Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Tenang Di Tengah Covid- 19 Tema Pelayanan Gereja HKBP Jambi Di TVRI Stasiun Jambi

Kiri : F Sinabutar, Pdt Pestanatalia Silaen, S.Th, MA, Roma Lubis dan St P Situmorang di TVRI Stasiun Jambi Rabu, 28 Oktober 2020.

Jambi, MH - Mimbar Agama Kristen di TVRI Stasiun Jambi pada hari Rabu, 28 Oktober 2020 dilayani gereja HKBP Jambi  tepat pada pukul 15.00 WIB acara berlangsung dengan waktu 30 menit.  Pelayanan Firman Tuhan melalui TVRI Stasiun Jambi ini merupakan salah satu Program Seksi Zending Marturia HKBP Jambi Ressort Jambi Distrik XXV Jambi pada tahun 2020.

Narasumber ataupun pembicara dialog interaktif ini Pdt Pestanatalina Silaen, S.Th, MA  mengambil Tema "Tenang Di Tengah Covid- 19" dengan mengacu kepada Firman Tuhan dari Naats  Matius 8 : 23 - 27 sementara pemandu acara Roma Lubis dari Pembimas Kristen Departemen Agama (Depag) Provinsi Jambi.

Melayani di TVRI Stasiun Jambi merupakan pertama kalinya Gereja HKBP Jambi dan merupakan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020, kiranya pelayanan tersebut menjadi berkat bagi semua orang khususnya bagi jemaat Gereja HKBP dimanapun berada.

Kiri : Pdt Pestanatalia Silaen, S.Th, MA dan Roma Lubis.

Acara dialog interaktif Mimbar Agama Kristen tersebut berlangsung singkat dan padat, kiranya untuk waktu berikutnya pihak TVRI Stasiun Jambi memberikan kelonggaran waktu  di dalam pelayanan agar dapat diselang - selinga dengan lagu - lagu pujian, itu harapan kita bersama.

Menurut pembicara Pdt Pestanatalia Silaen, S.Th, MA bahwa kehadiran tamu yang tak diundang Pandemi Covid- 19  ini telah membawa petaka bagi dunia, karena hampir semua sendi - sendi kehidupan manusia terancam dari segala sektor.

Lebih lanjut dikatakan bahwa atas wabah virus Covid- 19 ini tatanan hidup manusia banyak yang diubah dengan sendirinya, tidak boleh berkumpul termasuk beribadah dalam Gereja, tidak boleh bersalaman , tidak boleh berkunjung dan sederetan lainya. Kegiatan agamawi banyak yang berhenti atau dibatasi. 

Kiri : Pdt Pestanatalia Silaen, S.Th, MA dan Roma Lubis.

Akibat wabah virus corona yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia banyak korban meninggal dunia, pendeta maupun hambah - hambah Tuhan, juga jemaat yang meninggal, para dokter dan tim medis. Karena itu ditengah situasi yang penuh ketakutan dan kepanikan tersebut kemanakah umat Tuhan berpegang? ujar Pendeta. Apakah masih ada harapan?, Mengapa UmatNya dan hambaNya juga menjadi korban?, ungkap Pendeta penuh tanda tanya. Dikatakan bahwa satu-satunya jawaban adalah Tuhan saja.

Pdt Pestanatalia Silaen, S.Th, MA menguraikan  secara singkat dan padat Naats 8 : 23 - 27 adalah kisahnya Tuhan Yesus Kristus bersama dengan 12 muridnya, di dalam kisah ini ditemukan sebuah pengajaran.

Untuk menyaksikan Video Mimbar Agama Kristen klik link di atas.

Bahwa gelombang hidup akan tetap ada  dan menerpa orang - orang percaya. Jadi waktu Yesus mengajak kita, Dia tidak pernah kampanye seperti politikus yang palsu "pokoknya kalau sampai saya pemimpinmu, tidak satupun dari kamu yang lapar, semua kenyang, kenyang janji. Tapi waktu Tuhan ajak orang ikut Dia, semua orang akan mendapatkan apa yang Dia dapatkan di dunia ini.

Lebih lanjut dikatakan Pendeta yang paling aman dilakukan di saat kita berada dalam badai kehidupan adalah tetap tenang dan percaya akan perlindungan Tuhan, sebab dengan tinggal tenang dan percaya, terletka kekuatanmu (Yesaya 30:15).

Dipaparkannya ketika kita hidup diantara wabah Pandemi Covid- 19, ayat ini mencerahkan kita untuk tetap tenang. Panik justru akan dapat menurunkan kekebalan tubuh manusia membuat mudahnya virus memasuki tubuh kita. 

Kiri : Pdt Pestanatalia Silaen, S.Th, MA dan Roma Lubis.

Dengan tenang kita dapat berdoa (1 Petrus 4 : 7), dengan tenang kita dapat menguasai diri dan dengan tenang kekebalan tubuh kita juga akan didukung menjadi lebih baik. Pendeta menyatakan bahwa Alkitab mencatat 365 kali Allah berkata : " Jangan takut dengan kata lain Tetap tenang" . Angka 365 adalah jumlah hari dalam satu tahun, itu berarti setiap hari apapun keadaanyaTuhan mau katakan "Jangan takut", 

Untuk itu Pendeta menyatakan alangkah baiknya kita tetap memelihara ketenangan hati, tidak takut tetapi sebaiknya meyakini bahwa Allah sekali - kali tidak akan meninggalkan dan sekali - kali tidak akan membiarkan kita (Ibrani 13:5).

Dilanjutkannya bahwa berada di tengah wabah virus Covid- 19 yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata ternyata manusia tidak cukup mencegahnya dengan cara jasmani saja dengan pakai masker, rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan menjaga Protokol Kesehatan. 

Kiri : F Sinabutar, Pdt Pestanatalia Silaen, S.Th, MA, Roma Lubis dan St P Situmorang di TVRI Stasiun Jambi Rabu, 28 Oktober 2020.

Tetapi juga harus di jaga dengan ketenangan jiwa dan rohani. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Kondisi ini akan menjaga kesehatan mental yang mampu merangsang sistim imunitas tubuh sehingga tubuh kitapun akan sehat, ungkap Pendeta yang sehari - hari melayani di Gereja HKBP Jambi ini mengakhiri. 

Akhirnya di doa dan harapan kita semoga Pandemi Covid- 19 ini cepat minggat atau berlalu dari Indonesia  ini, agar segala aktifitas kita terlaksana sebagaimana mestinya, terlebih persekutuan di dalam Gereja dapat terlaksanakan dengan baik.  (MH - Fendi Sinabutar).


Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

0 Komentar