Medan, MH - Oleh mantan pimpinan tertinggi
(Ephorus) gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), SAE Nababan,
ditegaskan terdapat dua tugas pokok Pdt.DR (HC) Willem TP Simarmata MA
dalam kapasitasnya sebagai senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah
(DPD) RI.
Pertama, mewujudkan terciptanya pemerataan. Di Indonesia,
khususnya di Sumatra Utara. Hal itu sesuai dengan amanah UUD 1945.
Kedua, menghilangkan kerentanan identitas di tengah-tengah masyarakat.
Hal ini terkait tsunami informasi di era digital. Dimana kebenaran
tercipta hanya berlandaskan emosi. Menghilangkan kerentanan identitas
berarti mencegah identitas bangsa agar tidak tercabik-cabik.
Demikian diungkapkan SAE Nababan dalam kotbahnya di ibadah syukuran
pelantikan WTP di Wisma Taman Sari Medan, Minggu (27/10/2019). Hadir di
acara ini seribuan warga yang merupakan pendukung WTP di pemilu
legislatif lalu.
"Pdt. WTP Simarmata adalah inisiator gerakan imamat di dalam
masyarakat (di Indonesia), dengan menjadi senator melalui dukungan
rakyat. Menjadi utusan (ambassador) Tuhan menyampaikan pesan-pesan
kebenarannya," tegas SAE Nababan.
Yang dilaksanakan WTP, ungkapnya, setara dengan yang pernah dilakukan
murid Tuhan Yesus yakni Rasul Paulus. Keluar dari gereja dan terjun ke
tengah-tengah masyarakat. Meninggalkan cara-cara lama mengabarkan Injil.
"Dengan menjadi senator WTP Simarmata melepaskan masyarakat dari
segala ketakutan akan kemiskinan, ketidakpastian hukum, ketidakjujuran,
korupsi, kemunafikan, kepalsuan dan sebagainya," tegas SAE Nababan.
0 Komentar