Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Munas Silau Raja 22 - 24 Oktober 2021 Di Batam Lakukan 3 Hal Bermakna, Bermartabat Dan Bermanfaat

Daslan Malau Ketua Panitia Munas Parsadaan Pomparan Silauraja se Kepulauan Riau.

Medan, MH - Parsadaan Pomparan Silauraja se- Kepulauan Riau menginisiasi Musyawarah Nasional (Munas) pertama di Batam, Kepulauan Riau, 22 - 24 Oktober 2021 mendatang. Sebelumnya wacana ini sudah tercetus pada saat Musyawarah Wilayah (Muswil) Parsadaan Pomparan Silauraja se- Kepri Senin, 17 Agustus 2020 lalu.

Adapun Pomparan Oppu Silauraja, yakni Malau, Manik, Ambarita dan Gurning. Mengingat keturunan Silauraja kian banyak di Indonesia, Silauraja Kepri bersama beberapa daerah terpanggil untuk menjaga tatanan hukum adat yang diwariskan oleh si "Pembawa Damai dan Menjadi Cahaya" di tengah kesulitan, julukan Oppu Silauraja.

Tak dipungkiri, keberadaannya sebagai salah satu marga tertua di klan Batak. Namun, kiprah habibiton dalihan (kearifan organisasi) persaudaraan Silauraja masih memerlukan terobosan secara komprehensif. 

Daslan Malau, Ketua Silauraja Kepri, mengatakan modal untuk melaksanakan Munas Silauraja sudah tersedia di daerah - daerah yakni, keorganisasian, kepemimpinan, program dan peranan Silauraja yang sudah terbentuk di daerah. 

Dituturkan Daslan Malau, "Ibarat tol laut, Batam siap menjadi jembatan yang menghubungkan Silauraja dari Sabang sampai Merauke. Munas menuju Tol Silauraja Indonesia,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Buah pikiran untuk membentuk Silauraja Indonesia, kata Daslan, bermula pasca pelaksanaan Muswil Kepri tahun 2020  yang lalu. Daslan  Malau yang terpilih sebagai ketua bersama kepengurusan periode 2021 - 2023, lazimnya dikukuhkan oleh pengurus yang lebih tinggi dari daerah. Tetapi, karena belum terbentuknya Silauraja se- Indonesia, hal itu tidak bisa terlaksana.

Berpangkal dari situlah, perkumpulan Silauraja memandang perlu seorang organisator, yang pacak memimpin Silauraja se- Indonesia. Daslan yakin, kerinduannya itu juga dimiliki oleh pengurus Silauraja yang ada di daerah Kabupaten / Kota maupun Provinsi. 

Terbukti, dari beberapa komunikasi yang telah dijalin ke beberapa daerah, keinginan itu diterima dengan baik, ujarnya.

Lokasi Munas Parsadaan Pomparan Silauraja di Batam.

Sedang motivasi pelaksanaan Munas Oktober mendatang, Sahat Manik Sekretaris Umum Silauraja Kepri, mengatakan adalah falsafah Dalihan Na Tolu (sistem kekerabatan yang mengatur status dan wewenang pada keturunan orang Batak), yakni bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Batak. Mengingat hal itu, Silauraja harus berubah ke arah yang lebih baik sebagai perwujudan Dalihan Na Tolu melalui Munas 2021.

Melalui Munas ini, Sahat Manik mengharapkan kepekaan dan kepedulian sosial antar pinompar Silauraja lebih berpengaruh. Tak lagi dibatasi tempat. Ia memisalkan seorang keturunan Silauraja yang merantau ke suatu tempat, akan ‘bersambung tangan’ oleh Silauraja yang ada di tempat itu, meskipun tidak dikenalnya selama ini.

Tak hanya itu dengan Munas ini, kata Sahat Manik Dalihan Na Tolu harus bisa meningkatkan semangat hidup keturunan Silauraja dengan azas kekeluargaan di mana pun berada. 

Menurutnya, komunikasi yang terjalin akan memberikan efek positif bagi keturunan Silauraja dari berbagai aspek. Seperti, tersedianya lapangan pekerjaan, memperhatikan pendidikan dan mencerdaskan generasi muda Silauraja.

Munas, menjadi wadah dan perwujudan bahwa keturunan Silauraja mampu mewarisi karya, gagasan, dan cita - cita Oppu Silauraja, tanpa melupakan histori, peradaban, dan adat-istiadat yang telah telah dipelihara oleh leluhur Silauraja. 

Motivasinya, Silauraja kedepannya akan lebih terampil dan sejajar dengan kemajuan yang terjadi serta dapat berperan aktif di dalam pembangunan Indonesia, ungkap Sahat Manik.

Sementara itu, Adfenfry Manik, Ketua Kepemudaan Kepri, sekaligus panitia persiapan Munas memperkirakan peserta Munas yang akan hadir di Batam sebanyak 300 - 350 orang. Mengingat Indonesia masih di tengah Pandemi Covid- 19, peserta Munas dibatasi. 

Namun, bila ada inisiatif keturunan Silauraja di luar dari peserta ingin mengikuti, Silauraja Kepri dengan tangan terbuka menyambutnya. “Dari panitia sendiri, yang resmi kita undang adalah apa yang telah dijajaki Ketua dengan panitia yang ada di daerah, itulah nanti yang menjadi peserta. Yang kita perkirakan kurang lebih 350 orang,” kata Adfenfry Manik.

Selaku tuan rumah penyelenggara Munas pertama kalinya, Sardianto Malau, Ketua Silauraja Kota Batam, sangat responsif dengan pelaksanaan Munas. Selain momentum luar biasa dalam sejarah Silauraja, secara pribadi sebagai keturunan Silauraja, ia berkewajiban dan siap secara moral membantu pelaksanaan Munas. 

Dikatakan Sardianto Malau Silauraja Kota Batam, sangat antusias dengan Munas itu dan menyatakan kesiapannya bekerjasama dengan Silauraja Kepri, agar pelaksanaan Munas berjalan sukses, bermartabat, bermakna dan bermanfaat, pungkasnya mengakhiri. ( MH  Gidion Manik).


Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar