebih jauh dan lebih luas lagi tentang apa konten dari Omnibus Law ini.

Terutama soal Undang-undang Cipta Kerja yang dianggap paling punya banyak dinamika sosial di masyarakat. Penjelasan itu, kata dia, hingga kini aktif disampaikan para menteri dan jajarannya kepada publik.

Luhut turut meminta agar para pendemo ikut membaca dahulu substansi dari UU Omnibus Law Cipta Kerja. Jangan sampai aksi dilakukan, tanpa mengetahui makna dari apa yang diperjuangkan.

“Jadi di lihat dulu saran saya, biar semua tenang kalau kita ini cinta Negara ini. Baca dulu dengan seksama, baru komentar. Jadi jangan nanti beri komentar - komentar tapi belum di baca dan di lihat semua,” kata Luhut di Satu Meja The Forum disitat Kamis, 8 Oktober 2020.

Dalam kesempatan itu, Luhut juga menyampaikan kepada pembawa acara untuk tidak menguji pasal yang ada. Sebab, kata Luhut, dirinya tak hapal karena saking banyaknya pasal.

“Kamu juga jangan menguji saya untuk pasal, saya enggak akan hapal. Tadi kan kamu sebut Pasal 81, saya coba ingat - ingat,” kata dia lagi.

Yang pasti, kata dia, hingga kini Pemerintah terus membuka ruang bagi siapapun pihak yang menyampaikan pendapatnya. Pemerintah berjanji untuk terus mendengar pendapat dan suara rakyat.

Sementara itu, Luhut juga menyinggung demo Omnibus Law dengan gerakan oposisi turut berkaitan. Kata dia, hal itu sudah terpantau oleh Pemerintah.

Padahal sejatinya, ada baiknya sejumlah negarawan tersebut mendorong publik untuk menempuh jalur yang baik, seperti mengujinya di Mahkamah Konstitusi atau melakukan judicial review.

“Kalau itu baru nujukin negarawan. Tapi kalau kamu merusak, membuat anakis, Negara akan bertindak,” ungkapnya.

Artinya semangat yang disampaikan oposisi sebaiknya bukan berorientasi pada kekuasaan belaka. Melainkan juga harus memikirkan kemaslahatan ummat dan kebaikan rakyat.

“Bukan spiritnya kalau untuk kuasa, saya pengen ganggu, jangan begitu. Nanti kalau kau mau jadi pejabat, tahun 2024, itu ada kalendernya. Istilah saya, birahi-birahi kekuasaannya ditahan dulu deh. Ini kan masih suasana Pandemi Covid-19.”

Saat ditanya lebih jauh soal siapa yang dimaksud Luhut melakukan penunggangan aksi, dia kemudian menjawab semua bisa melihat dengan jelas, siapa pihak yang dimaksud.

“Pasti adalah (yang menunggangi untuk ambisi 2024), enggak usah orang pintar juga tahu. Kita kan juga bisa lihat dari semua. Kan pemerintah punya tools-nya juga untuk lihat begitu-begituan,” kata Luhut.

Sejauh ini Pemerintah ditegaskan Luhut sangat kuat. Hingga kini pula, dirinya meyakini betul apa yang dilakukan pemerintah sudah tepat, dan berada di jalan yang benar. Karena menawarkan program yang bagus dan tetap berorientasi pada rakyat.

“Sekarang mau cari presiden kencang kayak begini di mana? Kita tidak berbuat salah, program bagus, kita jalan benar, buat rakyat, kenapa tidak confidence. Kecuali saya maling, bikin perusahaan selama saya jadi menteri.” ujarnya. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar).


Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar