Penenun Ulos di Kampung Ulos Desa Silalahi 2. |
Camat Kecamatan Silahisabungan, Hamaska Presdi Ardianto Silalahi, S.Pt, MM Kamis 4/2/2021 mengatakan, pejabat Negara tersebut hadir 20 Februari 2021 yang akan datang. Pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan. Menginap kemungkinan di Simalem Resort.
Kegiatan dipusatkan di Hotel Debang Resort Silalahi. Selain itu, juga melakukan kunjungan ke Kampung Ulos di Desa Silalahi 2. Untuk melihat langsung penenun ulos tersebut.
Tujuan agenda, tentunya dalam rangka pengembangan parawisata. Sehubungan itu, pihaknya sedang melakukan persiapan diantaranya pembersihan. Untuk lebih jelas, sebaknya ditanya ke Dinas Parawisata, ujar Hamaska Presdi Silalahi.
Sementara itu, Kepala UPTD Peralatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Halomoan Sidabutar mengatakan, Menteri dimaksud adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Diakui, mereka sedang melakukan persiapan diantaranya pembersihan jalan menghubungkan Simpang Lae Pondom ke Silalahi.
Diakui,sebenarnya ruas tersebut merupakan tanggung jawab Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Halomoan membenarkan, mengerahkan alat berat. Selain itu, personel Dinas Lingkungan Hidup juga turun .
Terpantau, ruas itu sedang ditata. Rerumputan di tepi jalan dibabat. Beberapa orang memungut sampah ditampung ke dump truk. Setidaknya 3 alat berat didatangkan untuk penataan termasuk walas untuk pemadatan bahu jalan.
Bahkan, patok jalan berwarna kuning yang dibangun pemerintah turut disapu. Seorang warga saat di ajak berbincang - bincang di salah satu warung di Silalahi yang tidak mau disebut namanya mengatakan, begitulah realitanya.
Kalau turun pejabat dari pusat, jalan baru di perbaiki dan dibersihkan, Dikatakan lebih lanjut maunya tiap harilah datang menteri, biar jalan bagus dan terus bersih, ungkapnya dengan nada kesal.
Bupati Kabupaten Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu sudah sering turun ke Silahisabungan. Namun, tidak ada pembenahan jalan signifikan di lintasan tersebut. Semak dibiarkan subur dan lobang yang berpotensi menimbulkan celaka, diabaikan. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar).
0 Komentar