Poto bersama dengan Pdt DR Willem Simarmata, MA no : 8 dari kiri Anggota DPD RI Dapil Provinsi Sumatera Utara, Senin 17 Februari 2020. (Poto MH - Fendi Sinabutar). |
Jambi, MH – Kunjungan Kerja Anggota DPD RI Komite III dalam rangka inventarisasi materi terkait
penyusunan Rencana Undang Undang (RUU) tentang perubahan atas Undang Undang No
3 tahun 2005 tentang sistem Keolahragaan Nasional di Provinsi Jambi, tanggal 17
s/d 19 Februari 2020, yang salah seorang senator tersebut Pdt DR Willem TP
Simarmata, MA Dapil Provinsi Sumatera Utara.
Moment ini
dimamfaatkan Punguan Pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata, Boru, Bere,
Ibebere se Kota Jambi sekitarnya untuk bertemu
sekaligus bersilaturahmi. Hal inipun disambut dengan apresiasi Pdt DR
Willem TP Simarmata, MA. Tempat pertemuan diadakan di rumah Keluarga Ap Iin
Simarmata / br Manullang di depan gereja HKBP Kotabaru (Sudut Lapangan Tembak Jambi), Senin, 17 Februari 2020 di mulai pukul 19.00 WIB.
Dalam hal ini sebagai pembawa acara langsung diperankan oleh
Ketua Umum Punguan Pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata, Boru, Bere, Ibebere
se Kota Jambi Nahumaliangna Ap Frengky Simarmata / br Pasaribu. Jumlah anggota punguan sebanyak 589 KK. Adapun Pengurus Punguan adalah Penasehat Ap Gani Simarmata / br Marbun, Ketua Umum Ap Frengky Simarmata / br Pasaribu, Ketua I Ap Iin Simarmata / br Manullang, Ketua II Ap Hesty Simarmata / br Manik, Sekretaris HE Limbong / br Simarmata dan Bendahara Ap Diny Sinabutar / br Simarmata.
Ketika sampai di rumah tempat pertemuan tersebut Pdt DR
Willem TP Simarmata, MA disambut dengan penuh suka cita oleh Pomparan Ompu
Simataraja Raja Simarmata, Boru, Bere, Ibebere, terlihat di antara pertemuan
mereka penuh dengan kekeluargaan dan persaudaraan saling salam – salaman.
Sebelum acara ramah tama terlebih dahulu diadakan makan bersama, hal ini sangat diapresiasi anggota DPD RI Dapil Provinsi Sumatera Utara Pdt DR Willem TP Simarmata, MA karena punguan diwakili Ketua Umum Ap Frengky Simarmata bersama istri br Pasaribu, Ketua I Ap Iin Simarmata bersama istri br Manullang dan Ketua II Ap Hesty Simarmata menyampaikan Tudu – Tudu Sipanganon sebagai adat tradisi Batak. Doa makan disampaikan oleh Penasehat Punguan Ap Gani Simarmata / br Marbun yang bekerja di Kantor Bupati Kabupaten Muara Jambi Provinsi Jambi.
Setelah selesai acara makan bersama protokol maupun pembawa
acara memberikan kesempatan kepada Boru, Bere, Ibebere mewakili untuk
mengucapkan sepata kata atas kedatangan Pdt DR Willem TP Simarmata, MA di Kota
Jambi dan dapat bersilaturahmi dengan Pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata
yang ada di Kota Jambi yang mewakili.
Dalam kata sambutannya Pdt DR Willem TP Simarmata, MA
mengapresiasi penyambutan Pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata, Boru, Bere,
Ibebere yang begitu antusias dan di beberapa daerah yang dikunjunginya hanya di
daerah Jambi yang ditemukan Namarmiak dan lengkap dengan “Tudu – Tudu
Sipanganon”, ujar pria kelahiran Samosir ini dengan nada senyum, disambut dengan gelak tawa
sehingga suasana semakin akrab dan penuh arti.
Dikisahkan alumni SD N Simarmata ini ketika mencalonkan sebagai anggota DPD RI
Dapil Provinsi Sumatera Utara, banyak yang pro kontra, karena memang Pucuk
Pimpinan di HKBP Na Bolon i telah di dudukinya (Ephorus HKBP periode tahun 2012
– 2016). Namun karena anjuran teman-teman diapun maju. Ternyata di luar dugaan
memperoleh suara terbanyak, hal inipun diamininya disamping dukungan masyarakat
Provinsi Sumatera Utara adalah kuasa Tuhan, ungkap alumni SMP Negeri Pangururan Samosir.
Lebih lanjut dikatakan bahwa sebenarnya gereja itu seharusnya
terjun ke dunia politik, karena ketika masuk ke ranah politik mereka dapat
menyuarakan kepentingan- kepentingan gereja itu sendiri ke Pemerintah, tutur
alumni SMA Kampus FKIP Univ HKBP
Nommensen Pematang Siantar.
