|
Forum Rektor Indonesia serukan Pemilu 14/2/2024 aman dan damai tolak provokasi. |
JAKARTA, MH - Forum Rektor
Indonesia menyerukan pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang aman dan
damai dengan menolak segala bentuk provokasi melalui deklarasi di Makassar,
Sulawesi Selatan pada Sabtu (3/2/2024).
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas)
Jamaluddin Jompa yang membacakan deklarasi, mengajak segenap komponen bangsa
untuk menyukseskan Pemilu 2024 yang aman dan damai.
"Dalam rangka menjaga persatuan dan
kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata
Jompa dalam keterangannya.
Adapun Deklarasi Pemilu Damai tersebut
menuangkan lima poin utama, termasuk ajakan menyukseskan Pemilu 2024 yang aman
dan damai, dan menolak segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah
persaudaraan serta tindakan yang mencederai pesta demokrasi.
"Bersama-sama menangkal berita hoaks
dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya Pemilu 2024," ujar Jompa.
Lalu, Forum Rektor Indonesia mengajak warga
negara yang mempunyai hak pilih agar menggunakan hak pilih sesuai hati nurani
dan tidak golput, serta menghargai perbedaan pilihan setiap orang.
"Kampus bukan tempat memecah belah.
Sebaliknya kampus menjaga kondusivitas dan turut memberikan edukasi kepada
komponen bangsa demi terciptanya pemilu yang jujur adil, aman dan damai,"
tutur Jompa.
Berikut isi Deklarasi Pemilu Damai yang
disampaikan dan dihadiri oleh sekitar 140 orang pengurus dan anggota Forum Rektor
Indonesia.
Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, Forum Rektor Indonesia
menyerukan:
1. Mengajak segenap komponen bangsa untuk
sukseskan Pemilu 2024 yang aman dan damai.
2. Menolak segala bentuk upaya provokasi
yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang mencederai pesta
demokrasi.
3. Bersama-sama menangkal berita hoaks dan
ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya Pemilu 2024.
4. Warga negara yang mempunyai hak pilih
agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani dan tidak golput. Kita
harus menghargai perbedaan pilihan setiap orang.
5. Kampus bukan tempat memecah belah.
Sebaliknya, kampus menjaga kondusivitas dan turut memberikan edukasi kepada
komponen bangsa demi terciptanya pemilu yang jujur adil, aman dan damai.
Deklarasi Pemilu Damai dibacakan antara lain
oleh Rektor Universitas Hasanuddin Jamaluddin Jompa, Rektor Universitas Negeri
Surabaya/Ketua Nurhasan, Rektor Universitas Negeri Mataram Bambang Hari Kusumo,
serta Rektor Universitas Negeri Jakarta Komarudin.
Kemudian, Rektor Universitas Terbuka Ojat
Darojat, Rektor Universitas Wahid Hasyim Mudzakkir Ali, Rektor Universitas
Teknorat Indonesia Nasrullah Yusuf, Rektor Universitas Lambung Mangkurat Ahmad
Alim Bachri.
Keempat rektor lainnya, adalah Rektor
Universitas Borneo Adri Patton, Rektor Politeknik Negeri Media Kreatif Tipri Rose
Kartika, Rektor Universitas Negeri Gorontalo Nelson Pomalingo, dan Rektor
Universitas Balikpapan Isradi Zainal. (MH/J24/S24/FS).
0 Komentar