Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meninjau kesiapan lahan yang akan dikembangkan sebagai Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Holtikultura (TSTH2). |
"Indonesia memiliki 30.000 spesies herbal, oleh karenanya Presiden ingin ada satu pusat riset herbal berkelas dunia, yang saat ini sedang kita kembangkan bersama dengan BPPT dan lima universitas yang dipimpin oleh IT DEL," ujar Menko Luhut Jumat, 12/2/2021.
Selanjutnya Menko Luhut mengatakan di pusat herbal tersebut akan dilakukan penelitian pengembangan bibit - bibit hortikultura yang berkualitas tinggi.
"Kawasan ini akan menjadi pusat bibit herbal dan hortikultura yang hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat," imbuhnya.
Pusat bibit tersebut juga akan mendukung program ketahanan pangan seluas 2.000 hektare yang selanjutnya akan dibangun di sekitar lokasi tersebut.
Nantinya juga akan dibangun jalan yang dapat mengintegrasikan antara kawasan food estate, kebun raya, dan TSTH2.
Pembangunan jalan akan mulai ditangani pada Maret 2021 dan ditargetkan akan dapat terhubung pada Mei 2021 dan selesai pada Juli 2021.
Adanya pembukaan jalan itu diharapkan dapat memangkas waktu tempuh dari Bandara Silangit ke lokasi menjadi kurang lebih 45 menit, ungkapnya.
Di kawasan tersebut juga akan dibangun fasilitas pendukung TSTH2, laboratorium, taman koleksi, pembenihan dan penelitian, silvopastura, wisata alam, wisata buatan, kantor, mes bagi peneliti, serta guest house.
"Saya harap kita bisa tanam bibit bagus dan unggul disini, sehingga kita bisa bangga katakan ini bibit dari Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan. Untuk itu, diharapkan masyarakat dan pemerintah harus saling bekerja sama dan yang terpenting bekerja dengan hati," kata Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar).
0 Komentar