Presiden RI Joko Widodo bersama Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris. |
"Yang Mulia Wakil Presiden Kamala Harris. Asia Tenggara
merupakan kawasan yang sangat menjanjikan, yang diprediksi pada tahun 2045
menjadi urat nadi perdagangan internasional dan berkontribusi 5,4 persen
terhadap GDP dunia," ujar Jokowi.
Mantap Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, kemitraan yang kokoh
dan berkelanjutan bukan hanya akan menguntungkan ASEAN, tapi juga untuk Amerika
Serikat. Kemitraan itu akan terwujud, kata Jokowi, jika ada komitmen kuat dari
kedua belah pihak untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
"Oleh sebab itu, kemitraan yang kokoh dan sustainable
antara ASEAN dan Amerika Serikat tentu tidak hanya menguntungkan ASEAN tapi
juga akan menguntungkan Amerika Serikat," ungkap Jokowi.
"Namun kemitraan tersebut hanya akan terwujud jika terdapat
komitmen kuat dari kedua belah pihak dalam menjaga perdamaian dan stabilitas
kawasan," ujarnya.
Jokowi mengatakan, Indo-Pacific harus menjadi platform
kolaborasi. Untuk itu, kata Jokowi, ASEAN mengajak Amerika Serikat untuk
menjadi “positive force” dalam menciptakan Indo-Pacific yang damai, stabil dan
kerja sama konkret yang inklusif.
"Yang Mulia, ASEAN telah sepakat untuk terus menjalankan
fungsinya sebagai lokomotif perdamaian dan stabilitas kawasan. Di mana,
Indo-Pacific harus menjadi platform bagi kolaborasi," kata Jokowi.
"Oleh sebab itu, ASEAN mengajak Amerika Serikat untuk
menjadi positive force dalam menciptakan Indo-Pacific yang damai, stabil, dan
sejahtera melalui kerja sama konkret yang inklusif. Demikian dari saya, dan
dengan ini saya nyatakan KTT ke-11 ASEAN dan Amerika Serikat dibuka,"
imbuhnya.
Amerika Serikat (AS) kembali menyatakan komitmennya untuk ikut
bersama ASEAN mengatasi masalah krisis di Myanmar. AS akan terus menekan rezim
yang berkuasa untuk mengakhiri kekerasan di Myanmar.
"Kami mempunyai komitmen bersama terhadap peraturan dan
norma internasional serta kemitraan kami dalam mengatasi permasalahan nasional
dan regional seperti krisis di Myanmar. Amerika Serikat akan terus menekan
rezim tersebut untuk mengakhiri kekerasan yang mengerikan tersebut dan
membebaskan semua orang yang ditahan secara tidak adil dan untuk membangun
kembali jalan Myanmar menuju demokrasi inklusif," kata Wakil Presiden AS
Kamala Harris dalam pidato pembukanya di KTT ASEAN-AS.
Harris juga menegaskan, AS akan terus mendukung Five-Points Consensus yang dibuat ASEAN untuk mengatasi konflik Myanmar. Selain itu, AS akan terus memperkuat hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara.
"Sejak Presiden Biden dan saya menjabat, kami telah memperluas hubungan AS-ASEAN. Untuk itu, kami telah meningkatkan hubungan tersebut menjadi kemitraan strategis yang komprehensif.
Kami
berinvestasi pada infrastruktur dan ekonomi digital. Kami meluncurkan inisiatif
besar untuk mengatasi krisis iklim dan keamanan kesehatan dan kami memperluas
program pertukaran budaya dan pendidikan," tutur Kamala Harris.
Lebih lanjut, Harris mengatakan tantangan global harus diatasi.
Dia berharap AS dan ASEAN dapat terus memperkuat kerja sama hingga tahun-tahun
mendatang.
"Sebagai kesimpulan, saya percaya sebagai pemimpin kita
harus mengatasi tantangan global saat ini, sekaligus berinvestasi dalam visi
jangka panjang. Kita harus melihat 10, 20, 30 tahun ke depan dan mengukur
langkah-langkah kita saat ini dengan visi tersebut.
Amerika Serikat dan negara-negara Asia Tenggara mempunyai banyak kepentingan dan prioritas jangka panjang yang sama. Serta visi jangka panjang," ucap Harris. (S24/Red).
0 Komentar