Alumni STT HKBP Pematang Siantar ini menyatakan bahwa politik
adalah merupakan medan pelayanan. Untuk itu suami boru Purba ini menyatakan
gereja yang baik adalah seharusnya terjun ke ranah politik. Dan gereja harus
bersuara ke Pemerintah agar ada kesejahtera ditengah-tengah gereja itu sendiri,
ujar alumni Universitas Silliman (MA) Filipina tahun 1990 ini.
Masalah intoleransi
maupun radikalisme pun disoroti Pdt DR Willem Simarmata, MA dikatakan bahwa ini
adalah menjadi tugas berat bagi pemerintah. Diibaratkan bahwa 1 orangpun musuh
kita sudah terlampau banyak akan tetapi 1.000 orangpun teman atau sahabat kita
masih kurang artinya kita harus membersihkan hati jangan ada dendam maupun
kemarahan , karena dendam dan kemarahan itu adalah beban sedangkan mengampuni
itu adalah kesembuhan artinya kita dapat tidur dengan tenang dan damai, pungkas
alumni Hanil University (Diploma in Mission and Theology) Korea Selatan.
Dicontohkannya bahwa Paus Paulus II mengampuni orang yang
pernah menembaknya, maupun Nelson Mandela yang tidak dendam terhadap orang yang
pernah menyakitinya ketika menjalani masa-masa tahanan (penjara), tutur mantan
Senat Mahasiswa Pasca Sarjana Silliman Univercity Filipina sebagai Presiden.
Selama pertemuan ini banyak nasehat-nasehat maupun pandangan-pandangan yang disampaikan. Lebih lanjut dikatakan bahwa
nasehat orang tua lebih luas karena disertai dengan doa, ujar mantan Sekjend
HKBP periode tahun 1998 – 2008.
Dikatakan bahwa sekolah bagi anak, yang pertama adalah rumah
dan guru yang pertama adalah Ayah dan Ibu, oleh karena itu apabila seorang anak
gagal berarti yang gagal adalah Ayah dan Ibu, karena orangtua tidak memberikan
semangat berjuang kepada anak, untuk itu peran Ayah dan Ibu sangat dibutuhkan
dalam keluarga, ujar Ephorus Emeritus HKBP periode tahun 2012 - tahun 2016.
Disamping bahwa peran Ibu sangat luar biasa di dalam rumah.
Menurut hakekatnya bahwa Ina (Ibu) di halak Batak dinamakan : 1. Ina Pardinding
dan 2. Ina Parparapara. Ina Pardinding pada hakekatnya Pardihuta manang
Paniaran yang memiliki dinding, yang menjaga rumah seutuhnya dan menjaga
keutuhan rumah tangga dan membina rumah tangga dengan kesejukan, ujar Presiden
gereja-gereja se Asia Tenggara ini.
Lebih lanjut dikatakan bahwa Ina Parparapara adalah Ina yang
mempunyai simpanan di parapara, karena jaman dulu lemari belum ada, maka
barang-barang berharga disimpan diparapara, karena Ina lebih memikirkan
kepentingan rumah tangga. Oleh karena itu Ibu yang bijaksana memberi kepuasan
yang luar biasa, mengatasi hati yang galau dari suaminya itulah artinya Ina
Parparapara ungkap Moderator United
Evangelical Mission (VEM) Persekutuan dari 39 Gereja-gereja di Asia, Eropa,
Afrika dan Jerman yang berkantor di Wuppertal – Jerman.
Disinggung tentang Bonapasogit Pulau Samosir, dia sangat
prihatin bahwa Samosir tidak pernah mendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),
untuk itu mantan Ketua Umum PGI Wilayah Sumatera Utara disarankan agar Bupati
di Samosir seharusnya pengabdian bukan lagi cari makan dan yang perlu
diperhatikan di Kabupaten Samosir siapapun nantinya panggogomi maupun parhobas
adalah Pertanian, Pendidikan dan Kesehatan, ungkap Anggota DPD RI Dapil
Provinsi Sumatera Utara ini.
Mantan Direktur Departemen Pendidikan HKBP ini menyatakan berjuang
untuk Tapanuli menjadi Provinsi, karena tanpa Provinsi Tapanuli tidak akan
maju, ujarnya dengan nada semangat.
Tak lupa mantan anggota komisi Ecumenical Formation in
Justice, Gender and Youth Empowerment Gereja- Gereja Asia di Hongkong ini mengucapkan
terima kasih kepada tuan rumah, yang memberikan tempat dan waktu pertemuan in, kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkat
yang berkelimpahan,,, Amin. acarapun berakhir ditutup dengan doa oleh Pdt DR Willem TP Simarmata, MA selanjutnya poto bersama dan salam-salaman. (MH – Fendi
Sinabutar).
0 Komentar