 |
| Raja Sisingamangaraja XII Pahlawan Kemerdekaan Nasional RI. |
Di acara ini, Bupati Nikson Nababan sekaligus sebagai narasumber dengan topik Perjuangan Raja Sisingamangaraja XII sebagai inspirasi Leadership yang baik.
Peringatan 114 tahun Wafatnya Pahlawan Kemerdekaan Nasional Raja Sisingamangaraja XII secara daring ini diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Perkumpulan Komite Independen Batak (KIB) bersama salah satu media, di dukung oleh Yayasan Sisingamangaraja XII.
“Mengisi perjuangan para pahlawan, khususnya Sisingamangaraja XII dapat kita isi dengan bagaimana bekerja dengan hati untuk kemajuan bangsa kita, khususnya Bangso Batak. Tidak ada duduk bersama dengan kaum penjajah, ingin mengadu domba masyarakat,” kata suami Satika Simamora.
Putra kelahiran Siborongborong ini menyebut bahwa kegagalan Bangso Batak ada di Hosom, Teal, Elat dan Late (Hotel). “Untuk itu mari kita hilangkan itu dari diri kita. Kita tunjukkan bahwa kita satu untuk kemajuan Bangso Batak,” imbuhnya.
Raja Sisingamangaraja XII lahir di Bakkara 18 Februari 1845 dan gugur pada tanggal 17 Juni 1907 dalam peperangan melawan pasukan Belanda di Aek Sibulbulon huta Si Onom Hudon perbatasan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Dairi oleh peluru pasukan Marsose Belanda pimpinan Kapten Christopel.
Dalam peristiwa gugurnya Raja Sisingamangaraja XII turut juga gugur bersama dua putranya Patuan Nagari dan Patuan Anggi serta putrinya yang bernama Lopian.
Sebelumnya Pahlawan Bangso Batak ini dimakamkan di Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara, pada tahun 1953 dipindahkan ke Soposurung Balige Kabupaten Toba.
Berdasarkan SK Presiden RI No: 590/1961 pada tanggal 9 November 1961 Pemerintah menganugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional kepada Raja Sisingamangaraja XII.
Untuk mengenang perjuangan Raja Sisingamangaraja XII namanya diabadikan menjadi nama jalan di beberapa Kabupaten/Kota di Indonesia dan juga digunakan dalam pecahan uang kertas Rp 1.000,- pada tahun 1987. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar).
0 Komentar