Pohon Natal yang dipasang di Kantor Kemenag RI. (Dok Istimewa). |
Abu Janda membagikan penampakan lobi Kantor Kementerian Agama RI yang salah satu sudutnya dihiasi dengan pohon Natal. Dia mengaku kagum dengan adanya pohon Natal tersebut.
Abu Janda juga mengatakan bahwa hadirnya pohon Natal di lobi kantor Kementerian Agama Republik Indonesia ini adalah pertama kalinya dilakukan di era Menteri Agama RI H Yagut Cholil Qoumas.
"ni lobby kantor kementrian agama @kemenag_ri pusat di jalan lapangan banteng. baru di era gus menteri @gusyaqut didekorasi nuansa natal, keren kan?" tulis Abu Janda dilihat pada Selasa 21 Desember.
Selain itu, Abu janda juga menyinggung soal Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan yang menerbitkan imbauan untuk pasang spanduk ucapan Natal.
Diketahui sebelumnya, surat edaran Kemenag Provinsi Sulsel itu dituntut beberapa kalangan agar dicabut. Namun, Kemenag bersikukuh enggan menarik surat edaran pemasangan spanduk ucapan Natal dan Tahun Baru tersebut.
"Saya mau cerita dikit yang tidak kalah keren...... ceritanya kemenag Sulawesi Selatan terbitkan edaran himbauan untuk pasang spanduk ucapan Selamat Natal.. lalu ormas kadrun kepanasan geruduk Kemenag Sulawesi Selatan tuntut agar edaran dicabut (slide 2)," ujar Abu Janda.
"Tapi Kemenag tegar tidak akan mencabut Surat Edaran tersebut meski ditekan (slide 3) KEREN (emoji jempol) sudah seharusnya Negara jangan kalah pada tekanan ormas kadrun apresiasi buat Stafsus Kemenag ndan bib @kangzaman," pungkas Abu Janda.
Unggahan Abu Janda ini sontak mendapatkan beragam reaksi dari banyak netizen di kolom komentar.
"Kementerian agama bukan untuk agama Islam saja," ujar salah satu warganet.
"Harusnya setiap hari besar agama di indonesia di kemenag dipasang spanduknya … khan kemenag seluruh agama," ujar netizen.
"Akhirnya,,,,,,, kan Kementrian semua agama bukan kementrian agama tertentu," tulis netizen lain.
"Saling menghargai aja. Toh kalau pas lebaran juga dimana - mana pasang poster Lebaran," ujar akun yang lain.
"Kemenag itu kan kementerian agama untuk semua agama yang diakui di Indonesia. Trus ada ormas yang mau ngatur2 kemenag hanya untuk satu agama saja gitu. Lha kok ngawur. Slama damai untuk Indonesiaku," tulis warnet lainnya. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar).
0 Komentar