Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani (Foto: Tagar/Jumpa Manullang. |
Sipoholon, MH - Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani, 35 tahun, mendapat
tepuk tangan meriah saat memberikan kata sambutan dalam pembukaan Rapat
Pendeta HKBP 2019 di Seminarium HKBP, Sipoholon, Kabupaten Tapanuli
Utara, Sumatera Utara, Selasa, 22 Oktober 2019.
Dari lima kepala daerah
yang hadir pada pembukaan rapat pendeta HKBP 2019, Bakhtiar Ahmad
Sibarani merupakan kepala daerah termuda dan dikenal sukses dalam karir
politik.
Kepala daerah lainnya yang hadir yakni Wali Kota Sibolga
Syarfi Hutauruk, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, Wakil Bupati Samosir Juang Sinaga, dan Pelaksana Sekretaris Daerah Tapanuli Utara Parsaoran Hutagalung, mewakili bupati.
Bahktiar
Ahmad Sibarani, kelahiran Pasar Baru Geringis, Kecamatan Barus,
Tapanuli Tengah, 2 November 1984, hadir bersama Wakil Bupati Darwin
Sitompul, diikuti sejumlah staf dan pimpinan OPD Pemerintah Kabupaten
Tapanuli Tengah.
Saat memberikan sambutan, Bakhtiar menegaskan perbedaan agama bukan tembok pembatas dalam membina persaudaraan.
"Yakinlah,
saya seorang muslim, saya bersaksi agama bukan pembatas bagi kita
bersaudara, agama bukan pembatas bagi kita berteman," kata Bakhtiar.
Ia mengatakan terpilih menjadi Bupati periode tahun 2017-2022 padahal penduduk Tapanuli Tengah mayoritas Kristen.
"Saya, 20 kecamatan di Tapanuli Tengah, dengan 215 desa
dan kelurahan, hampir 63 persen Nasrani. Saya muslim, saya terpilih
menjadi Bupati. Membuktikan bahwa agama tidak jadi pembatas bersaudara
di muka bumi ini," kata Bakhtiar di hadapan ribuan pendeta peserta
rapat.
Ia turut mengapresiasi kondusifnya pelantikan Presiden dan Wakil
Presiden dua hari lalu. Dia menyampaikan optimisme bahwa perhatian
pemerintah pusat ke wilayah Tapanuli akan jadi prioritas.
"Saudaraku
yang dikasihi Tuhan, dua hari yang lalu pelantikan Presiden tanggal 20
berjalan dengan baik dan tenteram. Bahwa kemudian ada gejolak sebelum
pelantikan, ada yang tidak senang dan suka. Ada yang suka dan tidak
senang," katanya.
"Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa tidak ada
kegelapan, Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa tidak ada badai. Namun
Tuhan menjanjikan setelah ada kegelapan akan ada terang benderang
saudara-saudaraku," kata Bakhtiar yang disambut tepuk sorai ribuan
peserta rapat. (Tagar.id).
0 Komentar