Presiden RI H Joko Widodo. |
Dalam unggahan tersebut, Presiden Jokowi menyantumkan ilustrasi gambar mahkota berduri, dibubuhi ucapan peringatan Jumat Agung. Dalam ajaran umat Kristiani, mahkota berduri ditaruh ke kepala Yesus sebelum disalibkan hingga wafat.
Lalu, Jokowi juga memberi pesan bahwa saat ini masa - masa kesulitan tengah datang. Namun, Presiden Jokowi percaya akan ada kemudahan yang menyusul setelahnya.
"Di balik setiap kesulitan yang dihadapi umat manusia, di balik setiap pengorbanan, akan ada kemudahan," ungkap Jokowi pada Jumat, 2 April 2021.
Jelang Hari Raya Paskah, Tanah Air diterpa serangan aksi teror di sejumlah wilayah, yakni Gereja Katedral di Makassar Provinsi Sulawesi Selatan dan Mabes Polri di Jakarta Selatan. Selain itu, masih Pandemi Covid- 19 juga belum usai, ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Aparat keamanan bersiaga mengamankan lokasi vital jelang perayaan tersebut. Semalam, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga meninjau langsung pengamanan yang dilakukan oleh personel gabungan dari TNI dan Polri di Gereja Katedral Jakarta.
Kedatangan Hadi beserta rombongan di Gereja Katedral disambut oleh Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.
Mereka berbincang terkait pengamanan gereja yang dilakukan TNI dan Polri pasca aksi terorisme yang terjadi di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri Jakarta, beberapa hari yang lalu.
Hadi menyampaikan, jajaran TNI - Polri bakal meningkatkan kewaspadaan dan memberikan keyakinan serta rasa aman kepada masyarakat untuk beraktivitas, baik dalam melaksanakan ibadah maupun aktivitas sehari - hari, pungkasnya dengan nada tegas.
“Untuk itu, TNI dan Polri menggelar kekuatan di titik - titik terpilih di seluruh Indonesia mulai malam hari ini, baik di gereja, tempat - tempat keramaian maupun objek vital Nasional. Kegiatan itu akan dilaksanakan secara terpilih dan terus menerus,” ungkap Hadi.
Panglima TNI juga mengatakan bahwa dari Intelejen TNI dan Polri terus berkoordinasi untuk melaksanakan deteksi dini dan cegah dini terhadap kemungkinan - kemungkinan adanya kerawanan.
“Oleh sebab itu, malam hari ini saya mengecek di lapangan dan sudah tergelar sebanyak 5.590 anggota TNI dan Polri di beberapa titik yang kita anggap harus diperkuat untuk pengamanannya,” ujarnya. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar).
0 Komentar