Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Menag Yagut Cholil Qoumas Ingin Undang Pimpinan Katolik Paus Fransiskus Ke Indonesia

Paus Fransiskus Pimpinan Umat Katolik.

JAMBI, MH 
- Menteri Agama  Republik Indonesia, Yagut Cholil Qoumas atau sapaan akrabnya Gus Yaqut, berencana mengundang Pimpinan Umat Katolik Paus Fransiskus ke Indonesia. 
 
Menteri Agama Gus Yagut mengatakan, ingin mengajak Paus Fransiskus melihat indahnya keberagaman masyarakat Indonesia.
 
“Saya ingin menghadirkan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk melihat langsung indahnya keberagaman di Indonesia, sekaligus menyapa umat Katolik Indonesia secara langsung,” ujar Menag saat memberikan sambutan pada Pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia di Nusa Dua Denpasar Bali Senin, 7 Maret 2022.
 
"Mudah - mudahan setelah kondisi normal, beliau bisa hadir ke Indonesia. Saya minta Pak Plt Dirjen Katolik menjajaki rencana mengundang beliau," sambung Menag di hadapan pemimpin perwakilan umat Katolik se-Indonesia. 

Hadir, Uskup Keuskupan Agung Palembang sekaligus Ketua Komisi HAK KWI Mgr. Dr. Yohanes Harun Yuwono, Sekretaris Eksekutif Komisi HAK KWI RD. Agustinus Heri. Turut mendampingi Menag, Stafsus Wibowo Prasetyo dan Abdul Qodir, serta perwakilan PKUB Kemenag RI.
 
Menag lalu berkisah tentang pertemuannya dengan Pemimpin Gereja Katolik  sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus itu pada Rabu, 25/9/2019 silam di Vatikan. Menag mengapresiasi keterbukaan Paus Fransiskus dalam menerima perbedaan. 
 
"Saya bercerita tentang keindahan toleransi di Indonesia dan beliau (Paus Fransiskus) mengaku sangat mencintai Indonesia," ungkapan Gus Yagut. 
 
Pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia mengusung tema Penguatan Moderasi Beragama untuk Mendukung Masyarakat yang Damai dan Inklusif Demi Pembangunan yang Berkelanjutan.

"Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan, karena selain mendiskusikan penguatan moderasi beragama, juga akan merumuskan langkah strategis, sistematis, dan simultan untuk merawat persaudaraan dan kerukunan," jelasnya. 
 
"Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih bagi penguatan moderasi beragama, demi terwujudnya masyarakat yang harmonis, rukun, damai, dan inklusif menuju Indonesia yang maju dan sejahtera," tandasnya. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar).


Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

0 Komentar