Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol Ariastuty Sirait. |
"Pertumbuhan
realisasi investasi akan diimbangi dengan keterlibatan UMKM, dimana kemitraan
strategis antara perusahaan besar dengan UMKM akan terus dikembangkan. Sehingga
investasi yang masuk ke daerah akan memberikan dampak positif," katanya di
Batam, Kamis (21/9/2023).
Lebih lanjut lagi, Tuty panggilan
akrabnya menjelaskan bahwa Batam saat ini bersaing dengan negara tetangga untuk
merayu lebih banyak lagi investasi asing, khususnya investasi pabrik kaca milik
Xinyi di Rempang.
"Investasi ini sangat
besar. Kita sedang berkompetisi untuk mendapatkan Investasi Rp 175 triliun
untuk Xinyi dan Rp 381 triliun untuk PT Makmur Elok Graha (MEG), pengembang
Rempang. Sedangkan rata-rata total investasi di Batam saja per tahun adalah sebesar
Rp 13,63 triliun," ucapnya.
Tuty pun berpesan bahwa
investasi ini telah menjadi perhatian khalayak luas. "sejumlah penolakan
yang terjadi, dapat membuat citra Batam menjadi buruk dalam dunia investasi dan
menurunkan tingkat kepercayaan investor terhadap Batam dan nama Indonesia
secara lebih luas," tuturnya.
Investasi pabrik kaca ini
juga diyakini akan membuka luas lapangan kerja. "Kemudian, yang tak kalah
penting adalah terbukanya lapangan kerja seluas-luasnya untuk masyarakat
Rempang. Dengan adanya bonus demografi hingga 2040, maka pemerintah wajib
menyediakan lapangan kerja seluasnya bagi generasi usia kerja yang berjumlah 70
persen dari populasi," ujarnya.
Investasi ini juga
memberikan kesempatan anak penduduk tempatan, memperoleh haknya untuk
mendapapatkan Pendidikan yang terpadu dan sukses di daerah sendiri. "Bila
investasi ini hilang, maka belum tentu ada kesempatan yang sama bagi anak muda
Rempang untuk mendapat pendidikan vokasi industri, kemudahan beasiswa hingga
menjadi tenaga kerja yang berkompetensi, sehingga bisa meraih kesempatan
berkarier di daerah mereka sendiri. Mereka tak perlu pergi keluar wilayah untuk
mencari pekerjaan," ungkapnya.
Dari sisi Infrastruktur,
Rempang akan tertata rapi dan menjadi wilayah yang maju. Pemerataan pembangunan
di Rempang mengalami akselerasi, serta peningkatan kualitas hidup dan
kesejahteraan warga.
Pembangunan dermaga akan
memudahkan masyarakat nelayan untuk berlayar dan beraktivitas maritim. Taraf
Kehidupan sosial di Rempang akan bertumbuh dan merata. "Kawasan Pariwisata
juga akan dikembangkan lebih optimal, sehingga wilayah ini tidak akan mengalami
ketertinggalan. Maju namun tidak meninggalkan kearifan lokal yang telah
ada," paparnya.
Terakhir, dengan program
dari pemerintah ini, akan tercipta legalitas atas hunian penduduk di Kawasan
Rempang dan Galang. Penataan pemukiman penduduk tempatan akan terinteregasi
dengan fasilitas dan infrastruktur yang baik.
"Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City ini memberikan kepastian atas legalitas hunian penduduk, sebagaimana yang diharapkan selama ini. Bapak Menteri ATR bahkan sudah sampaikan bahwa ATR/BPN akan mengawal ini, sehingga masyarakat akan mendapat legalitas di hunian yang kami siapkan," pungkasnya. (MH/J24/S24/Red/FS).
0 Komentar